Chapter(4)

4.1K 376 33
                                    

Happy reading, jangan lupa untuk vote dan komen ^_^
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.......

"Renjun?"Bisikan seseorang terdengar oleh telinga lelaki jutek yang baru saja membuka matanya, cahaya putih langsung menyerbu indra penglihatan nya tapi hidungnya tak mencium bau obat.

"Apakah ada yang sakit?"Tanya Jeno dengan cepat.

Mark langsung mendorong Jeno untuk sedikit menjauh dari brankar Lelaki jutek itu.

"Mana yang sakit huh?"Tanya Mark dengan lembut sembari mendekatakan wajahnya ke Renjun.

"Ini"Jawab Renjun dengan nada sedikit manja sembari menunjuk keningnya.

Seseorang yang mendengar itu pun mengepalkan tangan nya, perasaan sakit langsung menghampiri hatinya.

.....

Malam telah tiba dan member NCT pastinya sudah masuk ke dunia mimpinya masing-masing, tapi berbeda dengan Lee jeno ia malah berkeliaran di dorm sendirian ntah apa yang di cari.

Clikk

Suara pintu terbuka, ia masuk ke dalam dengan pelan-pelan, dan lelaki tampan itu duduk.

"Maafkan aku, karena aku kau jadi sakit kepala"Bisik Jeno sembari memeras kain basah yang ia bawa bersama tempatnya ke kamar 3.

Jeno pun menempelkan kain itu tepat pada lebam di kening Renjun dengan perlahan.

"Kain basah bisa menghilangkan lebam di kening, aku di beri tahu oleh google jadi aku ikuti saja"Bisiknya lagi sembari menatap wajah Renjun dalam kegelapan, ia mengelus pipi Lelaki jutek yang masih terlelap itu.

"Huuffftt.."Nafas panjang Jeno.

"Umm.. aku ..aku.."

"Hhmmm"Erangan keluar dari mulut Renjun dan ia merubah posisinya menjadi menghadap ke Jeno, lelaki tampan itu belum sempat melepaskan lengan nya di pipi Renjun dan alhasil lengan nya di himpit oleh pipi kenyal Renjun.

"Bagaimana ini?"Batin Jeno panik.

Ia langsung membayangkan jika lengan nya keram dan itu membuatnya panik, jadi ia putuskan untuk mengeluarkan lengannya dari himpitan pipi Renjun dengan perlahan.

"Zepp"

Lengan Jeno di pegang oleh manusia di hadapan nya, itu membuat Jeno lebih panik, lelaki tampan itu berkeringat dingin dan tanganya gemetar.

Tercetak senyum kecil di bibir Renjun.

"Ini sangat menyenangkan"Batin lelaki jutek itu.

Renjun memang sedari tadi tak tidur, sakit di kepalanya sangat nyeri maka dari itu ia tak bisa tidur, lelaki jutek itu hanya pura-pura tidur saja saat mendengar seseorang masuk ke kamarnya.

"Hahahaha"Tawa Renjun pecah saat lengan Jeno bertambah gemetaran, ia tak bisa menahan tawanya.

Itu membuat Jeno hampir saja berteriak.

"Kau belum tidur huh?"Tanya Jeno setelah jantungnya berdetak dengan normal.

"Aku tak bisa tidur, ini sangat sakit"Jawab Renjun sembari mengerucut bibirnya.

"Apakah sudah mendingan setelah di kompres?"Bisik lelaki tampan itu sembari menatap manik mata Renjun.

"Tak!"jawab Lelaki jutek itu.

"Mungkin beberapa waktu lagi baru akan terasa"Ucap Jeno dengan senyum khasnya.

Dan keheningan menghampiri mereka.

NCT in real | NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang