"Elana putus gabilang-bilang kita? Wah parah." kata Dion.
"Belum siap kali dia, gausah dipaksa." ucap Jalu sambil memainkan ponselnya.
"Lagipula dia beneran sedih kok, orang abis main timezone sama karaokean langsung balik pulang. Gua anter gamau." ucap Carisa.
"Ya menurut lo ris, yakali sedih bohongan." kata Esa sewot.
"Gausah ngegas sehari aja bisa ga sih lo." balas Dion ke Esa.
"Enggak, kenapa? Gasuka?"
"Woi ngajak ribut?" Kalo kayak gini jiwa jantan Dion langsung keluar, Jalu hanya menggelengkan kepala Carisa hanya tertawa.
LINE!
Yunseong
|ris
|hari ini malem minggu, jalan yuk?."Yaampun to the point amat." batin Carisa sambil tersenyum melihat layar handphone nya.
"Diajak jalan ya lo sama Raka?"
"ALLAHUAKBAR!" Carisa kaget karena tiba-tiba mereka sudah ada dibelakang Carisa sambil menatap kepo chatnya dengan Raka."Liat deh jun, jelek banget kalo lagi kesemsem jatuh cinta." kata Esa.
"Lah iya, jelek banget dah." kali ini Jalu mau ikut-ikutan menggodanya.
"Dah dah balik dah pada, nanti nyonya besar ngamuk." kata Dion yang sudah siap lari jika dikejar Carisa.
"KUNTET SINI LO!!!"
ㅡ
Rencana pergi dengan Raka berhasil, jangan ditanya bagaimana kondisi hatinya.
Dangdut pantura kalah.
"Kenapa diem aja?" Raka bertanya sambil sesekali memindahkan gigi mobil.
"Gatau, soalnya gapernah kayak gini." kata Carisa malu.
"Hah? Apaan? Jalan? Sama cowok?"
"Iya."
"Gua juga gapernah, jalan sama cewek." kata Raka sambil tersenyum.
"Dih dusta banget muka seganteng lo gaada yang ajak jalan." seketika Carisa langsung menutup mulutnya.
Duh bangsat keceplosan bilang dia ganteng -batin Carisa.
"Ngakuin juga lo akhirnya." Raka mengacak rambut Carisa pelan, tapi yang amburadul malah hatinya.
"Ya gimana emang gitu faktanya." karena malu Carisa langsung menghadap jendela.
Raka ikut tersenyum, ia tau bahwa sedikit lagi perasaan nya akan terbalaskan.
ㅡ
Mereka memutuskan untuk makan terlebih dahulu karena Carisa daritadi mengode lapar, selama dimobil cuma diam sambil buka pinterest dan nyari foto makanan.
Raka cepat tanggap anaknya.
"Makan dulu, hp mulu." Raka langsung menarik ponsel Carisa, namun sang empu hanya diam dan nurut.
Mereka akhirnya menghabiskan makanan lalu pergi ke bioskop.
Film sedang dimulai namun Carisa justru tertidur, padahal baru dimulai tiga puluh menit. Tertidur dibahu Raka sambil memeluk popcorn yang akhirnya diambil alih Raka. Raka memerhatikan wajah Carisa lalu membelai rambutnya pelan.
Entah disebut insting atau apapun itu.
Raka tiba-tiba mencium pipi Carisa pelan, yang dicium tidak bergeming justru makin pulas.
Jujur rasa bersalah pasti ada, tapi Raka bisa apa? Dari seluruh wanita yang ia tau ia justru jatuh hati pada wanita pujaan sahabatnya sendiri, Raka awalnya benci dengan perasannya sendiri namun ia akhirnya pasrah juga dan tau bahwa ini semua takdir.
"R-Raka?" Carisa bangun disaat film akan selesai, sambil mengulet ia melihat sekitar.
"Eh udah mau selesai ya film nya? Maaf ketiduran.""Iya gapapa, lo bawel kalo bangun juga." sahut Raka.
Iya enak bisa nyium mba nya.
Sahutannya hanya dibalas dengan jitakan pelan "Ohh iyar rak, gua mimpi loh."
"Mimpi apa?"
"Dicium."
Raka udah ketar-ketir, panas-dingin. Bisa aja keciduk.
"Sama siapa?" Tanya Raka senatural mungkin.
"Dimas."
Raka benar-benar serasa dihujam pisau.
Bahkan dalam mimpinya, Carisa tetap memikirkan Dimas. Tidak pernah sedetikpun celah terbuka untuk Raka masuki, dan harusnya ia sadar dari awal.
ㅡ
Hayoooo satu chapter lagi selesaiiiii, gimana gimana????
Oh iya jangan lupa streaming wproject besok jam 4 sore wib ya!
yunseong nya senyum mulu, mati aja kali ya w
KAMU SEDANG MEMBACA
h(i)gh ㅡhwang yunseong ✅
Fiksi Penggemarwas #2 in hwangyunseong 𝗯𝗮𝘀𝗲𝗱 𝗼𝗻 𝗵𝗮𝗹𝘂𝗮𝗻 𝘁𝗲𝗻𝗴𝗮𝗵 𝗺𝗮𝗹𝗮𝗺 "𝘮𝘢𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘺𝘢 𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘣𝘢𝘸𝘢 𝘴𝘪𝘢𝘭 𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘨𝘶𝘢?" "𝘩𝘢𝘩?" 𝐬𝐭𝐚𝐫𝐭 : 29 𝐌𝐞𝐢 2019 𝐞𝐧𝐝 : 7 𝐒𝐞𝐩𝐭𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫 2019