part 2

8 1 0
                                    

"Kenapa bel ayo masuk"kata kak ivan menyadari aku mematung di depan gedung.
"Ohh iya kak" ucap ku sambil tersenyum malu.

Sekarang aku sedang menunggu kak ivan yang mengurusi pendaftaran ku jadi aku sempatkan diriku untuk melihat brosur sekolah ini.

"Sekolah Menengah Atas Negeri 61 Jakarta adalah Sekolah Menengah Atas negeri di DKI Jakarta, yang terletak di bilangan Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur. Sekolah ini menyandang predikat sebagai SMAN RSBI karena prestasi-prestasinya, baik di bidang akademik maupun non-akademik. Tiap tahun sekolah ini menerima kurang lebih 240 siswa, dan meluluskan siswanya ke jenjang perguruan tinggi di dalam dan luar negeri. SMAN 61 Jakarta tidak hanya mengedepankan pendidikan akademis saja, namun juga pengembangan akhlak, moral, dan budi pekerti luhur. Sekolah ini melaksanakan kegiatan belajar mangajar dari hari Senin sampai Jumat selama delapan jam per hari (06.30 - 15.00), yang diikuti dengan kegiatan ekstrakurikuler setelah jam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Seperti sekolah-sekolah negeri lainnya, seragam yang dikenakan di sekolah ini meliputi pakaian putih-abu-abu, pakaian batik, dan pakaian muslim-muslimah pada hari Jumat."
Begitulah yang disebutkan di brosur.

Tak terasa rupanya kakak ku telah keluar dari ruangan tersebut,ia nampak berjabat tangan dengan seorang guru yang aku duga ia kepala sekolah selesai berjabat tangan dia langsung menghampiri ku.

"Bel,kakak sudah mendaftarkan mu kau akan tetap melanjutkan ke kelas XI tanpa perlu mengulang,dan kau akan tetap masuk jurusan ipa seperti SMA mu dulu dibandung. Kau senang kan ? Sekarang kakak harus berangkat ke kantor jadi belajarlah yang rajin ya" katanya seraya mengusap kepalaku. sebelum aku sempat menjawabnya dia sudah berlalu pergi.

Kini aku berjalan di belakang pak Horale Tua Simanullang, S.Pd.,MM
Itulah yang kubaca dari name tag beliau. Perjalanan melalui koridor terbilang sepi karena pak horale juga tak mengucapkan apapun,sementara kelas lainnya sedang memulai proses belajar mengajar. Mataku menjelajahi setiap kelas yang kulalui,kira kira aku akan ditempatkan dikelas apa ya ? Pikirku penasaran.
Sampai akhirnya pak horale berhenti didepan sebuah kelas yang tertulis kelas XI IPA 4 kemudian beliau masuk dan mengatakan sesuatu pada guru yang mengajar dikelas,aku yang berdiri di depan pintu tak sanggup mendengar apa yang mereka bicarakan. Setelah itu sang guru tersenyum dan mengatakan pada seluruh siswanya "Baiklah anak-anak hari ini kita kedatangan murid baru,ayo silahkan masuk dan perkenalkan dirimu pada teman teman"katanya padaku dengan senyum ramah mengajak.

Aku berjalan dengan gugup menuju guru tersebut,sementara itu pak horale sudah keluar,saat ini aku sangat gugup karena satu kelas memperhatikan ku.

"Hmm..perkenalkan namaku isabella damla aku pindahan dari SMAN 2 bandung,sekarang aku tinggal di kompleks perumahan cipinang indah tak jauh dari sini." Kataku sambil meremas ujung seragam ku untuk mengekspresikan kegugupanku.

"Bagaimana murid murid ada yang ingin ditanyakan ? Pada teman baru kita" Sambung guru tersebut.

"Tidak ada pak" jawab satu kelas kompak.
"Baiklah kalau begitu bella kau bisa duduk di bangku yang kosong itu."pinta pak guru tersebut. Kemudian pandangan ku menyapu seluruh kelas dimana hanya kutemukan satu bangku kosong. Aku berjalan mendekati bangku tersebut namun pandangan ku tertuju pada seorang anak laki laki yang duduk disamping bangku ku tatapannya mengarah ke jendela  dan ia memakai jaket sweater warna hitam, dia memalingkan wajah nya seolah tak ingin melihatku. Aku segera menghampiri nya dan duduk disamping nya. Dan seperti yang kuduga dia sangat dingin bahkan dia memalingkan wajahnya dariku. Aku juga tak sanggup melihatnya dengan jelas karena dia memakai penutup kepala dari jaket tersebut.
Ah masa bodoh dengannya aku kan bisa cari teman lain nya yang jauh lebih ramah dari dia. Pikirku dalam hati.

Dering dari bel istirahat membangkitkan hasrat seluruh murid di kelas XI IPA 4 mereka bersorak gembira akhirnya waktu pelajaran telah usai,inilah waktu yang paling ditunggu tunggu oleh setiap murid yang ada yaitu waktu bel istirahat dan waktu bel pulang. begitupun dengan diriku,hari pertama aku sudah dihadapkan dengan pelajaran yang paling susah menurutku yaitu pelajaran fisika. dari dulu aku malas dengan sesuatu yang berbau seperti hitungan,tapi entah mengapa dulu waktu tes penjurusan aku malah terpilih masuk IPA .Setelah ku jalani memang tidak buruk aku bisa mengerti dan memahami kimia dan biologi tapi untuk fisika dan matematika entah mengapa otak ku menolak untuk mencerna pelajaran tersebut.

Sementara itu pria disebelah ku nampak tak menunjukkan pergerakan yang dinamis,tak seperti kebanyakan anak laki laki,dia lebih memilih diam,menulis,tidur atau memperhatikan keluar jendela,sungguh sangat pasif.
Setauku dalam dunia psikologi ini disebut introvert. Orang yang pendiam dan tertutup.

Dan aku penasaran dengan wajahnya yang terlihat menakutkan dari balik jaket nya,tatapan matanya itu tajam aku bahkan belum sempat mendengar suaranya. Aku sangat penasaran jadi kuperhatikan dia terus dari samping.

"Kenapa kau melihatku seperti itu?" Suara itu terdengar berat dan penuh wibawa. Akhirnya pemuda aneh itu mulai membuka mulutnya. Rupanya dia merasa terganggu oleh tatapan ku.

"Hm..tidak hanya saja aku belum tau namamu.."belum sempat aku menyelesaikan kalimat ku dia sudah memotongnya.

"Apa itu penting ?" Tanya nya meremehkan yang membuat ku kesal.
"Tentu saja kita adalah rekan sebangku,dan sudah seharusnya kau bersikap ramah padaku. Karena aku murid baru disini. Jadi bisakah kita mulai berteman"sahutku mencoba sabar menghadapi sikap sinis nya.










30 agustus 2019

Revisi part 2

#prince_shadow

Arya HanantaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang