Rendah Hati

35 1 0
                                    

Semua orang menyorot pandangan ke Bathara dan teman teman.
"Wihh mantap lah cuyy" (Kata Markus menyambutku)
"Iya bener gak nyangka gue gitu" (Sangkal Fani,sang bendahara)
"Aduh kalian. Ini juga sebagian dari kita kali. Ini tadi ide Markus juga kan yang tadi ke ruang laboratorium hehe.." (Senyumku malu)
"Mantap. Gue suka gaya lu broo. Bangga deh punya ketua seperti lu" (ucap Markus)
"Iya makasih ya teman temanku yang kubanggakan juga. Ini semua berkat kalian juga. Kerja sama kita junjung tinggi" (kataku)

Tak lama kemudian kepala sekolah menyambut dan langsung menggandeng tanganku dimuka umum,bahwasannya dia sangat bangga dengan prokja hari ini. Cukup singkat dan padat,tetapi bermutu(katanya). Dan Aku pun hanya tersenyum kepada umum.

Sudah berakhir acara hari ini. Kemudian para tamu berhamburan kembali ke tempatnya masing masimg. Kami pun juga kembali ke ruang kelas masing masing. Tiba tiba saja ada yang menepuk bahuku dari belakang.
"Hei.."
"Ehh Kirana. Lu dah siap tugasnya kan"
"Sudah dong tar"
"Oke mantap" (jawabku singkat)
"Ee tadi lu tuh bagus loh penyampaiannya. Gue kagak nyangka gitu"
"Yaelah biasanya kan seperti itu sih Kir"
"Ya maksud gue kan ini tiba tiba gitu kepsek nyampainnya ke lu,dan juga gak ada persiapan matangnya. Tapi lu tetap mampu"
"Ya alhamdullillah aja Aku bisa kok hehe... "
"Gini dong rekan sohib gue"(sambil menepuk bahuku)
"Ya dong"(nyengirku)

Kami jalan bersama menuju kelas masing masing. Kebetulan kelas kami searah. Tetapi Kirana nyampe ke kelas diluan daripada Aku.
"Oke Tar gue capcus kelas dulu ya"
"Oke"

Aku pun telah sampai di depan pintu kelasku. Dan kulihat tidak ada guru yang mengajar di dalam kelas. Seperti biasanya para siswa ribut dan seperti acak acakan kelasnya dibuat mereka. Tetapi tidak semua murid yang acak acakan seperti itu. Ada juga yang belajar,tidur,dan bermain androidnya. Langsung Aku masuk ke kelas. Dan kulihat si Aldi malah tidur di kelas seperti tidak ada beban hidup.
"Woi Al.. Bangun ada guru woii!!"
"Haa mana.. Mana.."(Sontak Aldi terkaget dan langsung bangun dari mimpinya yang indah"
"Ahaa kena tipu lu.." (tertawaku senang)
"Ngajak gelut lu ya.." (ngambeknya)
"Ya maaf,abisnya lu tidur enak banget. Gak ada tugas emangnya dari guru?
" Ya ada sih tugas. Tapi enakan tidur gue. Mau dikerjakan juga gue kagak paham. Mending tidur"
"Kerjaan lu emang. Kondusifkan dulu noh anak anak ribut banget daritadi. Lu bro ketua kelas gimana sih.."
"Ah bodo.. Udah gede juga mereka masih minta diatur. Mending juga gue tidur" (Kembalinya Aldi tidur)
"Nah itu namanya ngga bertanggung jawab lu. Dosa loh,itukan amanah"
"Hem iyaya.. Ini gue teriakin ya.
Woii kalian jangan ribut dong..,kalo kalian ribut gue laporin sama buk Eva ini ya baru tau rasa lu semua. Mending kalian semua kerjain tugas darinya yang di buku paket,ntar gue kumpul tuh tugas ya. Daripada ngabisin waktu unfaedah,gada guna gitu kan! Mario and the genster mana lagi ini?..." (teriak Aldi)
"Cabut Al" (teriak salah sayu siswa)
"Yasudah biarin aja dengan hidupnya yang santuy itu. Ntar gue laporin mereka ke bimbingan konsterling" (Jawab Aldi)
"Hem bagus bagus"
"Dah gue mau tidur lagi ya. Lelah gue seharian loh boy latihan basket kemarin"
"Yasudah deh. Kerjain tugasnya yang mana boy?"
"Buku paket Matematika,latihan soal halaman 45-52 dikerjain"
"Oke"
"Ntar lihat ya"
"Hemm," (jawabku melirik)

Realis (Kuhantam kejamnya takdir)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang