The Greatest Love, Together Again

1K 118 10
                                    

"Ji Eun apa yang kau lakukan?? apa kau kelinci? tanya jin ke arah ji eun yang memotong wortel setebal dan sebesar ibu jarinya.

"Apa masalahnya? Uri suzy suka sekali wortel, Eotte? jawab ji eun polos sambil menunjukan hasil pekerjaannya pada jin dengan bangga.

"Ji Eun ah, kita akan membuat salmon cheese bitterballen bukan sup? Jin tertawa melihat tingkah ji eun. Ji eun memang galak, dingin dan menyebalkan, tapi sebenarnya ia gadis yang baik.

"Apa yang kalian berdua lakukan??" tanya suzy penasaran

"Chagiya! kau sudah bangun" Ji Eun berlari kearah suzy lalu memeluk nya dengan erat.

"Selamat pagi Zy, kami berdua sedang memasak salmon cheese bitterballen" jawab Jin sambil tersenyum kearah suzy.

"Oppa selalu membuatkannya untukmu saat kita di paris, apa kau ingat?" tanya ji eun, Suzy menggeleng lemah. Sesaat suasana menjadi hening, mereka terlarut dalam pikiran masing- masing.

"Baiklah karena dua ahjumma sudah berkumpul disini. bagaimana kalau kita mulai acara memasaknya" ucap jin berusaha mencairkan suasana

"Oppa!!" teriak Ji Eun dan Suzy secara bersamaan, suzy membulatkan kedua matanya seolah tak percaya dengan apa yang ia katakan.

Jin tertawa geli melihat tingkah mereka berdua, ia sangat merindukan moment berkumpul bersama dua orang yang paling penting dalam hidupnya.

"Baiklah, nona cantik mari kita mulai kelasnya" ucap jin begitu bersemangat

"Hmm, apa aku juga harus ikut memasak??" tanya suzy ragu

"Tentu saja"

"Ta..tapi Aku tidak bisa masak, terakhir kali aku mencoba memasak malah mengacaukan segalanya, membuat tempat ini penuh asap"

Jin tersenyum "Kau tenang saja, bukankah aku ada disini bersamamu" ucap Jin sambil mengelus rambut suzy.

"Pertama, kita memasak butter dan terigu nya terlebih dahulu" Jin memutar pematik kompor dan menaruh telfon diatas sumbu kompor

"Pertama, kita memasak butter dan terigu nya terlebih dahulu" Jin memutar pematik kompor dan menaruh telfon diatas sumbu kompor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masukan 2 sendok butter" Jin memasukan 2 sendok makan butter ke teflon yang sudah panas. ia mengambil spatula kayu lalu mulai mengaduk butter meleleh dalam suhu panas.

"Lalu kita masukan terigunya" ucap Jin sambil melirik kearah ji eun dan suzy. Bukannya memperhatikan Jin, Ji Eun dan suzy justru asyik makan.

"Chagi, Otte? enak?" tanya Ji Eun menyuapi suzy salad buatan jin.

"Chagi, Otte? enak?" tanya Ji Eun menyuapi suzy salad buatan jin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bae suzy! Bae Ji eun!" pekik Jin lalu mematikan kompor. ia mencolek pipi Ji eun dan suzy dengan menggunakan tangan yang tadi dicelupkan nya kedalam tepung.

Jin tertawa melihat wajah ji eun dan suzy yang penuh dengan tepung "Oppa!!" teriak Ji Eun dan Suzy bersamaan, mereka berdua pun meletakan tangan mereka yang kini sudah penuh dengan tepung ke wajah Jin.

"Oppa, kau lucu sekali" suzy tertawa

"kalian berdua" Jin berlari mengejar ji eun dan suzy. Mereka bertiga saling melempar tepung satu sama lain hingga wajah mereka penuh dengan tepung.

Tanpa mereka bertiga sadari sedari tadi ada sepasang mata yang menatap mereka bertiga, sehun tengah mengamati mereka dari balik pintu. tatapan sedih dan perasaan bersalah terlihat jelas dimata sehun.

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

"Iggeo" In na memberikan kunci apartement nya pada dongwook "Aku akan kembali ke korea dan menghabiskan waktu bersama kedua keponakan kesayangku" lanjutnya dengan ekspresi sedih.

"Iggeo" In na memberikan kunci apartement nya pada dongwook "Aku akan kembali ke korea dan menghabiskan waktu bersama kedua keponakan kesayangku" lanjutnya dengan ekspresi sedih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kau benar - benar akan pergi??" tanya dongwook, hati nya sakit sekali mendengar perkataan yang keluar dari mulut wanita yang sangat ia cintai.

In Na mengangguk "Jaga dirimu, terima kasih sudah menjaga kami selama berada disini" ucap in na terbata- bata dengan bibir bergetar menahan tangis.

Dong Wook menggelengkan kepalanya "akulah yang membuat keluarga kalian menderita. Jika saja, saat itu aku bisa menghentikannya. Kedua orang tua mereka dan kakakmu masih hidup" Dong Wook menunduk, merasa bersalah. In na memegang bahunya, mencoba menguatkan "Itu semua hanya masa lalu, kau tidak bersalah. Aku sangat berterimakasih karena kau sudah mau melindungi kami" in na berusaha tersenyum.

"Jika aku melaporkan semuanya, apa kau mau menungguku??" tanya dong wook ragu, ia tahu dirinya tidak pantas bersama in na

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jika aku melaporkan semuanya, apa kau mau menungguku??" tanya dong wook ragu, ia tahu dirinya tidak pantas bersama in na. Tapi ia tidak ingin kehilangan wanita yang ia cintai.

"Tentu saja, kami akan menunggumu"

"Ji Eun dan Suzy bahkan lebih menyayangimu daripada tante nya sendiri" Ina Na mendengus kesal, dongwook tersenyum melihatnya.

"Terimakasih" ucap dong wook sambil mencium kening In Na. Sebulir air keluar dari sudut mata in na.

The Greatest Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang