Chapter (11)

2.4K 248 15
                                    

Happy reading, jangan lupa untuk vite dan komen ^_^...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
......

"M.. maafkan aku yang telah menunggu mu dan maafkan aku sudah mencintai mu"Jawab Jeno seraya membalik tubuhnya dan beranjak ke kamarnya.

"Apakah aku terlalu kasar kepadanya?"Tanya Renjun setelah melihat Jeno masuk ke kamarnya.

Clikk

Saat pintu tertutup pria tampan itu langsung ke ranjangnya dan menyembunyikan wajahnya di balik selimut.

Keadaan sangat hening.

Jeno membuka selimutnya dan memperlihatkan wajanya yang sudah memerah akibat menahan sesuatu.

Matanya menatap langit-langit kamar tapi lama kelamaan penglihatan nya memburam karena akan ada seseuatu yang turun.

Ia memejamkan matanya dan turunlah satu tetes air yang sangat jarang keluar bagi Lee jeno, lelaki tampan itu menyentuh tepat di jantungnya, terasa seperti tercubit.

"Hikss.."Isakan dari mulut Jeno tapi ia berusaha membungkam mulutnya agar tak terdengar oleh member lain.

"Ku mohon jangan menangis!"Batin Lelaki tampan itu untuk menyemangati dirinya.

Isakan yang seharusnya berhenti malah menjadi-jadi.

"Jeno?"Panggilan seseorang mengejutkannya.

"Hm?"Deheman Jeno seraya menghapus jejak air matanya.

"Apakah kau baik-baik saja?"Tanya Jaemin seraya mendekat kearah ranjang Jeno.

"Hah? A..aku baik-baik saja, aku hanya ..hanya ingin ke toilet"Jawab Jeno dengan secepat kilat ia keluar kamarnya.

"Mengapa kau sangat bodoh Lee jeno!"Batin lelaki tampan itu.

.....

"LEE JENO!!"Teriakan Haechan membangunkan semua member di kamar 4.

"Ada apa huh? Mengapa harus berteriak?"Balas teriak Jeno seraya membuka matanya.

"Aku butuh bantuan"Jawab lelaki cerewet itu.

"Apa? Aku masih mengan..."

"Jika kau berbaring lagi aku akan membeberkan kepada semua member tentang perasaan mu!"Ancam Haechan seraya menunjuk lelaki tampan yang tadinya ingin berbaring kembali itu dengan jari telunjuknya.

"Hah? Ba..baiklah, kau butuh bantuan apa?"Tanya Jeno sembari bangkit.

....

"Awas saja kau Lee donghyuck!"Gerutuan Jeno seraya berjalan pulang menuju dorm dengan membawa kantong plastik.

"Mengapa harus aku, member lain kan sudah bangun!"Mulutnya tak bisa berhenti untuk menggerutu, dan ia menghentikan langkahnya saat lampu merah untuk pejalan kaki menyala.

Ia menunggu dengan wajah yang di tekuk, tiba-tiba saja matanya tak sengaja melihat seseorang yang tak asing baginya.

Di sebrang sana terlihat Mark dan juga Renjun yang sepertinya sedang jogging. Saat lampu hijau ia segera berlari untuk mengikuti mereka, dan jarak antara ia dengan mereka hanya 5 meter saja.

NCT in real | NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang