Kring ... Kring ... Kring....
Semua murid pulang lebih awal, Olin merapihkan buku-bukunya. Ia belum melihat David masuk kelas. Bella dan Calli menghampirinya hingga membuatnya tersentak kaget.
"Lo mau pulang bareng kita, nggak?" tanya Calli yang dibalas gelengan kepala olehnya.
"Enggak, kalian pulang aja. Aku bisa naik angkutan umum kok."
"Bener?" tanya Bella memastikan, dan ia menjawabnya dengan anggukan kepala.
"Ya udah, hati-hati." Olin melambaikan tangannya kepada Calli dan Bella.
Tanpa pikir panjang ia keluar meninggalkan kelas, namun keluarnya ia dari kelas bersamaan dengan David yang baru saja datang. Untung mereka tidak tabrakan. "Tungguin! Jangan pulang dulu."
Olin bingung, buat apa dirinya menunggu. Lalu David menghampirinya sambil menggandeng tangannya yang membuatnya menjadi bingung. Akhirnya Olin bertanya dan langkah mereka berhenti. "David, tadi katanya aku suruh nunggu. Sekarang kamu tarik tangan aku."
"Lo mau diem di kelas? Kalo mau sana ke kelas lagi, gue sih mau pulang aja." David kembali berjalan, namun Olin segera menarik kembali lengan David hingga membuatnya berbalik badan. "Kenapa?"
"Terus, kamu nyuruh aku tungguin siapa?" tanya Olin polos.
"Mak lampir," bisik David tepat di depan telinganya, yang membuat bulu kuduknya berdiri.
"Siapa Mak lampirnya?" David tersenyum geli, ia melarikan diri sambil berteriak menyebut namanya. "ELO MAK LAMPIRNYA!"
"DAVIDD!!!!" teriak Olin lalu ikut berlari untuk menyusul David. Sampai di parkiran nafasnya tersenggal-senggal.
David langsung menyodorkan helm padanya, "buat apa?"
"Buat perang, ya buat di pakai lah." Olin hanya membulatkan mulutnya seperti huruf 'O'
Olin naik ke atas motor ninja David, lalu ia bingung ingin berpegangan dengan apa. Tidak mungkin ia memeluk David. Akhirnya ia memegang bahu David yang membuat David menghela nafas berat. David meraih tangannya dan melingkarkannya di pinggangnya. "Pegangan yang bener tuh, gini!"
"Kamu mau modus ya?" tanya Olin.
"Geer!" David tersenyum jahil, ia langsung membawa motornya dengan kecepatan penuh, membuat Olin terkejut dan langsung memeluk David dengan saat erat.
Usai mengantarkan Olin, David pergi ke rumah Galang. David melengos masuk begitu saja, membuat semua orang yang berada di dalam terkejut. "Nih anak, masuk bilang-bilang kek. Udah kayak jelangkung aja."
"Lo abis dari mana?"
"Nganterin Olin pulang." David merampas kacang dari genggaman Gibran.
🍁🍁🍁
Malam harinya, Olin sedang sibuk mempersiapkan untuk camping besok. Saat semuanya sudah siap, ia menghempaskan tubuhnya di atas kasur sambil menatap langit kamarnya.
Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka, menampilkan sosok mamanya di ambang pintu. "Mandi dulu, terus makan."
Olin seketika terduduk tegap, lalu hormat layaknya pasukan yang sedang izin kepada komandannya. "Siap komandan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You Olline [HIATUS]
Novela Juvenil[Part hapus acak] Carolline Anastasia, seorang gadis sederhana yang hidup berkecukupan itu tumbuh menjadi gadis yang periangan, dia hidup tanpa Ayah di sampingnya. Ayahnya pergi meninggalkan keluarga kecilnya, dan sekarang ia hanya tinggal berdua be...