Pagi hari dikelas akuntansi, semua muridnya sedang sibuk mengerjakan soal ulangan dadakan yang diberikan oleh guru yang terkenal killer nya..
Teng teng teng
"Udah jam istirahat,, kumpulin semuanya.. " celoteh si guru killer,,
"Bentar pak,, dikit lagi"
"Aduuhhh bentar pak.. "
"Ehh ini apa jawabannya?"
"Udah-udah,, kumpulin gak tu kertasnya,, kalo enggak hasilnya nol semua.. CEPAT !!!"
"Din,, ni apa jawabannya,, ayo donk... " seorang cowok nyamperin dinha sambil nunjukin bagian soal yg susah dia jawab
"B. We bring the soul. " sambil berlalu ninggalin temen cowoknya itu..
"Oke,, thanks, din.. "Dinha hanya menjawabnya dengan lambaian tangan..
"Ngapain loe bantuin dia, din?? "
" win,, skali2 bantu org lgi kesusahan gpp kan?? " tawa riang dinha sambil megang pundak windy,, sahabatnya itu..
"Orang susah, ?? Gila loe " windy ikut tertawa bareng..
Hingga mereka berdua liat pemandangan yang.. Udh lazim.."Kak zidan,, ini buat kakak" seorang gadis yang terlihat cantik, ramping, putih dan berambut sebahu datang menghampiri zidan dan memberikan kotak bekal.
"Apa ini?? " tanya zidan
"Cookies,, aq buat sendiri loh kak. Dicicipi ya.."
" oke,, makasih ya.. " senyum manis zidan sanggup buat si cewek tersipu malu..
" iya, kak. Mari.. " cewek itupun pergi ninggalin zidan.Dinha cuma bisa merhatiin kejadian didepannya itu,, sambil mengingat kembali akan moment seminggu yang lalu..
Ya. udh seminggu ini Dinha ngehindar terus dari zidan.. Tanpa sadar, zidan melihat Dinha dan windy..
"Win, Nha,, mo pada kemana?? " zidan mulai nyamperin tu anak berdua.
"Ke kantin lah.. " jawab windy.. Dinha?? Jangan tanya.. Dia masih asyik berkutat dalam lamunannya..
"Nha??? " zidan melambai- lambaikan tangannya didepan wajah Dinha. Tpi, yg empunya wajah lagi ngapain??
"Nhana??!! " panggil zidan lagi.. Dan..
" ohh,, iya.. Apa?? "
"Loe lagi mikirin apa sih?? " selidik zidan
" aku... a- aku.. " dinha mulai gagap
" iya, loe.. Audinha Hanaya" tegas zidan seraya mencubit hidung dinha..
"Ikh,, apaan sih kamu. " kesal dinha seraya pergi ninggalin zidan dan windy..
"Din,, tungguin gue.. " teriak windy berlari ngejar dinha." lucu banget dh" zidan hanya tersenyum gemas ngeliat tingkah dinha yg lagi salting..
" loe knapa langsung pergi gtu sih?? Si zidan kn lgi ngobrol sama loe. Loe harus nya jgan kek gituin zidan mulu.. Terus lagi,, knapa loe terus ngehindarin diri dari zidan?? Emang loe punya masalah apa sih sama dia?? V kalo gue liat, si zidan kek biasa aja,, v loe nya yg aduuuhhh.. Ribeut banget.. Cerita napa sama gue.. Gue lan tmen loe.. " celoteh windy,, v yg diajak ngobrol malah cuek bebek..
"Bodo... , gue lapar. Buruan!! "
" tu anak satu minta diapain sih?? " windi cuma bisa geleng2 kepala liat kelakuan tmennya itu.Windy dan dinha sedang menikmati waktu makan siang mereka, sampai ada yang datang..
" ehh,,, loe yang namanya Dinha?? " seorang cewek dtg dengan muka keselnya, sambil ngelipat kedua tangannya didepan dada.
"Iya,, kenapa?? " jawab dinha santai.
"Gue peringatin sama loe, jangan dket2 sama cowok gue lagi ngerti??! " titah si cewek.
"Cowok loe?? Siapa?? " tanya balik dinha santai.
"Azkaria Zidan,, ketua osis sekaligus ketua basket di sekolah ini. Dia itu cowok gue" terang si cewek.Deg
Reflek dinha berhenti makan,, kemudian..
"Terus?? " dinha mencoba terlihat santai.
" ya loe, jauhin zidan. Ngerti??!"
"Oh" singkat dinha sambil berdiri dan terus pergi..
"Din, tunggu!! " panggil windy..
Dinha tak menghiraukan panggilan windy, dan terus pergi jauh,, dia pergi melewati koridor sekolah,, melihat dari kejauhan ada zidan yg lagi jalan kearah yg berlawanan dengan dinha. Zidan tersenyum seraya melambaikan tangannya kearah dinha, v dinha." seharusnya aku sadar,, semua yang kamu omongin minggu lalu tuh bohong doank.. Bodohnya aku percaya, dan mikirin itu semua.. Tega banget kamu, Zi.. " rutuk dinha di dalam hati..
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMPURNA ?? Tidak. LEBIH BAIK ?? Iya.
Teen Fictionpenantian panjang seorang pria bernama Azkaria Zidan untuk menyatakan cintanya pada sosok wanita yang dia kagumi sejak 10 tahun yang lalu, ketika dia masih berusia 8 tahun. Audinha Hanya, yang secara tetiba pergi tanpa sepatah katapun.. " aku ti...