_5_ Bingung

13 3 0
                                    


Setelah sampai di sekolah, Syahqila Hinaka mulai melangkahkan kakinya untuk memasuki gerbang sekolah.Entah mengapa di kepalanya masih memikirkan mimpi yang semalam.

"bagaimana caranya aku menemukan saudara kembaranku? Aku saja tidak tahu sekarang ia dimana, Ibu saja tidak pernah ngomong kalau aku memiliki saudara kembar" batinnya.

Gara-gara memikirkan hal itu, Ia menabrak seseorang, dan orang itu tak lain adalah Yordan. Yordan yang sedang membawa buku, akhirnya bukunya pun terjatuh.

"Oops maaf yah kak Yordan, nggak sengaja" ucapnya.

"iya nggak apa-apa".

Syahqila Hinaka segera membantu Yordan untuk membereskan bukunya, saat Ia ingin mengambil bukunya, tidak sengaja Yordan juga ingin mengambil buku yang di ambilnya. Akhirnya tangan Yordan memegang tangannya, jantung Syahqila Hinaka menjadi berdebar-debar.
Mereka saling menatap dan tersenyum, lalu Yordan segera melepaskan pegangngannya.

"maaf yah" ucap Yordan yang jadi salah tingkah.

"iya nggak apa- apa kak".

Tidak di sangka dari kejauhan Cherry melihat mereka berdua, tangan Cherry terkepal dan ia menghentak- hentakkan kakinya. Rasa cemburunya mulai timbul.

"ihh... sebenarnya siapa sih Syahqila Itu? Apa jangan-jangan dia pacarnya Yordan, padahalkan setelah kita lulus, kita akan tunangan tapi kenapa Yordan gitu" gerutu Cherry.

Cherry pergi dari tempat itu dan hatinya merasa hancur berkeping-keping. Ternyata di balik pohon tepi lapangan, Gray memperhatikan gerak-gerik Cherry. Ia merasa kasihan dengan Cherry.

"kalau di lihat-lihat kisah cintah sih Cherry itu kasihan, bagaikan cinta bertepuk sebelah tangan. Tega banget sih, sih Yordan. Padahalkan sih Cherry itu perfect, masa sih Yordan nggak suka. Kalau gue jadi sih Yordan pasti cinta sih Cherry Sudah gue terima dengan senang hati" ucap Gray.

Dari arah belakang ada seseorang yang menepak bahu Gray, orang itu tak lain adalah Yordan.

"woy Gray kamu kenapa? Dari kejauhan aku lihat kamu seperti ada sesuatu" Tanya Yordan.

"nggak kenapa-napa kok" jawab Gray.

"jangan-jangan Yordan mendengar apa yang tadi aku ucapkan" batin Gray, tegang.

"Yor itu buku untuk apa?" Tanya Gray.

"ini buku untuk aku baca" jawab Yordan.

"ih luh mah masih sempat aja baca buku pelajaran.Gimana luh nggak mau pintar,setiap hari kerjaannya baca mulu, udah gitu sering banget ke perpustakaan. Udah deh nih yang keseringan dapat ranking 1 luh terus" celetuk Gray.

"hahaha kamu ini ada-ada saja, oh..iya kita di suruh ke ruang osis".

"mau ngapain keruang osis?" Tanya Gray.

"nggak tau tuh ketua osis" jawab Gray.

Setelah itu mereka berdua pun pergi menuju ruang osis. Saat didalam ruang osis, semua anggota osis sudah duduk manis begitupun juga dengan ketua osis. Di atas meja sudah ada secangkir teh hangat berjejeran, Cherry yang duduknya saling berhadapan dengan Yordan, tidak berhenti menatap Yordan dengan sinis. Namun Yordan tidak menghiraukannya.
Perbincangan pun dimulai, semua pandangan mata terfokus pada ketua osis, orang yang pertama kali berbicara adalah ketua osis.

"untuk kegiatan MOS di hari kedua, aku berharap kalian semua bisa melaksanakannya sesuai rencana. Yordan kamu sudah tahukan tugasmu dihari ini?".

Yordan mengangguk " iya aku sudah paham, oh..iya untuk hari ini yang memberi pengarahan pada semua murid aku dan Cherry kan?".

Love ChocolateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang