D U A

36.7K 4.4K 918
                                    

Jangan lupa vomment :(



--------------------

"Abel~ maen kuy."

Tokkk tokk tokk

Abel alias Jaemin langsung membuka selimutnya dengan tendangan kasar hingga membuat selimut tak bersalah itu jatuh begitu saja kebawah. Ini adalah hari SABTU! UAS BARU SELESAI! LIBUR! tapi kenapa si bawel Haechan itu menghampirinya disaat ia mau beristirahat seharian ini.

Tokk tokkk tokkk tok

Kebiasaan lelaki berkulit tan itu sungguh tidak hilang sama sekali. Ia selalu ngetuk pintu kamarnya dengan brutal jikalau ia terlalu lama membukakan pintu untuknya.

Dengan lesu akhirnya Abel memilih untuk bangkit dari ranjang nyamannya, dengan langkah yang lesu pula ia membuka pintu kamarnya hingga kini terlihatlah sosok Ecan si pengganggu.

"Apa sih Echannnn? Gue baru aja tidur jam 4 pagi tadi.." erang Abel, disusul oleh cengiran Haechan tentu saja.

"Hehehe, ayok siap-siap!" ajak Haechan dengan semangat, kelihatan dari pergerakannya yang begitu heboh.

"Siap-siap ngapain dah? Kita gak ada rencana jalan kan?" tanya Abel dengan malas sambil melangkahkan kakinya menuju ranjang kesayangannya lalu menerjang ranjangnya sendiri.

Haechan yang melihatnya hanya berdecak malas. Dengan cepat Haechan menghampiri lalu menarik-narik kaki Abel.

"Ayok kita pergi buat kebutuhan KKN nantiii, gua udah minta uang sama list belanjaannya ke Herin nih." ucap Haechan gregetan.

Namun Abel hanya mengerang malas lalu mengangkat tangannya— memberikan kode kalau ia sedang berada di zona sangat, sangat, sangat malas.

"Ayolah, kita kan satu kelompok! Herin juga nyuruh gua belanja sama lu tau." bujuk Haechan, disusul oleh decakan malas dari Abel.

"Halah, palingan lo kan yang maksa Herin biar lo yang belanja kebutuhan KKN kita terus nyeludupin banyak cemilan??" cibir Abel sembari mengambil posisi duduk diatas ranjangnya, tak lupa dengan tatapan sinisnya.

"Hehe tau aja, Ayoooo!" ucap Haechan gemas, gerakan Abel itu terlalu lambat untuk Haechan yang terlalu aktif.

--------------------

"Echannn udah belom sih? Udah dua jam loh kita keliling-keliling masa belum kelar juga." rengek Abel sembari mendorong troli yang berisikan sembako dan lain-lainnya untuk keperluan KKN mereka nanti dengan malas-malasan.

Sedari tadi tugasnya hanya mengintili Haechan yang sibuk mengambil bahan atau barang yang sudah Herin tulis di daftar belanjaan. Tiap rak pun mereka telusuri, sangat mustahil jika sekarang kaki Abel tidak pegal-pegal.

"Sabar-sabar, lima lagi nih." ucap Haechan yang tengah berdiri didepan rak sabun cuci— sambil sibuk memilih wangi sabun dari sample-nya masing-masing.

"Hhh yaudah deh, gue beli minum dulu ya?" izin Abel dan hanya diangguki oleh lelaki itu.

Abel melangkah dengan riang menuju lemari es yang berjajar dipojokan supermarket tersebut. Mungkin ia akan mencuri-curi waktu untuk membeli puding kesukaannya lalu memakannya tanpa diketahui oleh Haechan.

KKN - Kuliah Kerja NikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang