Sang Engineer

53 3 4
                                    

Suara adzan subuh dari surau di dekat rumahku menandakan pukul 5 pagi. Waktunya bangun dan membantu sedikit pekerjaan ibu di rumah. Tak lupa kubangunkan ayah dan adik adikku buat beribadah. Kemudian, ayah bekerja,Aku dan adik adikku bergegas ke sekolah. Ibu juga lagi menyalakan api tungku di dapur buat memasak makanan hari ini. Dan tak lupa ibu juga membuat adonan kerupuk pagi pagi buta agar siangnya dapat dipasarkannya. Seperti itulah setiap hari kami selama hari produktif berlangsung.

Ada sedikit pekerjaan rumah yang harus kulaksanakan. Ya,sebagai anak sulung kiranya separuh tanggung jawab orang tua adalah tanggung jawabku juga. Adik adikku masih sangat kecil,tak tega sekiranya mereka mengambil alih pekerjaan juga. Biarkanlah mereka melaksanakan hal yang sesuai masa seumurannya. Aku harus ulet dalam pekerjaan rumah ini,menyapu(walau alas rumah kami tanah),menggulung tikar,memompa air dari sumur tetangga,mengangkatnya,menyuci piring dan terakhir aku harus pergi sekolah. Sedangkan ibu sedang repot di dapur memasak dan mencuci pakaian. Dan ayah juga repot membenahi gubuk gubuk yang roboh terkena deraanya hujan tadi malam,kemudian ia pergi kerja menjadi buruh atau menggowet becak sepeda.

"Tar,kamu sudah selesai nyuci piringnya?" (panggil ibu dari dapur)
"Sebentar buk,dikit lagi selesai"
"Nanti kamu kemari ya,ibuk mau menyuruh kamu beli bawang ke pasar. Udah habis stok bawang putih nya ini"
"Iya buk"
(Sudah selesai,Aku pun jalan menuju dapur)
"Iya buk sini Tara beliin"
"Ha,tak usah lah. Sudah jam setengah tujuh. Kamu mending pergi sekolah saja. Ntar terlambat"
"Tak usahlah buk,Tara mau beliin bawang ke pasar kam dekat buk. Ntar tara ngebut buk naik sepedanya"
"Sudahlah nak pergi sekolah saja kamu sana" (Atur ibu)
"Tidak buk,cepat kok ini beli bawangnya"
"Yasudah. Nah ini uangnya (5 ribu rupiah). Semua kalian kamu mengantar adik adik ke sekolah ya. Mereka sudah ibu siapin sarapan.. Kamu juga makan itu pake nasi sama hari ini"
"Iya buk,Alhamdullillah makan nasi,hehe"

Aku pun duduk di sebelah adik adikku sakbil menyantap sarapan. Kemudian kami berangkat.

"Assalamua'alaikum buk,"
"Wa'alaikumussalam, hati hati ya anak anak"

20 menit kemudian ~
"Buk,ini bawangnya. Adik adik pun sudah kuantarkan ke sekolah"
"Makasih ya Tar"(ibu sambil menenteng tasku yang sudah kusiapkan tadi malam)
"Iya buk,ayah sudah pergi kerja kan buk"(sambil kuambil tasku)
"Sudah nak"
"Yasudah buk,Aku pergi sekolah ya buk..
Assalamua'alaikum"
"Wa'alaikumussalam" (jawab ibu depan pintu)

Realis (Kuhantam kejamnya takdir)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang