Disinilah mereka bertiga.
Yap, kalian ga salah kok.
Raka, Carisa, dan Jali.
Duduk terdiam di taman dekat komplek Raka, mereka bertiga masih enggan membuka mulut mengenai yang barusan terjadi.
Karena keingintahuan sudah menyampai ubun-ubun, Jalu akhirnya berdiri sembari memijat pelipisnya pelan "Lo berdua kenapa? Kok jotos-jotosan? Terus kenapa malah Carisa yang mukulin lo? Maksud gua Carisa gabakal mukulin orang kalo ga bener-bener brengsek."
"Dimas, jal." ucap Carisa pelan sambil menunduk.
"Dimas, Almarhum Haikal Dimas? Loh kenapa? Kenapa nyebut nama dia lagi?" Jalu langsung jongkok sejajar dengan lutut Carisa lalu menghapus air matanya.
"Dia, sahabat orang ini." Carisa lamgsung menunjuk Raka, yang ditunjuk cuma menunduk.
"Iya gua tadi sempet denger pembicaraan lo berdua, gua jujur kaget tapi ya gua harus gimana? Pun Raka gaada hak buat cerita sama kita, itu urusan dia dan lo juga gaada kewajiban buat cerita ke dia. Ini cuma kebetulan ris." nasehat Jalu sambil mengelus pundak Carisa.
"Gua.."
Akhirnya Raka membuka suara.
"Kenapa rak? Ngomong aja." ujar Jalu.
"Ini salah gua."
Mata Carisa membulat, otaknya sudah memikirkan spekulasi terburuk.
"Lo?!" Carisa udah berdiri sambil menunjuk Raka, tapi Jalu langsung mendudukkan kembali.
"Shtt, udah tenang dulu lo. Jangan ngikutin emosi, Raka jelasin sejelas-jelasnya biar kita ngerti."
April 2017
"Whatttt??? Naksir? Cewek? Sejak kapan anjir!" Raka memukul pundak Dimas keras lalu tertawa mengejek karena ia pikir seorang Haikal Dimas berani dekat dengan cewek?
"Sakit anjrit! Iya kenapa? Emang lo kerjaannya nempel mulu sama Mika, kalo ga sama dia ya sama Hanan." balas Dimas dengan ejekannya.
"Sialan! Yaudah sekarang gini aja daripada gua fitnah nih jatohnya mending lo langsung deh sekarang kerumah doi lo terus tembak! Jangan lupa bawa apa kek yang dia suka." tantang Raka.
"Ih gila udah malem, gaenak gua."
"Gaenak apa gaberani???." Goda Yunseong.
"Ah anjir lo! Yaudah gua bakal buktiin ya ke lo, tapi inget kalo gua berhasil ngungkapin lo traktir gua dua minggu gimana?." Donghyun malah menggunakan ini sebagai taruhan.
"Ayok gatakut, emang se cinta apa sih lo sama tuh cewek. Paling cinta monyet! "
Dimas yang sudah memakai jaket lalu memegang kunci motor hanya memberikan jari tengah ke Raka yang justru malah dibalas tawa yang menggelegar.
Kejadian itu tidak lama, Dimas yang baru keluar komplek dan baru jalan 20 menit dari rumah Raka tiba-tiba tertabrak truk besar. Badannya mental beberapa meter, dan kalian sudah tau kan jawaban 'apakah ia bisa diselamatkan atau tidak?.'
Itu semua terasa cepat, bahkan Dimas sudah mengabari Carisa perihal kedatangannya. Namun dia tidak pernah datang, Carisa bahkan menunggu Dimas sampai tertidur dan saat ia bangun justru dikagetkan dengan berita bahwa lelaki yang ia tunggu-tunggu sudah dipanggil yang Maha Kuasa.
Itu adalah waktu yang benar-benar sulit bagi Carisa, karena semuanya tidak terprediksi dan berjalan seperti itu.
Disisi lain, Raka sang sobat langsung pergi ke rumah sakit. Melihat Dimas yang bersimbah darah membuat Raka terasa tercekik.
KAMU SEDANG MEMBACA
h(i)gh ㅡhwang yunseong ✅
Hayran Kurguwas #2 in hwangyunseong 𝗯𝗮𝘀𝗲𝗱 𝗼𝗻 𝗵𝗮𝗹𝘂𝗮𝗻 𝘁𝗲𝗻𝗴𝗮𝗵 𝗺𝗮𝗹𝗮𝗺 "𝘮𝘢𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘺𝘢 𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘣𝘢𝘸𝘢 𝘴𝘪𝘢𝘭 𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘨𝘶𝘢?" "𝘩𝘢𝘩?" 𝐬𝐭𝐚𝐫𝐭 : 29 𝐌𝐞𝐢 2019 𝐞𝐧𝐝 : 7 𝐒𝐞𝐩𝐭𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫 2019