_6_ foto

17 2 0
                                    

Jika melihat lengannya yang masih ada bekas memar, Syahqila Hinata teringat seseorang yang pernah menolongnya. Sampai sekarang Ia masih menyimpan rasa untuknya. Ia ingin sekali mengetahui nama pria itu, namun sayangnya waktu itu dia tidak memberi tahu namanya. Walau ia lupa dengan wajah pria itu, namun masih terlihat samar- samar diingatannya.
Di pagi hari, saat di belakang taman rumah. Syahqila sedang melihat-lihat pemandangan sambil duduk di bangku yang masih kosong. Taman itu begitu indah dihiasi kupu-kupu yang berterbangan, bunga yang bermekaran, dan masih banyak lagi. Tiba- tiba ada satu kupu-kupu yang mendarat di lengan kanannya.
Syahqila menunduk dan saat jari telunjuknya ingin menyentuh sayap kupu-kupu itu, sayangnya kupu-kupu itu terbang kembali. Terukir sangat jelas dari wajahnya, kebahagiaan yang terpencar dari senyumannya.
Syahqila berlari mengejar kupu-kupu itu, tidak sengaja ia tersandung batu dan akhirnya terjatuh. Lengan kirinya yang ada bekas memar tergesek oleh rumput.

mengernyit “Aw!” sambil mengelus lengan kirinya dan berusaha mencoba untuk berdiri.

Ia menjadi teringat kembali oleh pria itu, “ sebenarnya siapa nama pria itu? Kenapa sampai sekarang rasa sukaku padanya tidak pernah hilang?”.

Tak lama neneknya datang ketaman dan menyuruhnya untuk bersiap-siap, karena hari itu adalah hari di mana Syahqila harus menjalani kemoterapi.

“Hinata jangan lupa bersiap-siap” neneknya mengingatkan dan kemudian pergi dari taman.

“iya nek” sahut Syahqila.

“aku yakin, pasti aku bisa sembuh. Aku akan berusaha melawan penyakitku ini, aku ingin Ayah dan Ibu yang berada di sana, bahagia melihatku bisa sembuh” batin Syahqila

Sementara itu....
Ketika di ruang makan, ibunya sedang menyiapkan sarapan pagi. Syahqila Hinaka yang baru saja datang keruang makan, langsung di suruh mengambil ponsel ibunya yang berada di dalam kamar.

“Qila tolong ambil ponsel ibu di kamar” perintah ibu.

“iya bu tapi untuk apa?”.

“sudah nggak usah banyak tanya” jawab ibu.

Ia pun segera masuk ke kamar ibunya. Saat sedang mencari ponsel ibunya, tidak sengaja ia menemukan foto di dalam laci. Ia mengambil foto itu dan menatapnya.

“foto siapa nih? Kok ada dua orang anak bayi dan satu ibu, apa jangan- jangan?” batinnya.

Dari arah ruang makan, ibunya tidak berhenti memanggilnya.

“Qila” panggil ibu.

“Qila…, Qila…., Qila kok lama banget. Ketemu nggak ponsel ibu?”.

Syahqila Hinaka tidak menghiraukan suara ibunya dan terus menatap foto itu. Jika melihat foto itu, ia seperti teringat mimpi yang ayahnya mengatakan bahwa ia memiliki saudara kembar. Namun ia masih ragu-ragu tentang hal itu.

“apa benar yah kalau di foto ini adalah saudara kembaranku?” Tanya Syahqila.

Lama kelamaan ibunya pun menjadi kesal dan kemudian menghampirinya.

“kamu sedang apa Qila?” Tanya ibu yang berada di belakang Syahqila.

Seketika Ia menjadi gugup dan menyembunyikan foto itu di saku seragamnya.
Menoleh kebelakang sambil cengengesan “He.. he nggak bu, aku bingung mencari ponsel ibu”.

“oh… yah udah kalau gitu lebih baik kamu sarapan pagi dulu, hari ini kamu masih ada kegiatan MOS kan?”.

“iya bu” jawab Syahqila sambil tersenyum.

Syahqila Hinaka pun kembali ke ruang makan, sebenarnya ia ingin sekali menanyakan tentang foto itu. Namun ia tidak berani untuk menanyakannya.

🍫🍫🍫🍫Love Chocolate 🍫🍫🍫🍫

Terimakasih yang sudah membaca😊👍🏼
Jangan lupa tinggalkan kritik dan saran di kolom komentar ya teman teman.

Kisah selanjutnya gimana ya???🤔
Ayo teman-teman bantu aku dalam mengembangkan jalan cerita Love Chocolate ini😊

Teman-teman yang baik hatinya jangan lupa tekan ❤️

Ini cerita pertama ku, harap maklum jika ada salah dalam penulisan 🙏maklum baru pemula author nya😅😂hehehe masih amatiran 😁

Salam kenal dari aku😉

Love ChocolateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang