S E M B I L A N

19.8K 3.5K 718
                                    

Setelah sakit dan beristirahat dua hari, Abim merasa tubuhnya sudah menjadi lebih baik berkat penjagaan ketat (yang agak berlebihan) dari para anggota KKN nya. Karena ia merasa sudah pulih, maka hari ini ia sudah mulai berkegiatan bersama para anggota lainnya.

Hari ini para anggota KKN kembali melakukan proker alias program kerja yang sempat tertunda selama beberapa hari karena insiden yang dialami oleh Abim. Proker kali ini ada sangkut pautnya dengan ekonomi masyarakat, dimana setiap kelompok KKN harus membuat dua produk yang dapat ditunjukan kepada warga di desa agar para warga dapat menggunakan produk-produk ini untuk meningkatkan penghasilan dan kreativitas masing-masing.

Kali ini Herin dan Heejin yang turun untuk memberikan tutorial membuat makanan dari hasil kebun. Semua anggota pun ikut sibuk mempersiapkan semua hal sebelum acara proker mereka dimulai, tetapi Abim sendiri harus pergi untuk mencari blood lancet yang biasanya digunakan untuk mengecek tingkat gula dalam darah. Akhirnya karena semua anggota masih khawatir dengan kondisi Abim, Ryujin pun mengajukan dirinya untuk ikut dengan Abim mencari barang yang akan digunakan untuk proker kesehatan itu.

Setelah keduanya pergi ke banyak apotek dari pagi hingga siang dengan mengendarai motor Abim, akhirnya mereka menemukan barang tersebut di apotek ke tujuh yang mereka kunjungi. Hingga tepat di pukul lima sore, mereka berdua pun terdampar didepan indoapril yang letaknya sangat jauh dari posko sembari meneguk minumannya masing-masing.

"Gila, kita nyari jarum doang sampai sini lho? Ini sih kalau jalan 45 menitan lagi, kita bisa sampai di kampus." ucap Ryujin sembari mengikat rambutnya.

"Yah.. Kalau aja di apotek pertama jual blood lancet itu, kita gak usah jauh-jauh kesini." balas Abim yang kini sedang membaca grup chat KKN mereka lewat ponselnya.

Tidak lama dari itu, Abim pun merogoh kantong celana jeansnya lalu mengeluarkan dompet miliknya. Setelah itu ia memberikan uang sebanyak 50 ribu kepada Ryujin.

"Jin, pesan kebab gih? Pakai duit gua aja." suruh Abim, pasalnya sekarang itu ia sedang berada di mode lelah setelah mengendarai motor berjam-jam. Untungnya Ryujin pun tak banyak protes (selama ia dibelikan juga), lalu ia segera memesan kebab yang letak penjualnya tidak jauh dari posisi mereka.

Setelah mesan kebab, Ryujin pun kembali duduk disebelah Abim.

"Eh, by the way gue pengen dengar cerita tentang semasa lo pacaran sama Abel dong? Sekalian sama alasan kenapa lo berdua bisa putus." pinta Ryujin dengan entengnya, Abim sendiri hanya membalasnya dengan senyuman kecil.

"Kenapa pengen tau?" tanya Abim setengah heran, toh Ryujin juga pasti sudah mendengar ceritanya dari Haechan.

"Yang gue dengar dari Haechan kan dari sudut pandangnya si Abel, bukan dari lo. Jadi gue pengen dengar cerita versi lo nya aja sih." jawab Ryujin sembari memperhatikan Abim yang sedang mengetuk botol minumnya pelan dengan jari telunjuknya.

"Lu yakin mau tau?" tanya Abim. Sepasang mata mereka pun bertemu, lalu Ryujin hanya membalas pertanyaan Abim dengan sebuah anggukan.

"Gua itu dulu gak kaya gini, Jin." kalimat pertama Abim membuat Ryujin mengangkat alisnya, menandakan kalau cewek itu sedang kebingungan.

"Maksudnya?"

"Nongkrong, tawuran, ngerokok. Itu kerjaan gua dulu pas jaman SMA. Jamannya dimana gua dan Abel masih senang-senangnya buat kenangan berdua."

"Dulu gua itu bandel dan keras kepala, tapi sekarang juga masih keras kepala sih haha. Emosi gua juga gampang kepancing waktu masih ABG. Nggak heran banyak yang takut sama gua, tapi.. Nggak buat Abel."

"Dia masih mau nerima pernyataan cinta gua pas gua nembak dia ditengah lapangan sekolah setelah jam pelajaran olahraga. Masa pdkt kita juga gak ada romantisnya sama sekali padahal."

KKN - Kuliah Kerja NikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang