Chapter 7: Trust Me, Park Jiyeon!

218 31 8
                                    

"aku pernah sekali mencintai seseorang, sampai dadaku terasa begitu sesak."

"aku tidak akan pergi sebelum kau yang menyuruhku untuk benar-benar pergi percayalah padaku, park jiyeon."

.

.

.

Which one your choose?

Happy reading! Enjoy for read!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading! Enjoy for read!



Tawa bahagia terdengar dari kedua insan remaja yang tengah menikmati indahnya senja sore itu, pria disampingnya terus menggenggam erat jemari itu seolah tak akan pernah membiarkan untuk melepaskannya sampai ketika lelaki itu harus melepaskan tangan gadis disampingnya. "tunggulah sebentar disini aku akan kembali." Katanya yang dibalas anggukan serta senyuman gadis belia itu.

Sudah beberapa jam ia menunggu namun namja yang ia cintai tak jua kembali membuatnya menjadi gelisah hingga ia memutuskan untuk mencari keberadaan sang pujaan hatinya.

"yakk oppa! Kau dimana.." gumamnya mengelilingi keramaian orang berlalu lalang, senyuman mengembang saat kedua matanya menangkap sosok yang sedari tadi dicarinya "oppa.." panggilnya namja itu menoleh.

"aku akan pergi jadi lebih baik kita akhiri saja hubungan ini.." gadis itu menganga tak percaya dengan perkataan yang baru saja dilontarkan namja itu membuat dadanya terasa sesak sesaat itu juga.

"tapi kenapa? Apa salahku?" tanyanya mulai mengeluarkan cairan bening dari kelopak matanya. Namja itu menatap sekilas sebelum ia benar-benar menghilang dari hadapan gadis itu.

"kau bilang kau tidak akan meninggalkanku tapi kenapa sekarang.. wae.. wae?!" teriaknya dengan air mata yang sudah membanjiri pipinya menyisakan luka yang begitu mendalam.

Jiyeon terbangun dari tidurnya memegang dada kirinya yang entah mengapa terasa begitu sesak 'mimpi itu lagi' batinnya. Ia Menghela nafas panjang, menghirup udara perlahan berupaya menenangkan pikirannya.




"yakk hentikan! Mengapa kau menarikku seperti ini dan membuat orang-orang melihat kearah kita!" teriak jiyeon tak terima.

"karena aku mencintaimu!"

"ne?" kedua bola mata itu membulat sempurna seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.

"aku mencintaimu, hanya aku pria satu-satunya yang boleh kau perlakukan seperti itu, karena aku lelakimu!"

Gadis itu menatap pria dihadapannnya dengan tatapan tidak percaya otaknya berpikir keras mencerna tiap kata yang dikeluarkan namja itu butuh waktu baginya untuk memahami pernyataan refleks dari seorang oh sehun.

Which one your choose?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang