Chapter (12)

2.5K 237 10
                                    

Happy reading, jangan lupa untuk vote dan komen :)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
......

"

Duduk!"Suruh Renjun saat mereka sampai di ruang makan.

"Kita..."

"Jika kau berbicara lagi akan ku buang kau ke kandang harimau!"Potong Renjun seraya mencari sesuatu di lemari kaca.

Bola mata lelaki tampan itu membesar, ia sangat takut dengan ancaman Renjun jadi ia putuskan untuk diam.

"Hai Lee Jeno.."Sapa Jaemin yang mendudukan bokongnya di samping Jeno itu.

"Hai Jaemin"Jawab Jeno seraya tersenyum.

"Oh iya saat malam mengapa kau mena...Akhh mengapa kau menginjak kaki huh?"Teriak lelaki yang biasa di panggil Nana itu.

Jeno mengodekan Jaemin dengan keďipan sebelah matanya untuk diam.

"Hah? Mengapa kau mengedipkan sebelah matamu? Aku tak mengerti"Tanya Nana dengan wajah polosnya.

Lelaki tampan itu hanya membuang nafas panjang "Setelah sembuh dia semakin bodoh" Batin Jeno.

"JAEMIN NA KARTUN NYA SUDAH MULAI.."Teriak Lucas dari ruang tamu mengagetkan semua member yang sedang menjalankan aktifitasnya di dorm.

"BISAKAH KAU PELANKAN SEDIKIT SUARAMU HUH?"Balas teriak Jonnhy dari kamarnya.

"MENGAPA KAU MEMBERITAHUKU DENGAN BERTERIAK HYUNG? AKU MASIH BISA MENDENGAR DENGAN BAIK!"Teriak Lucas lagi.

"MENGAPA KAU BERBICARA KEPADAKU DENGAN BERTERIAK HUH? TAK SOPAN!"Ujarnya.

"STOP.. Atau ku pukul kalian!"Teriak Xioajun dengan kesal.

"Jadi kau berani memukul kami huh?"Tanya Lucas memasang wajah devil  seraya bangkit dari duduknya.

"Siapa yang akan memukul ku?"Keluar Johhny menghampiri Xioajun.

"Hehe Maaf, aku hanya.. Lihat Winwin mencoba bunuh diri!"Teriak Lelaki itu seraya menunjuk ke arah dimana Winwin sedang memakan roti, membuat dua Hyungnya menengok ke arah Winwin, Ia menghentikan aktifitasnya saat merasa namanya di sebut.

"Aku hanya ingin memakan roti ini..."Bantah Winwin dengan wajah yang polosnya.

"Beraninya kau ber.."Ucapan Lucas terpotong saat melihat tempat yang tadinya di tempati oleh Xioajun kosong.

"JUN...."Teriak Johhny kepada Xioajun yang sedang lari terbirit-birit menuju kamar.

"Hai... Ada seorang Fans yang memberiku Mainan ini dan ini seperti kereta selucur"Ucap Haechan kegirangan di depan adik-adiknya.

"Aku ingin coba hyung"Teriak Chenle seraya mengangkat lengan nya.

"Setelah aku mencoba nya kau boleh, asalkan dorong aku dengan kencang oke?"

"Baiklah hyung"Chenle pun setuju.

Dua anak lelaki itu pun bersiap, Haechan sudah duduk di kereta seluncurnya dan Chenle mengumpulkan energi untuk mendorong Hyungnya dengan sekuat tenaga.

"Mengapa menakutkan, Hei jangan terlalu.."

"Baik hyung baik"Potong Chenle.

"1..2..3..."

"Aakkkhhh.. BAGAIMANA AKU MENGEREMNYA?"Teriak Haechan saat kereta seluncur itu berjalan dengan sangat cepat.

"AKU TAK TAHU HYUNG.."Balas teriak Chenle dengan mengejar kereta seluncur itu.

Brakk

"Akkhhh... kepala ku.."Ringis Haechan saat kereta pembawa sial itu menabrak pintu kamar.

"Zhong Chenle... sini kau!"Teriak Lelaki cerewet itu seraya bangkit dan meninggalkan keretanya.

.....

"Adakah yang ingin kau bicarakan?"Tanya Jeno dengan hati-hati seraya menatap Renjun yang sedang menyuap sosisnya.

" Ada, tapi sebentar lagi aku mengabiskan sosis ini lebih dahulu"Jawab Renjun dengan mulut penuh membuatnya sangat imut di mata Lee jeno, ia hanya menanggapi itu dengan senyuman khasnya.

"Mengapa kau menatap ku dengan senyum itu huh?"Tanya Renjun yang memasang wajah datar.

"Aku.. aku tidak menatap mu, kepedean sekali kau!"Jawab Jeno dengan jutek.

"Kau sudah berani melawan ku?"Lelaki jutek itu berdiri dan menaruh kedua lengan nya di pinggang.

"Memangnya kalau aku berani mengapa? Aku tak takut jika kau membuangku ke kolam buaya!"Jeno pun ikut bangkit.

"Sekarang kau mulai menyebalkan, Oh ya kau kan sudah menyebalkan dari dahulu"Ejek Renjun sembari tersenyum sinis.

"Dari pada kau sangat jutek!"

"APA?!"

"Lama-kelamaan kalian seperti Doyoung dan Taeyong, Berkelahi terus"Ucap Taeil yang sedang mengambil air mineral.

"Aku bisa mendengar mu Hyung..."Teriak Taeyong dari ruang tengah.

"Dari pada kalian bertengkar lebih baik kalian bantu aku untuk menyiapkan untuk sarapan"Ucap Kun dengan lembut.

"Baiklah Hyung..."

....

"Kami berangkat..."

"Doyoung? Apakah lengan mu sudah membaik? Ingin aku bawakan koper mu?"Tanya Taeyong saat melihat lelaki berwajah bak kelinci itu sedang kesusahan untuk membawa kopernya.

Lengan doyoung mengalami kecelakaan saat berlatih, dan alhasil lelaki itu harus sedikit mengurangi aktifitas nya bertujuan agar lengan nya cepat pulih.

"Hah? Tak.. tak usah, aku bisa sendiri, urus saja hidup mu!"Jawab Jutek doyoung dengan tergagap.

Deg.. deg.. deg...

Degup jantung lelaki itu berdetak lebih cepat dari biasanya, Ia memejamkam matanya dan menggelengkan kepalanya untuk mengusir pikiran anehnya.

"Doyoung apakah kau baik-baik saja?"Tanya Taeyong lagi seraya menyentuh lembut pundak Doyoung.

"A..aku tak apa-apa" Ucap lelaki itu sembari pergi dengan cepat.

"Ada apa dengan nya?"Heran Taeyong.

"Ku mohon jangan datangkan perasaan aneh itu lagi...."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
......

Terimakasih untuk yang udah vote, baca, dan komen...

Tolong vote dan komen untuk mendukung cerita ini ^_^..

Maaf kalau banyak typo, atau kekurangan.

Dan maaf kalau kelamaan up soalnya aku sibuk sekolah ^_^

See you next chapter..

TBC

감사합니다 ....

些些...

Thank you

Terimakasih ^_^ ...

NCT in real | NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang