16) Lebih dari Rindu

25 4 0
                                    

"Haruskah ku sembunyi dalam kesedihan ini? Menahan pedihnya hati yang tidak terbendung lagi oleh rasa cemburu yang tak berarti."

-Alissa Winata-


***
Kalau ada kata yang typo harap dimaklumi ya, namanya juga pemula. Dan kalian juga boleh kasih kritik dan saran yang membangun buat cerita ini. Jangan lupa vote dan comment ya, supaya aku tambah semangat lagi buat cerita selanjutnya😊😊😊

-----------------------------------------------------

Apa rasanya melihat orang yang kita suka sedang berada di hadapan kita? Canggung? Ataukah hati menjadi berdebar tak karuan? Nampaknya hal tersebut sedang dirasakan oleh Reno.

Ini beneran kan ada pujaan hati gue di sini? Apa gue mimpi? Kata Reno dalam hatinya merasa tidak percaya

"Eh, ada Indah juga di sini. Tumben main ke rumah Lisa" Ucap Reno

"Iya nih, Lisa nyuruh gue dateng ke sini, sekalian main juga sih." Kata Indah

"Mad, lu ngapain ke sini?" Tanya Lisa

"Ya kan biasanya gue emang suka mampir dulu ke rumah lo kalau habis pulang sekolah atau ada rapat OSIS." Jawab Reno sambil melirik ke arah Indah

Bilang aja lo mau modusin Indah. Tapi kan gue emang udah janji mau deketin lo sama Indah. Kata Lisa dalam hatinya

"Eh, kakak kelas sok ganteng mendingan lo pergi deh, ganggu suasana tau." Celoteh Arsyad

"Pake ngusir-ngusir gue segala lagi. Emangnya lo siapa? Lu juga ngapain di sini? Mendingan lo yang pergi sana!" Kata Reno

"Udah jangan pada berantem! Dan lu syad, kalau lu bikin ulah lagi. Lo gue iket di pohon depan rumah gue!" Seru Lisa

"Galak banget sih lis. Gue ini kan pacar tersayang lo, masa lo tega sih ngiket gue di pohon. Tiga minggu loh kita jadian. Inget kan waktu gue nembak lo di cafe deket sekolah?" Ucap Arsyad sambil menghampiri kemudian merangkul Lisa

"Tiga minggu? Jadi, selama ini lo udah pacaran lis sama Arsyad?" Tanya Reno penasaran

"Nggak usah ngerangkul segala syad, lepasin nggak!" Ucap Lisa pelan ke arah Arsyad

Arsyad kemudian menatap Lisa untuk memberi sebuah tanda agar Lisa mengakui bahwa mereka sudah jadian walaupun hanya pura-pura. Lisa membalas tatapan itu dengan tatapan kesal. Ia harus terpaksa melakukan ini semua, membohongi perasaannya agar isi surat itu tidak diketahui oleh Reno.

"Maaf ren, gue nggak kasih tau lo sebelumnya. Iya, gue sama Arsyad emang udah jadian." Ujar Lisa terpaksa mengatakan kebohongan

"Hah? Sumpah gue nggak percaya lis, lu bercanda kan? Masa iya lu jadian sama Arsyad?" Ucap Reno semakin bertanya-tanya

"Tadi kan lu denger sendiri dari mulut sahabat lo ren. Lagian kalau gue sama Lisa jadian, masalahnya buat lo apa? Lu kan cuman sahabatnya, dan nggak lebih. Oh, gue tau, lu cemburu ya?" Kata Arsyad

Pasti ada sesuatu di balik ini semua. Lisa nggak mungkin bener-bener jadian sama Arsyad. Apa gue bilang aja ya sama Reno tentang yang gue lihat tadi di kelas. Ujar Lisa dalam hatinya

Suasana mulai canggung, akhirnya Lisa menyuruh teman-temannya untuk pulang termasuk Reno.

"Maaf ya, gue jadi nyuruh lo semua pulang deh. Gue mau istirahat. Dan sebentar lagi orang tua gue dateng." Ujar Lisa

"Iya, nggak apa-apa lis. Lu istirahat aja. Malah seharuanya kita yang minta maaf udah ngerepotin lo." Ucap Indah

"Lis, lo bohong kan? Pasti lo nutupin sesuatu dari gue." Ujar Reno memandang wajah Lisa

"Apaan si mad, udah sana pulang. Gue capek!" Ucap Lisa sambil menutup pintu gerbang, kemudian masuk ke dalam

Lisa nggak mungkin jadian...Inget ren nggak akan mungkin jadian sama orang kayak Arsyad. Gue bener-bener nggak rela. Lisa itu orang terdekat gue yang paling pengertian, dan tentunya gue sayang sama dia, walaupun saat ini gue cuman anggap dia sebagai sahabat. Kata Reno dalam hatinya

***
Waktu menunjukkan pukul 21.00. Nampaknya belum ada tanda-tanda orang tua Lisa pulang. Lisa tetap menunggu di teras rumahnya ditemani segelas coklat panas. Malam semakin larut, Lisa mulai memejamkan matanya karena ia mengantuk. Sampai akhirnya, Bu Sarah datang tetapi tidak ditemani Pak Hadi

"Lisa." Ucap Bu Sarah menghampiri Lisa

Maafin ibu nak, ibu terpaksa menutupi ini semua. Ibu selama ini berbohong sama kamu. Sekali lagi maafin ibu nak. Ujar Bu Sarah dalam hati sambil meneteskan air mata

Lisa kemudian terbangun. Ia kaget ternyata ibunya sudah ada. Tetapi ia bingung kenapa hanya ibunya yang dia lihat.

"Ibu udah dari tadi di sini? Bapak mana bu? Udah masuk ke dalam ya? Maaf ya Lisa ketiduran. Abisnya ngantuk nungguin ibu sama bapak lama banget." Kata Lisa

"Nggak kok lis, ibu baru sampai. Yaudah yuk kita masuk. Maafin ibu ya." Ungkap Bu Sarah

"Yaudah bu. Tadi ibu belum jawab pertanyaan aku. Bapak mana?" Kata Lisa

"Bapak masih dirawat lis. Jadi besok lusa, ibu balik lagi buat jagain bapak. Kamu jagain rumah lagi ya." Ucap Bu Sarah

"Bu, Lisa mau ikut. Boleh ya bu, please..." Ujar Lisa

"Nanti sekolah kamu gimana? Kan dikit lagi kamu ada acara kemah? Ibu nggak izinin kamu buat ikut ibu ke luar kota. Mendingan kamu siapin dari sekarang, apa aja perlengkapan yang harus kamu siapin buat acara kemah. Nanti ibu nyuruh Reno buat jagain kamu selama ibu nggak ada. Dan kamu harus turutin apa kata ibu." Ucap Bu Sarah

"Tapi Lisa kan mau ketemu bapak. Lisa kangen bu." Kata Lisa

"Lisa mau ngebantah perkataan ibu ya? Udah ah ibu capek, mau masuk ke kamar dulu." Ujar bu Sarah

Lisa rindu banget bu sama Bapak, kayaknya Ibu nggak akan pernah ngerti betapa sedihnya Lisa sekarang. Ungkap Lisa dalam hati

Rindu itu semakin menjadi, betapa sayangnya Lisa pada ayahnya. Apakah akan segera terobati rasa rindu itu? Ataukah semakin tersakiti dengan hal yang akan diketahuinya nanti?

Bersambung...

Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang