a lil memories

19.5K 3.2K 709
                                    

Diingatkan: ini Han Jisung not Jisung Pwaarrkkk.

-----






14 September 2015 - 23.20

Suara sebuah motor vespa jadul yang melewati sebuah jalan menghiasi sepinya malam, tanpa memperdulikan orang-orang disekitar yang akan terganggu karena suara bisingnya.

"Ini kita mau kemana dah? Lu gak ada tujuan yang jelas gitu?" tanya penumpang laki-laki yang berada dibelakang sang pengendara motor.

"Gak ada. Salah sendiri tiba-tiba ngajak gua motoran." cibir si pengendara motor.

"Hehe pokoknya lu bawa kesayangan gua ini baik-baik ye, Bim. Baru keluar dari bengkel nih."

"Santai elah, Sung. Lagian lu kenapa nyuruh gua bawa vespa lu sih, sedangkan motor gua malah ditinggal dirumah lu."

Iya, itu adalah Abim dan Jisung. Sepasang sahabat seperpopokan yang kini sedang jalan-jalan berduaan menggunakan motor vespa kesayangan milik Jisung.

"Biarin, sekalian test drive." balas Jisung.

Jisung pun mengeratkan jaket yang dipakainya, entah kenapa rasanya malam ini terasa lebih dingin dari malam sebelumnya.

Tinn tinnnn

Suara klakson motor terdengar dari arah belakang mereka. Abim yang kebingungan pun langsung melihat ke arah spion sebelah kirinya.

Disana ada lima motor besar yang mengikuti mereka. Karena tingkat kecepatan vespa milik Jisung lebih rendah, maka motor-motor besar itu dengan bisa dengan mudahnya mengejar dan menghadang Abim serta Jisung.

Mau tak mau Abim langsung memberhentikan laju motornya.

"Ngapain lu semua?" tanya Abim yang kini sudah turun dari motornya, diikuti oleh Jisung.

Orang-orang pemilik motor besar itu pun ikut turun dari motornya masing-masing.

Abim mengulas seringaian di bibirnya ketika menyadari kalau orang-orang yang ada dihadapannya itu memakai masker untuk menutupi hampir keseluruhan wajah mereka.

"Lepasin maskernya, biar gua bisa liat muka-muka lu itu." titah Abim dengan santainya, Jisung pun meraih lengan Abim.

"Bim, gua rasa ini bahaya. Mereka semua pada bawa senjata." bisik Jisung sembari memperhatikan barang bawaan orang-orang itu.

Brakkk

"Lu gak ada hak untuk merintah kita." ucap salah satu orang asing itu setelah menendang vespa milik Jisung hingga terjatuh ke aspal.

"Sialan." gumam Abim dengan geram.

Akhirnya Abim melayangkan satu pukulan tepat pada hidung orang tersebut.

Setelahnya perkelahian pun tak terelakan, Jisung yang mempunyai kemampuan berkelahi pun ikut melawan beberapa dari mereka.

Bukkk

Punggung Abim terkena pukulan keras dari tongkat besi milik salah satu anggota pengeroyokan itu. Dirasa lawannya sudah tidak bisa bangkit, Abim pun segera membalik badan dan memberikan pukulan keras tepat di wajah orang yang memukulnya dengan tongkat besi tersebut.

Krrkkk

Kepalan tangan Abim cukup keras untuk membuat hidung seseorang patah.

Bugghhh

"Brengsek." ucap Abim dengan penuh penekanan sembari memukuli orang tersebut dengan keras hingga darah segar kembali menghiasi kepalan tangannya itu.

Mata tajam Abim makin menggelap ketika melihat Jisung yang masih dipukuli oleh tiga orang lainnya walaupun sudah tidak berdaya.

KKN - Kuliah Kerja NikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang