❍10.

61 18 0
                                    

"Nih minum obatnya,udah aku beliin.." ucap Reihan duduk diujung ranjang.

Reina mengangguk dan meminum obat yang dibeli Reihan dan kembali merebahkan tubuhnya diranjang,rasa penat hari ini mulai luntur seketika.

Reihan maju,dan tidur disamping tubuh Reina ia menghela nafas.

Reina yang melihat itu hanya diam,melamun menerawang atap atap kamarnya.

Tangan besar perlahan menggenggam tangan Reina dengan erat,mata yang tadinya menerawang menoleh kearah bola mata coklat terang milik Reihan yang sekarang sedang memejamkan matanya.

Reina tersenyum lalu memiringkan tubuhnya dan memeluk Reihan hangat,hampir erat ia tidak mau kehilangan Reihan dari hidupnya.

"Reihan.." lirih Reina.

Tidak ada jawaban dari Reihan.

Reina tersenyum sorot matanya menyorot sendu,rasa sedihnya muncul lagi.

"Aku sayang sama kamu..." ucap Reina bertepatan dengan turunnya air mata Reina.

Reina memeluk Reihan erat.








Jam menunjukkan pukul setengah tiga sore,bertepatan dengan membukanya mata Reihan.

Reina masih memeluk Reihan dari samping hangat,Reina juga ikut terlelap.

Reihan memiringkan tubuhnya menghadap Reina,bisa terlihat jelas betapa cantiknya paras wanita ini.

Bibirnya yang berwarna merah muda asli,hidung yang mancung,kulit yang putih,gigi gingsul yang menawan,lesung pipit yang indah menjadi primadona diparas cantik Reina bak bidadari.

Reihan membalas memeluk Reina,ia tersenyum dan membelai rambut pirang panjang Reina.

Kreet~

Dengan buru buru Reihan mengubah posisinya menjadi duduk menjauhi Reina dan menemukan Lina dan disusul Luna.

"Ngapain kamu disini,Han?" tanya Luna, "Sana ganti baju sekolahmu,besok kan dipakai lagi,Nak." lanjutnya sambil duduk diujung ranjang Reina.

Lina melihat Reihan dengan sorot curiga,ia takut putrinya diapa apakan oleh lawan jenisnya.

Sangat takut.

Itulah yang seorang ibu takuti mempunyai anak wanita,sedangkan jika punya anak laki laki,takut mengapa ngapakan wanita.

Jadi tanggung jawab seorang ibu itu lebih besar dari segalanya.

"Ina.." panggil Luna sambil membelai rambut Reina.

Mata Reina bergerak gerak sedikit dan perlahan lahan membuka mata bantalnya paksa.

"Ina ganti baju dulu yah..jangan pakai rok terus bahaya Na..disini ada anak cowok takut kenapa napa,apalagi rok mu itu mini dan baju seragammu agak nyetak,jadi ayo ganti dulu sayang.." Luna berkata seolah olah dirinya adalah ibunya,berbeda dengan Lina ibu asli Reina sedang menyiapkan baju putrinya.

Luna menatap Reihan sekarang lalu ia gibas gibaskan tangannya.

"Hus hus!" ucapnya.

Reihan menatap Luna aneh,lalu ia beranjak dari sana.

Ajak aku bahagia,sampai aku lupa rasanya terluka

                         -Reina Caroline Gumelar








V

ote yuk

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang