Bagian VII
Cerita Hati ( Rissa )Langit sudah tahu berapa lama aku dan dia menjalani cerita ini, Sang Pencipta pun rada-rada geli menggelitik melihat tingkah dan masa lalu diantara aku dan Bima. Mungkin cerita seks bersamanya sudah terasa tidak canggung dan malu-malu lagi. Setiap kesempatan itu ada, aku dan dia melakukan hubungan yang sama sekali tidak wajar untuk kami yang belum ada ikatan pernikahan sama sekali. Ya, kehormatanku telah direnggut olehnya. Aku tidak malu lagi memperlihatkan lekuk tubuh ini dihadapannya. Rasanya dosa itu sudah terlupakan sesaat melakukan hubungan intim. Mendengar desahan dari Bima, membuat telingaku bersemangat dan bergairah untuk melakukan yang lebih panas lagi.
Sadar, semua itu hanya kenikmatan sesaat. Aku tidak memikirkan apakah suatu saat nanti Bima akan menepati janjinya untuk bersamaku? Semuanya telah ku berikan padanya, tiada satupun yang harus ku tutupi padanya. Termasuk kehormatanku sekalipun. Aku tidak pernah memikir seperti itu.
Yang paling menyakitkan, kedua orangtuaku membenci Bima. Mereka membenci asal usul keluarga Bima yang sama sekali tidak jelas. Mereka berpikir bagaimana masa depanku bersama seorang lelaki yang asal usul keluarganya tidak jelas. Semenjak Bima sering membawaku jalan, sejak saat itu mama dan papa menjauhiku dari Bima. Berbagai macam cara mereka lakukan agar aku bisa melupakan bima. Namun, aku tidak bisa. Aku tidak bisa melepaskan satu hati begitu saja yang telah lama hinggap dan bersemi didalam hati ini.
Aku pun berusaha meyakinkan bima, bahwa kita pasti bahagia!. kita ditakdirkan bersama. Dan bima sama sekali tidak ingin melepaskanku melihat setiap peristiwa yang telah aku dan dia lewati. Aku takut bila Tuhan telah berkendak lain, aku takut bila suatu saat nanti langit akan terus mendung, senja mulai tak nampak. Apakah aku telah salah dalam memilih takdir atau memang takdir yang telah memilih jalanku seperti ini?
Sekilas, aku memang memiliki orangtua yang oveprotektif banget dengan anak-anaknya. Dari aku pandai berjalan, berbicara, sampai tumbuh besar saat ini kedua orangtuaku benar-benar selektif dalam menjagaku termasuk dalam urusan percintaan. Mereka tidak pernah suka pada setiap teman cowok yang dekat denganku dari zaman cinta monyet sampai cinta beneran saat ini. Bagi mereka pilihan merekalah yang terbaik dibanding pilihanku. Disini, aku tertekan. Mungkin hari-hari yang ku jalani terlihat bahagia dan begitu sempurna. Padahal sama sekali tidak, aku diliputi dengan rasa tertekan yang amat besar!. dan membuat diri ini bungkam.
Bima pun tahu bagaimana orangtua dan keluarga besarku, aku selalu berpikir bila Bima tidak bersamaku mungkin jalan yang ia jalani tidak sepahit ini, tidak sesulit ini. Berungkali hati ini ingin melepaskan cinta yang telah tertanam, namun itu sangat menyakitkan. Seolah-olah rasa sakit itu perlahan-lahan membunuhku. Aku yang telah menjerumuskan dirinya kedalam lubang hitam yang sangat kelam, bahkan sampai saat ini aku belum mampu menuntunnya ke jalan yang terang.
"Maafkan aku Bima. Kamu harus menjalani kehidupan yang pahit ini bersamaku. Mungkin bila bersama wanita selain aku, kamu bisa bahagia tanpa harus sama-sama tertekan denganku, Bim. Semua yang telah kita jalani begitu berwarna bim, tapi tetap saja akulah yang memberi warna hitam dalam kehidupanmu. Aku begitu menyulitkan bagimu bima, maafkan aku bila suatu saat nanti takdir berkata lain diantara kita. Namun, ku doakan kebahagiaan untukmu bim." ( menulis dalam buku diary Rissa ).
Sampai ku tutup usia,
Aku akan selalu mengingatmu
Tak akan ku lupakanmu
Walau detik ini
Kita tidak mampu untuk bersama
Kamu akan selalu aku cintai
Sampai aku tutup usia,
Tidak akan ku biarkan kamu tidak bahagia
Melepaskan semua rasa bersalahku padamu
Cintaku tidak akan tergoyahkan untukmu
Meski masa menghabiskan usiaku hanya untuk mencintaimu
Cintamu yang kini hanya tinggal angan
Dan kenangan yang tidak mungkin ku lupakan
Sampai aku tutup usia nantinya..
By : Rissa
Untuk Bima
kira-kira apa yang terjadi yaaa dengan hubungan Rissa dan Bima? btw, cerita hati ini singkat banget karena sengaja, yang isinya cuma curahan hati rissa aja........ heheheheh
selamat membacaaaa sahabat-sahabat onlinee kuuu
jangan lupa vote dan komennyaaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Lust
Romance"Bim, peluk aku boleh?" ucap Rissa dengan manja. "boleh, peluk dari mana nih depan atau belakang?" jawabku dengan genit. Rissa pun menarik tangan kananku dan melilitkan tangan ini mengitari perutnya yang kecil dan rata. ku tatap dia dari arah belaka...