_8_ sweet

9 2 0
                                    

Siang itu Cherry berjalan mengendap- endap untuk masuk kedalam toilet pria. Pandangan matanya memperhatikan sekeliling tempat itu. Tegang rasanya jika ada seseorang yang melihat dirinya, sempat bersembunyi dibalik tembok saat ada seseorang yang lewat toilet pria. Menunggu hening memang sangat lama, membutuhkan kesabaran untuk menghadapinya. Bagaimana caranya ia masuk kedalam? Sedangkan setiap ia mau memulai pasti ada saja halangannya. Saat didepan pintu toilet, baru saja ingin membuka pintunya. Tiba- tiba ada seseorang yang menepak bahunya dari belakang , gerakan Cherry yang ingin membuka pintu terhenti.

“Cherry kamu mau ngapain masuk kedalam toilet pria?” Tanya seseorang yang berada di belakang Cherry.
Orang itu tak lain adalah Yordan.

Cherry menoleh perlahan- lahan dan seketika menjadi gugup, “A….. eng.. nggak, nggak ngapa- ngapain. Tadi Cuma ngedengar suara aneh dari toilet ini, jadi aku hanya ingin memastikannya aja” jawab Cherry.

“ masa sih, coba aku periksa” ujar Yordan tak percaya.

Yordan segera membuka pintu toilet sambil melihat keadaan didalamnya, ternyata didalam toilet hening, tidak ada seorangpun dan ia juga tidak mendengar suara aneh.

“mana? Katanya ada suara aneh?” Tanya Yordan sambil menutup pintu.

“ benar kok tadi ada, mana mungkin aku salah dengar” jawab Cherry.

“ bisa jadi kamu salah dengar” ujar Yordan yang melangkah pergi dari tempat itu.

Setelah Yordan pergi, kesempatan datang menolongnya, tidak mau menyia- nyiakan kesempatan yang ada, ia segera masuk kedalamnya secepat kilat. Saat didalam toilet yang paling di utamakan Cherry adalah mencari sikat kloset.

“uuuuh… dimana sih sikat kloset?” Cherry bertanya-tanya dan menjadi kesal.

Tak lama kemudian, akhirnya ia menemukan sikat. Lalu ia bergegas membersihkan kloset. Sambil menyikat, Ia menutup hidungnya dengan menggunakan tangannya. Selama menyikat, ia tidak pernah mau melihat kloset, menyikatnya pun asal- asalan. Sepertinya ia merasa jijik, wajar sajalah karena baru kali ini ia membesihkan toilet. Selama hidupnya ia tidak pernah membersihkan toilet, karena hidupnya selalu dilayani oleh para pembantunya.walaupun ia berasal dari kalangan orang kaya, namun ia tidak pernah dimanja oleh oleh orang tuanya. Orang tuanya tidak akan membela anaknya jika memang itu kesalahannya.
Ingin rasanya melepas lelah sejenak, tapi ia tidak bisa melakukannya.

Tidak mau menyia- nyiakan waktu yang ada, karena masih banyak kloset yang harus dibersihkan. “ ih sial banget sih nasib gue! Semua ini gara- gara Gray. Lihat aja sih luh Gray, akan gue balas perbuatan luh lebih buruk dari ini”.

Setelah usai membesihkan semua kloset, kemudian ia mulai membersihkan kamar kecil yang berjejeran.
                                                        Sementara itu, Gray sedang sibuk menyapu lapangan sekolah. Untung saja saat itu semua murid MOS sedang beristirahat di kantin, jadi ia lebih mudah untuk menyapunya. Yordan yang tak sengaja lewat lapangan sempat melihat Gray.

“ lho yang tadi sedang menyapu itu Gray? Benar nggak yah?” batin Yordan, penasaran.

Yordan melangkah ke lapangan untuk memastikannya. “ iya benar, tumben banget hari ini dia rajin” batin Yordan.

Yordan tidak menghampiri Gray dan ia langsung buru- buru ke toilet karena ingin buang air kecil.
Saat masuk kedalam toilet, Yordan kaget karena melihat Cherry yang sedang mengaca sambil mencuci tangannya.

“ Cherry?” Tanya Yordan sambil menghampiri.

“eh… Yordan, kirain siapa” ucap Cherry sempat kaget.

Love ChocolateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang