17) Hanya Sayang Bukan Cinta

22 4 0
                                    

"Jika dirinya tidak bisa ku miliki, betapa beruntung orang yang mendapatkannya. Bahwa cintaku hanya dialah seorang, dan rasa sayangku untuk dirinya yang ku anggap paling spesial."

-Ahmad Reno-


Kalau ada kata yang typo harap dimaklumi ya, namanya juga pemula. Dan kalian juga boleh kasih kritik dan saran yang membangun buat cerita ini. Jangan lupa vote dan comment ya, supaya aku tambah semangat lagi buat cerita selanjutnya😊😊😊

-----------------------------------------------------
Pagi yang cerah membuat Reno bersemangat mengawali hari sambil menyeruput secangkir kopi di teras rumahnya. Datanglah seorang wanita dari arah dalam rumah Reno yaitu Bu Rika. Bu Rika adalah sosok yang baik dan perhatian. Tetapi tidak di mata Reno.

"Ren, kamu mau dibuatin sarapan nggak sama mama?" Tanya Bu Rika kemudian duduk di samping kursi Reno

"Nggak usah." Jawab Reno singkat, lalu menyeruput kembali kopinya

"Beneran ni? Oiya, kamu udah siapin peralatan buat acara camping belum? Kalau kamu perlu apa-apa bilang aja sama mama." Ujar Bu Rika

Reno hanya terdiam dan tidak sekalipun menjawab omongan ibu tirinya itu. Melihat sikap ankanya itu, Bu Rika sudah mengerti.

"Yaudah, mama mau masuk ke dalam dulu ya." Ucap Bu Rika

"Ya." Ucap Reno

Sampai kapan ren kamu terus begini? Kapan kamu anggap mama ini seperti mama kandung kamu sendiri? Setidaknya kamu anggap mama ini ada ren. Kata Bu Rika dalam hati

Mood gue langsung berubah ngelihat sikap sok baik dia. Bagi gue, mama Susan nggak akan pernah tergantikan. Ucap Reno dalam hatinya

***

Di lain hal, Lisa sedang sibuk menyiapkan barang-barang yang akan dibawanya untuk acara camping, seperti membawa beberapa pakaian salin, perlengkapan mandi, senter, dan barang-barang penting lainnya. Ketika ia sudah siap dengan barang-barangnya itu, tak lama Reno pun datang ke rumah Lisa. Reno juga sudah membawa barang-barang yang ia siapkan di dalam tasnya.

"Lis, ribet banget sih kayaknya. Sini biar gue bantu." Ujar Reno kemudian membawa tasnya Lisa

"Nggak usah repot-repot mad, sini tasnya! Gue bisa bawa sendiri. Lagian, lu ngapain sih ke sini?" Kata Lisa

"Lu masih marah sama gue lis? Ayolah jangan kayak anak kecil gini, gue tuh bersikap kayak kemarin karena gue sayang sama lu. Gue nggak mau lu diapa-apain sama Arsyad. Apalagi kita udah sahabatan lama, masa gue biarin lu deket sama cowok gila itu, nggak akan mungkin lis! Gue sayang sama lu..." Ucap Reno sambil memegang tangan Lisa

Lu bilang sayang? Nggak mungkin mad, sayang lu itu bukan buat gue, tapi untuk Indah! Perasaan sayang dan cinta itu berbeda mad. Sampai kapanpun yang ada di hati lu cuman Indah, nggak ada gue mad. Ujar Lisa dalam hati

"Udah deh mad jangan bahas itu lagi, mendingan lu tunggu di depan teras rumah gue. Ada beberapa barang yang belum gue siapin. Udah sana..." Ungkap Lisa, lalu melepaskan genggaman tangan Reno

"Yaudah, gue tunggu di depan ya. Jangan lama-lama ya manisku, nanti kita terlambat." Kata Arsyad sambil mencubit pipi Lisa yang agak chubby

"Apaan si lo, udah cepetan sana tunggu di teras!" Jawab Lisa sambil mendorong badan Reno

Beberapa menit kemudian, Lisa menghampiri Reno yang sedang berada di teras rumah.

"Ayo berangkat mad." Ujar Lisa kemudian mengunci pintu rumahnya

"Bentar deh lis, kemarin kan lu bilang ibu sama bapak lu pulang, terus kemana? Soalnya dari tadi gue nggak lihat mereka." Ucap Reno penasaran

"Kayaknya udah pergi dari tadi pagi deh, sebelum gue bangun tidur aja udah nggak ada. Makannya gue suka heran deh mad, akhir-akhir ini Ibu sikapnya aneh aja gitu. Apalagi pas Ibu nggak bolehin gue ngejenguk Bapak." Ungkap Lisa

"Oh gitu lis." Kata Reno

Gue jadi semakin curiga nih sama bu Sarah. Harus diselidikin nih. Ujar Reno dalam hatinya

"Oke kita bahas itu nanti, sekarang kuy lah kita berangkat lis." Ucap Reno sambil memberikan helm kepada Lisa

"Ah alay banget si lo mad, tapi gue suka gaya lo." Ujar Lisa lalu tertawa

"Bisa aja nih si manis." Ucap Reno dengan senyum tengilnya

"Udah ah, buruan mad kita berangkat!" Seru Lisa

"Siap bu boss manis." Kata Reno

***

Sesampainya di sekolah, Reno dan Lisa langsung berkumpul dengan teman-teman mereka yang lain. Melihat Reno sedang bersama Lisa, Kesya langsung datang menghampiri mereka.

"Hai sayang." Sapa Kesya kepada Reno

"Kesya?" Ujar Reno

"Iya, ini aku ren. Maaf ya aku jarang ngabarin kamu selama aku di Inggris. Gimana kabar kamu?" Kata Kesya

"Baik." Jawab Reno

"Hmm, btw kita ke sana yuk ren, ngumpul sama Mega dan Joshua." Ucap Kesya sambil menarik tangan Reno

"Sorry, lu aja sana. Gue lagi mau sama Lisa." Ungkap Reno

"Ih, pasti gara-gara lo kan lis, sikap Reno berubah kayak gini. Selama gue pergi ke Inggris, jangan-jangan lu cuci otaknya Reno ya?" Kata Kesya kepada Lisa

"Eh, miss LEBAY! Jangan banyak drama lagi deh lu. Hari ini gue lagi nggak mau bertengkar sama orang, eh lo mancing-mancing emosi gue." Ujar Lisa lalu pergi

"Tuh kan gara-gara lu sih. Please kesy, mulai sekarang jangan ganggu gue ya, gue mohon banget. Biarin gue mulai kehidupan dan cerita baru." Ucap Reno ke Kesya, kemudian pergi mengejar Lisa

"Renooo. Ih, nyebelin banget si." Ungkap Kesya

***
Ketika para murid SMA Harapan Bangsa segera menaiki bus. Reno justru menaiki bus khusus kelas X IPS 1 yaitu kelasnya Lisa dan Indah.

"Gue duduk sama lu ya lis." Ucap Reno

"Lu ngapain di sini mad? Nanti ketahuan pak Galih, lu bisa dimarahin. Udah sana pergi ke bus lu." Ujar Lisa

"Shuttt..Makannya lu jangan kenceng-kenceng ngomongnya. Cepetan duduk lis, tutupin gue jangan sampe ketahuan pak Galih." Ucap Reno

"Bener-bener deh lo mad." Kata Lisa

"Mendingan gue pake topi sama kacamata supaya gue nggak ketahuan. Iya nggak lis?" Tanya Reno

"Seterah lu deh mad." Jawab Lisa

Indah yang duduk di sebelah Reno dan Lisa melihat kedekatan antara mereka. Nampaknya, Indah mulai cemburu dengan kedekatan Reno dan Lisa.

Lisa deket banget sama Reno. Apa jangan-jangan mereka berdua pacaran ya? Duh, kenapa aku tiba-tiba kayak cemburu gini ya? Padahal kan aku nggak ada hubungan apa-apa sama Reno. Kata Indah dalam hatinya

Bersambung...

Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang