The Greatest Love, I'll be with you

1.4K 161 5
                                    

Di rumah sakit, Ji Eun menatap wajah saudaranya dengan tatapan kosong ia memegang tangan suzy yang terbaring lemah itu dengan sisa - sisa air mata yang mengering di pipinya.

"Suzy!!" Ji Eun histeris " Suzy yaa ~~~ cepat bangun jangan bercanda" Ji Eun mengguncang - guncangan tubuh suzy sambil menangis sekeras- kerasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Suzy!!" Ji Eun histeris " Suzy yaa ~~~ cepat bangun jangan bercanda" Ji Eun mengguncang - guncangan tubuh suzy sambil menangis sekeras- kerasnya. Jin menarik Ji Eun kedalam pelukannya, ia berusaha menenangkan ji eun. Namun, tenaga ji eun terlalu besar, Ia mendorong Jin. Ji Eun menatap tajam kearah Soo Hyun, seolah meminta penjelasan dengan apa yang sudah diperbuat pada sepupunya.

"Maafkan Aku, ini Semua salahku" Soo Hyun terisak, ia tidak sanggup menatap Jin maupun Ji Eun yang masih saja memukuli tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maafkan Aku, ini Semua salahku" Soo Hyun terisak, ia tidak sanggup menatap Jin maupun Ji Eun yang masih saja memukuli tubuhnya.

"Bodoh! Sudah ku bilang semua pria itu sampah" ucap ji Eun dengan suara seraknya. seketika badannya menjadi lemas dan airmata membanjiri pipinya.

Jin berusaha membangunkannya, namun Ji Eun menatapnya dengan penuh dendam "Kau, Jangan menyentuhku! aku membencimu dan saudaramu itu" Ji Eun melirik tajam kearah Soo Hyun, tatapannya penuh dengan kebencian "Bawa dia keluar dari sini, aku tidak ingin melihat kalian apalagi dia karna dia adalah pembawa sial" Ji Eun mendorong Jin Hingga terjungkal ke lantai.

"Ji Eun, aku mohon jangan pisahkan aku dengan Suzy. Aku.. Aku.. Aku tidak bisa hidup tanpanya"" Soo Hyun memohon pada Ji Eun sambil menangis. Namun, Ji Eun seolah tidak perduli dengan tangisan soo hyun

 Namun, Ji Eun seolah tidak perduli dengan tangisan soo hyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Keluar!!" teriak Ji Eun. Ji Eun sangat membenci Soo hyun, ia bersumpah akan membunuh pria itu jika sesuatu terjadi pada saudaranya.


*****

Hari berganti minggu, minggu berganti bulan.. Dan kini tepat 6 bulan suzy terbaring koma dirumah sakit sejak peristiwa kecelakaan maut itu.

"Chagiya, Bonjour" Ji Eun mengecup kening suzy yang terbujur lemah di atas kasur.

"Sampai kapan kau tertidur seperti ini? kau tahu aku hampir gila karena harus mengurus T.G dan si gila Kim Tae Hyung. Apa Kau sengaja menghukumku, huh?" ucap ji eun sambil memandangi wajah suzy dan seketika tetesan airmata jatuh membasahi pipi Ji Eun. Ia tak sanggup melihat penderitaan saudara nya.

"Ji Eun Ssi" seseorang memegang pundak Ji Eun lembut.

"Kau sejak kapan kau berada disini?" ji eun langsung cepat-cepat menghapus air mata nya.

"Sejak kau mengatakan pada gadisku bahwa adikku gila" jawab Soo Hyun tersenyum sambil memasukan bunga mawar putih ke sebuah vas cantik dan meletakkannya disamping tempat tidur suzy.

"Cih, itu kenyataan adikmu itu memang gila"

"Terimakasih atas pujian nya" ucap Soo hyun sambil membungkuk, yang membuat tawa ji eun pecah.

"Tersenyumlah, Aku yakin suzy akan sedih jika melihatmu selalu menangis" Soo Hyun menarik kursi dan mengelus lembut lengan suzy seolah ia porselen yang mudah pecah.

Hubungan Ji Eun dan Soo Hyun sudah mulai membaik. Meskipun belum bisa memaafkan nya 100 persen. Tapi Ji Eun sadar bahwa semua ini bukanlah kesalahan Soo Hyun.

"Ji Eun Ssi, apa kau melamun? Waeyo?" soo hyun melambai-lambaikan tangannya di depan wajah ji eun.

"ahh, anni..mianhae atas ucapanku dulu.. aku sadar, sebenarnya ini takdir, jadi bukan salahmu. Sifat egoisku masih saja mendominasi." ucap ji eun jujur

"Tidak masalah, Aku juga melakukan hal yang sama. Aku menyalahkan diriku sendiri, aku merasa tidak berguna, aku merasa bodoh, aku merasa bukan kekasih yang baik. Tapi
akhirnya perlahan aku menyadari bahwa ini bukanlah waktu yang tepat untuk menyalahkan diriku sendiri. Aku harus kuat, Suzy membutuhkanku disampingnya" Ji eun terdiam ia tidak menyangka bahwa cinta soo hyun pada Suzy sangatlah besar

"Kau benar kita harus kuat agar bisa melindungi orang yang kita cintai" ucap Ji Eun

"Oh ya, bagaimana kabar T.G aku dengar dari taehyung bahwa kau setuju memindahkan kantor pusat T.G ke korea??" tanya Soo Hyun penasaran

"Aku menyerah, T.G sangat berarti bagi suzy. Aku akan melakukan apapun agar suzy bahagia. Meskipun, kepalaku botak karena otakku terlalu banyak berpikir" Soo Hyun tertawa mendengar ucapan yang keluar dari mulut Ji Eun.

"Katakan saja padakku, Jika kau butuh bantuan." Soo Hyun tahu bahwa T.G sangat berarti bagi hidup suzy. Ia akan melakukan apapun agar sang kekasih bahagia, sekalipun harus kehilangan semua hartanya.

Soo Hyun menatap wajah damai milik suzy. Senyum nya mengembang melihat wajah itu. mata dengan kelopak besar, bulu mata yang lentik, hidung mancung, dan alis tebal yang rapih. Sangat cantik pikirnya.

The Greatest Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang