Tiba di kelas, mereka duduk dan David meminta Olin untuk menemaninya latihan. "Lin, pulang sekolah temenin gue latihan ya?"
"Hah! Ka-kamu serius?"
"Apa gue keliatan bercanda?" tanya David dengan sebelah alis terangkat, "ya enggak sih! Tapi kan...,"
"Nggak ada tapi-tapian! Pokoknya lo harus temenin gue." Olin menghela napas pasrah, "iya aku mau."
***
Seperti permintaan David, kini Olin sedang menemani David latihan basket. Di lapangan ia hanya perempuan seorang diri.
Lalu David menghampiri Olin dan bersandar di bangku. "Minum dulu!"
David menengguk habis, minuman yang diberikannya. "Makasih."
"Kita pulang yuk!" Olin mengangguk, tapi saat David hendak berdiri. Olin menarik lengan David hingga membuatnya kembali terduduk.
Tangannya dengan lihai mulai mengelap butiran keringat yang membanjiri wajah gadis itu, David hanya diam menerima perlakuan gadis itu. Lalu pandangan mereka beradu cukup lama. Olin segera memutuskan kontak mata dengannya.
"Makasih, ternyata lo perhatian juga."
"Sama-sama."
"Ayuk pulang!" David menggenggam tangan Olin untuk menuju parkiran.
Olin naik ke atas motor ninja milik David, dan Davis mulai menjalankan mesin motornya.
***
Olin masuk ke dalam rumah, dan langsung masuk ke dalam kamarnya. Ia duduk di tepi ranjang sambil menatap handuk kecil yang ia gunakan untuk mengelap keringat David.
Menurutnya David orang yang nyebelin, tapi baik. Hm ... Tidak terlalu buruk lah ya.
Gadis itu beranjak dari kasur, lalu melakukan ritual mandinya. Setelah itu ia pergi ke supermaket untuk membeli cemilan.
Saat sudah mengambil cemilan yang ia perlukan, ia pergi ke kasir untuk membayar. Namun saat ia merogoh sakunya tidak ada uang sepeser pun.
"Ini uangnya, Mbak! Biar saya yang bayarin." Olin terkejut dan ternyata orang yang membayar cemilannya itu adalah David.
"David, makasih udah tolongin aku lagi." David mengangguk sambil menyodorkan cemilannya.
"Pulang bareng, yuk!" Olin mengangguk, lalu gadis itu di antar pulang oleh David.
Tiba di depan pekarangan rumah gadis itu, Olin menyempatkan diri untuk menawarkan David mampir ke rumahnya.
"Kamu mau mampir dulu?" tanya Olin.
"Enggak usah, udah mau magrib soalnya." Olin mengangguk mengerti, lalu David menjalankan mesin motornya, dan meninggalkan pekarangan rumah gadis itu.
***
Malam ini Olin maraton film drakor. Karna besok weekend ia bebas ingin tidur jam berapa. Lagi pula, besok ia tidak ada jadwal bersama sahabatnya. Cemilan yang ia beli kini mulai habis, gadis itu menonton dengan sangat serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You Olline [HIATUS]
Teen Fiction[Part hapus acak] Carolline Anastasia, seorang gadis sederhana yang hidup berkecukupan itu tumbuh menjadi gadis yang periangan, dia hidup tanpa Ayah di sampingnya. Ayahnya pergi meninggalkan keluarga kecilnya, dan sekarang ia hanya tinggal berdua be...