03

10K 542 45
                                    

♡CV Ta'aruf♡
......
Saat Adzan magrib, Izza baru saja sampai dirumahnya. Membuka gerbang dengan wajah lelah, disambut oleh Ayah pak Faiz dan Ibu Siti yang ada diteras.

"Assalamu'alaikum," salam Izza dengan lemah. Orangtuanya menjawab sambil tersenyum.

"Ayo cepat masuk, terus bersihin badan kamu. Udah mau masuk waktunya"suruh Ayahnya dengan pelan. Izza mengangguk dan menyalimi kedua tangan orangtuanya.

Izza adalah Anak bungsu. Ayahnya Kepala sekolah yang 6bulan lagi pensiun. Kakaknya semua laki-laki. Mereka kembar Aizar yang seorang Dokter Bedah dan sedangkan Aufar adalah Polisi.

Lansung bergegas mandi, dan melakukan sholat Magrib berjamaah dengan Ibu. Setelah sholat dia hendak beranjak untuk pergi tetapi ditahan oleh ibunya.
"Sebentar Nduk" Izza mengangguk tersenyum kembali duduk ditempatnya

"Tadi ada yang kesini, kamu bisa tebak dia siapa?" Tanya Sang ibu dengan lembut. Sambil melipat mukena. Izza terdiam, pikirannya tertuju pada Aldzi.

"Namanya Nak Aldzi, kesininya ba'da ashar tadi sama Adiknya" ucap Ibu. Izzamengangguk "dia kesini titip ini sama Ibu. Katanya buat kamu" kata Ibu yang menyerahkan paper bag pemberian Aldzi yang berisi CV Ta'aruf

Izza diam setelah melihat isi paper bag itu, sementara Sang Ibu masih setia bercerita tentang Aldzi yang tadi sore berkunjung dan mengatakan niatnya pada sang Ibu.

"Kalau menurut ibu, dia baik. Sopan juga orangnya" puji sang Ibu sambil tersenyum, Izza masih setia dengan diamnya. Bingung lebih tepatnya dengan sikap Aldzi

"Eh, kamu kenapa melamun to, nduk" ucap Ibu memegang tangan Izza.

"Eh iya, Bu. Baik kok orangnya" ucap Izza gelagapan. Ibu Siti tersenyum melihat tingkah sang bungsu

"Mm.. bu" panggil Izza pelan. Menganggkat alis sebagai jawaban dari sang ibu agar Izza melanjutkan kalimatnya "menurut penglihatan ibu, Mas Aldzi itu ada niatan bercanda sama ucapannya?" Tanya Izza kepada sang ibu yang seorang lulusan psikolog.

"Kalau menurut penglihatannya ibu, tidak ada niatan begitu. Tapi itu terserah sama kamu, coba kamu minta petunjuk sama Allah. Kamu juga harus segera menikah karena kamu adalah perempuan, Nduk" jawab nya kepada Izza. Izza mengangguk kemudian diam

Ibu Siti lebih memilih meninggalkan Izza diruang sholah itu, ditinggalkan oleh sang Ibu membuat Izza penasaran dengan isi CV itu. Isinya pasti tentang data diri Aldzi

"Dikamar ajalah, bacanya" ucap Izza berdiri dan menyembunyikan paper bag itu dibalik mukena nya. Melihat sang Ibu yang mulai manata meja untuk makan malam mereka.

"Apa itu, Ca? " tanya Aizar membuat Izza kaget

"Bukan apa-apa Mas" jawab Izza dan berlari menaiki tangga.

Setelah makan malam, mereka melakukan sholat Isya.
....
Sekarang ini Izza masih setia dengan melihat CV itu, tanpa niatan membaca isinya.

"Bismillahirrahmanirrahim" ucap Izza mulai membuka CV itu. Membaca pelan-pelan, kemudian terhenti saat membaca pekerjaan Aldzi

Tentara AL (korps. MARINIR)

Deg
Izza diam, dia tidak menyangka dengan pekerjaan Aldzi yang seorang tentara.
"Tentara AL?" Gumam Izza pelan. Mengambil handphone dan mulai mencari tahu di Google tentang korps Marinir Angkatan Laut.

Hantu laut baret ungu

Izza mulai membaca artikel yang berkaitan dengan baret ungu, Izza membaca keseluruhan seteah itu dia melanjutkan tantang CV Aldzi

"Jadi, Mas Aldzi ini Anak dari Dokter Dziya" ucap Izza berbicara sendiri. Izza menggelengkan kepalanya

"Cari sosial medianya, iya sosial medianya" Izza lansung berselancar didunia Instagram.
"Ah ketemu, @Aldzisyail_P" ucap Izza setelah melihat foto profil akun tersebut. Foto Aldzi yang sedang tertawa ala candid merapikan baret nya.

He Is MARINIR  [END] Terbit EbookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang