part 9

5 1 0
                                    


"Waktu mengerjakan kalian 45 menit dimulai dari sekarang" katanya yang membuat semua murid langsung repot dengan diri sendiri.

Saat semuanya mulai mengerjakan aku semakin binggung apa yang harus aku lakukan. Semua soal ini nampak susah bagiku aku belum mengenal materi ini teorima phitagoras aku menjadi sangat binggung saat tau semua soal ini berhubungan dengan 1 hal yaitu phitagoras aku membaca namanya sekilas saja sudah bisa menebak kalau bab ini sangat susah. Apalagi aku sudah ketinggalan bab ini selama 1 minggu karena luka ditanganku itu.aku memgacak rambutku frustasi.

"Sudah kerjakan sebisamu saja" kata muka tembok dengan suara lirih agar tak terdengar oleh guru.

"Lalu bagaimana kalau aku tak bisa semuanya ?" Jawabku dengan suara lirih pula.

"Pfffttt apa cuma sampai disitu kemampuanmu ?" Katanya seraya menahan tawa.huh jahat sekali dia bilang begitu biasanya aku sanggup menahannya namun ucapannya kali ini membuatku semakin badmood.

Jadi aku putuskan untuk mengerjakan nya sebisa ku aku menghitung nilai sinus cosinus itu dengan hitunganku sendiri walaupun aku tau ini akan salah. Setidaknya aku sudah berjuang sesuai kemampuanku aku mengerahkan seluruh sel otakku untuk bekerja memaksa setiap sel neuron untuk mulai berfikir dan menghitung.

"Oopps aku melihat asap,apa kepalamu itu hampir terbakar ?" Katanya sambil menahan tawa dia meledekku.

Aku balas dia dengan tatapan sinis.
"Bodo amat" balasku singkat.

Kulihat dia malah tertawa puas

"Baiklah anak anak waktu mengerjakan kurang 10 menit" kata guru tersebut membuatku semakin panik karena aku baru mengerjakan 3 nomor.

"Ooho rupanya ada yang tertinggal" ucapnya seraya melirik hasil pekerjaanku.
Aku memutar bola mata jengah.mengapa sekarang pria ini begitu menjengkelkan.

"Bisakah kau hanya diam dan tidak mengomentari apapun" kataku yang kesal dengan sikapnya itu. Karena dia terus mengoceh disampingku aku rasa dia lebih cocok menjadi burung parkit daripada manusia.

"Yah yah baiklah aku tak akan bicara lagi nona isabella silahkan kau pikirkan soalmu karena mereka lebih berharga" katanya sambil mengangkat kedua tangan nya menunjukkan posisi menyerah.

"Hm baguslah kalau begitu"
Saat aku baru mulai menghitung nomor 4 waktunya sudah habis. membuatku mendesah frustasi.

"Waktunya sudah habis anak-anak silahkan kalian kumpulkan lembar jawaban kalian di meja saya."
Dan kulihat murid lainnya mulai maju dan mengumpulkan kerjaan mereka namun diriku ? Aku harus apa aku cuma bisa mengerjakan 3 soal yang belum tentu benar.

Bahkan si muka tembok dia sudah maju untuk mengumpulkan. Saat dia kembali dengan senyum mengejeknya itu aku benar benar ingin menghancurkan wajahnya.
"Nona apa kau tuli ? Kau tidak mendengar perintahnya semua lembar jawaban silahkan dikumpulkan." Katanya diakhiri tawa puas mengejek.

"Ishh" geramku,namun akhirnya aku tetap maju untuk mengumpulkan soalku aku maju dengan langkah yang berat sambil menunduk aku membalik lembar jawaban ku agar pak guru tidak sempat melihat hasil kerjaku.

Aku menelan ludah gugup lalu berbalik untuk kembali kebangkuku.dan ku lihat si bodoh itu tersenyum puas melihat ekspresiku yang kecut.

"Wow Nona kau memang sangat berani" ucapnya sambil mengacungkan jempol.
"Kau berani mengumpulkan soal yang cuma kau jawab 3 buah hahaha" lanjutnya yang membuatku semakin geram.

"Ishhh berhentilah mengejekku"kataku merasa geram lama lama aku benar benar ingin mencakar wajahnya.

Setelah bel istirahat berbunyi aku langsung buru buru keluar dari kelas aku tidak bisa menahannya lagi jika terus mendengar ocehan si burung parkit aku bisa masuk penjara atas dasar tindakan kekerasan,berada didekatnya benar benar membuatku mendidih.

Jadi aku langsung keluar dan menuju kamar mandi wanita. dan aku tidak tahu kalau sebenarnya didalam sana sedang terjadi tindakan perisakan oleh siapa lagi kalau bukan kelompok gadis yang sama yang pernah merisakku. Namun kali ini korbannya adalah seorang gadis culun berkacamata, aku kasihan melihatnya salah satu dari mereka menjambak rambut gadis itu kuat kebelakang dan nafas gadis itu nampak ngos-ngosan aku yakin mereka mencelupkan kepalanya kedalam air sungguh tindakan yang biadab.

"Hehh bocah baru kenapa kau melihat kami seperti itu hehh ?" Tanya salah satu diantara mereka dengan rambut poni tyle.

"Mau dirisak juga kayaknya" balas lainnya dengan tertawa.

"Kalian itu sangat kuno ya,jaman sekarang masih melakukan perisakan hahaha sangat ketinggalan jaman" balasku tak kalah menantang.

Kulihat wajah mereka memerah padam. rupanya berteman dengan si burung parkit mengajarkanku berbicara sepertinya.

"Apa tadi kau bilang ?" Kata gadis tinggi yang sepertinya pemimpin mereka seraya mendekati ku.

Meski sebenarnya aku agak takut tapi aku mencoba terlihat tangguh.
"Kalian sangat kuno dan ketinggalan jaman !" Ucapku keras dan penuh penegasan tepat di depan wajah gadis tinggi itu.

Kejadian berikutnya adalah dia menamparku dengan keras sampai aku hampir tersungkur karenanya.ouhh kurasakan pipiku sangat panas.aku terus memeganggi wajahku kemudian aku berbalik kembali untuk menatapnya.

Dia berdiri dengan posisi melipat tangannya didada dia tertawa melihat ku apalagi saat ujung bibirku berdarah karena tamparan nya.

"Hahaha jangan jadi sok jagoan deh lu ditepok gitu aja langsung jatoh gimana mau lawan gue" katanya tertawa puas.

Aku tidak membalas aku hanya memegangi wajahku.

"Ehh gue ingetin ya sama anak baru kayak lu, jangan coba coba buat cari gara gara sama michelle. karena gue bisa berbuat lebih daripada ini, dan kabar buruknya sekarang gue bakal ngincer lo,gue juga akan membuat hari hari lo disini serasa kayak dineraka hahaha" katanya sambil menyudutkanku ke tembok.aku merasakan aura yang penuh intimidasi darinya karena itu aku rasa aku tak berani melawannya lebih jauh lagi.

"Ayo guys kita cabut" kata michelle yang langsung dituruti oleh gengnya.mereka melewatiku dengan tawa mengejek bahkan ada salah satu dari mereka yang meludah ke arahku .






30 agustus 2019

Revisi part 9

Prince shadow

Arya HanantaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang