E N A M

22K 4K 1.5K
                                    

Abel sontak bangkit dari posisinya dan melepaskan pegangan Abim dari tubuhnya. Perlahan semburat merah mulai menyebar di pipi Abel tetapi ia segera menundukkan kepalanya agar semburat itu tidak terlihat lalu ia pergi mendekati si penjual nasi uduk. Sedangkan Abim hanya berdehem canggung lalu memilih untuk duduk di motornya sembari menunggu Abel.

"Bu mau nasi uduknya 7 yang komplit, yang satu jangan pake bawang goreng yaa." pesan Abel kepada ibu penjual nasi uduk.

Abim tentu aja mendengar pesanan Abel pada ibu tersebut. Fyi, Abim itu tidak suka dengan bawang goreng, daun bawang, seledri, dan bawang bawangan lainnya. Maka dari itu jika ia memesan apapun dari luar pasti tanpa bawang goreng dan seledri. Diam-diam Abim tersenyum tipis hampir tak kelihatan.

👬



Motor Abim sudah kembali memasuki kawasan posko, Abim kembali memasang ekspresi wajah yang datar setelah memasang senyuman ramah di sepanjang jalan untuk menyapa warga sekitar yang tengah sibuk disela-sela kegiatannya di pagi hari.

Abel yang ada diboncengannya masih mengulas senyum ramahnya dengan tangan yang sesekali sibuk memegang pegangan motor yang ada dibelakang bokongnya ketika motor Abim melewati polisi tidur atau jalanan berbatu, ia melakukan itu biar ia tidak usah berpegangan pada Abim maksudnya.

Posko sudah ada didepan mata, Abim menghentikan motornya lalu disusul oleh Abel yang turun dari motornya. Abel pun pergi terlebih dahulu lalu langsung melepas sandalnya dan berlari memasuki posko perempuan yang pintunya memang terbuka. Abel langsung menghampiri Herin yang tengah membuat teh.

"Eh, udah balik toh. Makan bareng aja ya diluar?" tanya Herin sembari melayangkan sebuah senyuman, ia juga langsung mengambil beberapa piring dan sendok.

"Ryujin mana, Rin?" tanya Abel sambil celingukan.

Keduanya pun akhirnya berjalan keluar posko, Abel membantu Herin untuk membawakan piring-piring serta sendok itu ke halaman posko mereka. Sedangkan Herin membawa kantong plastik yang berisikan beberapa bungkus nasi uduk itu.

"Gak tau tuh, katanya mau nyari sinyal di sawah." ucap Herin sembari menaruh bungkusan nasi uduk diatas piring masing-masing.

"Umm, itu yang karetnya dua gak pake bawang goreng ya Rin." ucap Abel.

"Oh, Jaemin nggak suka bawang?" tanya Herin penasaran, sedangkan Abel hanya menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal sama sekali.

"Bukan hehe, itu punya A-Abim." cicit Abel lalu mendunduk. Herin yang melihatnya merasa gemas lalu menguyel kedua pipi Abel yang agak gembil itu.

"Huhuhu gemes banget sih Jaem! Kenapa putus coba sama Abim?!" ucap Herin gemas, Abel pun sontak terbelalak.

"K-kok tau?!"

"Diceritain Echan, hehehe."




👬




Sekarang semua anggota sedang sarapan dengan khidmat. Sebenarnya tidak tenang juga sih, selama ada Haechan dan Ryujin yang gemar sekali menebar kebisingan maka tidak ada ketenangan sama sekali.

"Eh eh lo semua tau gak? Kkn yang dikecamatan sebelah katanya horror parah." cerita Ryujin sembari mengunyah kerupuknya.

"Sumpah lu?" tanya Mark dengan ekspresi cengonya.

KKN - Kuliah Kerja NikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang