T I G A

26.3K 4.1K 700
                                    

don't forget to vomment g(a)ys

--------------------

Sebut Abim itu makhluk gamon-an alias gagal move on, karena memang begitu kenyataannya.

Sudah tiga hari setelah bertemu dengan Abel di salah satu supermarket dengan secara tidak sengaja, Abim bahkan masih diikuti bayangan wajah kecil itu dari bangun tidur hingga ia kembali tidur.

Tangan putih beruratnya mengusap wajahnya yang terlihat selalu lelah itu. Kenapa ia seperti ini? Wajah manis Abel dan kenangan mereka terus saja berputar dikepalanya.

Sial, umpatnya lalu melirik sinis ke arah Mark yang tengah berbaring di ranjangnya dengan tidak tahu malunya.

Abim tidak masalah dengan kebiasaan Mark, sahabatnya itu memang gemar membuat kamarnya berantakan khususnya ranjang miliknya. Tapi haruskah Mark menyetel lagu yang bisa mengingatkannya pada kenangan bersama mantannya itu? Bahkan Mark menyetelnya hingga berulang kali.

"Oh shit, this song is really great." decak Mark kagum.

🎶 The same song on repeat
"You can call me anything you want"
It's fine by me
Number two out of three
He says that it's his favorite
And I can't disagree

Anything you want by Reality Club, itu adalah lagu kesukaan ia dan Abel. Bisa dibilang itu adalah lagu kebangsaan dari hubungan mereka berdua, dimana pun mereka pasti lagu itu selalu terputar.

Ingatannya melayang pada dua tahun lalu, saat ia dan Abel memutuskan untuk berlibur bersama ke Yogyakarta. Saat itu keduanya masih diselimuti oleh perasaan yang sama, berjalan berdua saling menggenggam tangan satu sama lain pada malam hari di Yogya yang cukup dingin, dilanjut oleh mereka yang berlarian sambil tertawa riang- menghindari rintikan hujan yang turun membasahi tanah hingga keduanya memutuskan untuk berteduh disebuah ruko kuno yang sudah tutup, memandang satu sama lain dan tersenyum, mengeratkan genggaman mereka tanpa memperdulikan orang-orang disekitar.

Abim pernah merasakannya, kehangatan dan cinta yang diberikan oleh Abel yang tak pernah ingin Abim lepaskan. Ia tak mengira ternyata Abim akan kehilangan semua itu begitu saja.

"Ekhm- kayaknya gua salah nyetel lagu ya?" ucap Mark canggung, ia baru menyadari kalau sedari tadi Abim hanya diam terduduk di single sofa dekat jendela kamarnya sembari memperhatikan rintik hujan diluar sana.

Brukk

Mark melempar bantal kecil ke arah Abim hingga yang dilempar langsung tersadar dari lamunannya.

"Apaan?" tanya Abim singkat, Mark hanya memutar matanya malas.

"Lu udah siap-siap buat besok? Besok pelepasan KKN dan kita bakal langsung berangkat ke lokasi." ucap Mark dan mendapatkan menggeleng singkat dari Abim.

"Belum."

"Yaelah Bim, kenapa lu kayak hilang konsentrasi gini sih? Otak lu konslet gara-gara ketemu mantan?"

"Just shut the fuck up, Mark." balas Abim malas.

"Gua mau nanya, lu sebenernya marah gak sih sama Abel?" tanya Mark lagi, mengundang tatapan sendu dari Abim namun ia tidak menjawabnya sama sekali.

"Of course not, dasar bucinnya Abel." cibir Mark pelan.

--------------------

"Dengan ini saya nyatakan KKN 2019 dimulai." ucap rektor lalu disambut oleh tepuk tangan meriah dari para mahasiswa.

"Yak! Acara sudah selesai, silahkan perkecamatannya ikut sesi foto ya, bergantian." ucap Pak Daniel selaku panitia KKN sebagai pelaksana.

KKN - Kuliah Kerja NikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang