E M P A T

24.5K 4K 717
                                    

Semua anggota kelompok KKN yang dipimpin oleh Mark satu persatu mulai menampakkan batang hidungnya. Yang pertama sampai adalah Abim karena ia naik motor, yang kedua Mark, disusul oleh Ryujin, Herin, Heejin, Haechan lalu Abel.

Posko mereka memang tidak terlalu besar. Bentuknya hanya seperti rumah kontrakan pada umumnya, namun demi menjaga ketentraman sekitar akhirnya mereka mengontrak dua tempat. Yang satu dipakai untuk perempuan dan yang satu lagi untuk laki-laki, letaknya pun bersebelahan dan hanya dipisahkan oleh dinding biasa.

"Barang-barang kalian gak ada yang ketinggalan kan?" tanya Mark yang hanya dijawab dengan sebuah gelengan dari masing-masing anggotanya.

"Oke, kita ke dalem sebentar. Diskusi." sambung Mark lalu ia memasuki salah satu kontrakan mereka yang berada diujung kiri, para anggotanya pun mengikuti langkahnya memasuki kontrakan tersebut.

Tak memakan banyak waktu kini mereka semua sudah berada didalam dengan formasi duduk melingkar seperti segerombolan orang yang sedang bermain jelangkung, ditambah wajah mereka semua terlihat tegang (kecuali Abim, wajahnya memang sudah lempeng dari sananya).

"Jadi gua saranin yang cewek pake kontrakan yang ini aja, biar cowok pake yang ditengah. Kontrakan tetangga belah kanan itu katanya suka dipake buat cowok cowok nongkrong gara-gara ada janda, entah yang bujang atau om-om. Gak aman buat cewek, iya gak Pak Kor?" ucap Mark pelan-pelan sambil menyenggol lengan Abim yang kebetulan duduk disebelahnya. Abim pun langsung mengangguk.

"Iya, gua sependapat sama Mark. Keselamatan yang cewek lebih penting." imbuh Abim dan anggota lain pun langsung setuju tanpa banyak tanya.

"Segitu aja dulu. Kalian beresin barang masing-masing terus istirahat, malam ini kita diundang ke rumah Pak RW buat acara penyambutan." lanjut Abim lalu ia berdiri dan pergi ke kontrakan sebelah yang disusul oleh Mark, Haechan, juga Abel.

Mereka pun mulai sibuk membongkar dan menata bawaan mereka masing-masing. Dimulai dari baju sampai peralatan lainnya. Dengan cuek dan terkesan santai Abim pun membereskan isi koper kecilnya, Mark yang berada disebelah Abim langsung menyenggol-nyenggol pelan lengan Abim.

Mau tidak mau Abim meladeninya, kalau tidak mana mau si Mark itu berhenti mengganggunya.

"Apaan?" tanya Abim singkat sembari sibuk mengeluarkan alat mandinya.

"Si Abel kesusahan noh, bantuin." bisik Mark sembari melirik ke arah belakang, tepatnya ke arah Abel yang memang sedang kesusahan untuk membuka resleting kopernya yang tiba-tiba macet.

Abim menghela napasnya kasar. Cepat-cepat Abim berbalik lalu meraih koper Abel tanpa aba-aba membuat Abel sedikit kaget. Memang dari sananya tenaga Abim itu besar jadi ia bisa dengan mudahnya membuka resleting koper yang macet itu.

"Ma-" belum sempat Abel menyampaikan ucapan terima kasihnya, Abim langsung kembali ke posisi semulanya.

"-kasih" bisik Abel sembari memandang pundak lebar itu dari belakang.

👬

Malam pun tiba, kini mereka semua sudah selesai makan malam bersama dengan menu nasi goreng yang mereka beli melalui Mark dan Abim. Niatnya sih supaya mereka cepat kenal dan akrab, mereka juga menyelingi beberapa obrolan saat acara makan malam.

"Oke, sebelum kita ke Pak RW lebih baik kita diskusi lagi buat kedepannya." kata Mark selaku ketua kelompok.

"Dimulai dari piket. Gua mau usulin kalo tiap anggota bakal punya piket harian, jadi jangan sampe kaga ada yang kerja. Piketnya itu berupa beberes dan masak." lanjut Mark.

KKN - Kuliah Kerja NikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang