Sempoa Tua

50 3 2
                                    

"Sudah selesai..."
"Nyontek dong gue boy,boleh ya" (pinta Aldi)
"Yaudah ambil aja noh"(sambil melempar buku latihan fisika milikku)
"Ee busett.. Dilempar aja tuh buku. Kagak ikhlas apa ya" (nyernyit Aldi)
"Ikhlas loh,ambil aja udah. Banyak cincong amat lu"

Teng.. Tengg.. (bel istirahat I)
"Nahh nah sudah bel itu,ntar kumpulin ya boy tugasnya sama buk selfina" (suruhku pada Aldi)
"Oke siip" (jawab Aldi)
"Aku mau ke ruang guru,ada urusan"
"Iya boy" (jawab Aldi sekali lagi)

Diriku pun meninggalkan ruangan kelas. Saat aku berjalan di lapangan sekolah kulihat Mario and the gengster jalan menuju diriku. Aku ingin menghindar tetapi mereka malah mengejar. Aku tak mau berurusan gak penting sama mereka. Mereka selalu mencari cari kesalahanku. Tetapi dengan terpaksa ku tanggapi pertemuan mereka. Seharusnya niatku bukan menemui mereka, tetapi Aku ingin menemui buk selfina di ruang guru.

"Woee mau kemana lu" (Tantang Mario)
"Mau apa,itu bukan urusanmu!" (jawabku)
"Ngga sopan banget lu jadi manusia.. Lu tau ini Mario ketua geng kami yang bicara sama lu" (perkataan Roy,anggota gengster)
"Hemm,maaf kita ngga punya urusan. Pinggir gue mau jalan.. Tolong kalian jangan ngepung gue gini"
"Yaelahh,dia pikir emang dia artis apa.. Anak singkong aja belagu lu!" (ocehan Mario)
"Kalo gue anak singkong juga bukan urusan lu! Gue yang makan singkong.. Kenapa lu yang sewot! yang penting orang tua gue nyari nya berkah pake keringet sendiri"
"Hahaaa... Singkong singkong! Murahan vitamin lo itu... Seperti gue dong makannya roti dan keju,minumya juga susu bukan air putih dari sumur" (Jawab Mario)
"Bodo amat! Gue ngga nanya tuh lu makan apa... Haha" (Jawab gue santai dengan nada menertawakannya kembali)
"Oo nantang ini ceritanya!" (perkataan Fauzi, anggota gengster juga)
"Ngga penting juga sama gue,minggir kalian! Arrhgg.."(Tegasku yang sudah murka sambil menolak mereka dengan tanganku yang bebal,sehingga satu dari mereka terjatuh. Dan diriku tak memperdulikan itu)

Realis (Kuhantam kejamnya takdir)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang