~Prolog~

197 12 2
                                    

"Jangan ambil dia dari ku ya tuhan. Aku tidak punya siapa siapa lagi. Dia adalah malaikat ku seorang. Dia lah yang bisa menguat kan aku selama ini."

"Ku mohon jangan.." suara gadis itu pun lama kelamaan menghilang akibat menangis berkepanjangan dan berteriak histeris.

Gadis itu terbangun terengap engap sambil mengatur nafas nya. Dia memegang kuat dadanya saat ini. Gadis itu menghembuskan nafas lega.

"Ternyata cuma mimpi, mudah mudahan tidak menjadi kenyataan ya tuhan aamiin..." Ucap gadis itu dalam hati.

Gadis itu kemudian melirik jam dinding yang menunjukan pukul 04.00. Ia segera bangkit lalu menuju kamar mandi yang terletak di luar rumah.

Setelah selesai mandi dan mengambil wudhu lalu dia masuk lagi kerumah nya yang hanya terbuat dari kardus itu. Ya memang sedikit aneh, tetapi gadis itu sudah tidak punya rumah jadi dia dengan sangat bersyukur masih bisa tidur walaupun hanya beralaskan kardus dan tikar.

Gadis itu shalat dengan kusyuk. Dan sampailah ia di rakaat terakhir.
Membaca zikir dan berdoa kepada Allah.

Setelah selesai berdoa ia segera membereskan mukena dan bersiap untuk sekolah.

Dan tak lupa juga dia memasak bubur untuk adik dan umi nya. Setelah semua siap, gadis itu membawa nampan berisi dua gelas air putih dan dua mangkuk bubur sederhana ala gadis itu ke kamar umi dan adiknya.

"Pagi umi, adek!" sapa gadis itu sambil meletakkan nampan di lantai yang terbuat dari kardus dengan senyuman ceria.

Fara -umi nya gadis itu sedang mengalami penyakit kanker otak. Dan adik nya itu lumpuh. Dan Abi nya sudah lama meninggal disaat gadis itu berumur 11 tahun. Di karena kan karena kecelakan dan belum diketahui penabrak nya. Dan sekarang ia lah yang menjadi kepala keluarga. Tidak perlu repot dan banyak mengeluh karena semua adalah takdir yang maha kuasa.

Gadis itu pun menyuapi bubur satu persatu hingga habis. Setelah itu ia berpamitan kepada umi dan adiknya untuk berangkat ke sekolah.

"Aku berangkat sekolah dulu ya mi, dek."

"Hati hati ya kak." pesan adik perempuan yang ia sangat sayangi. Rana Khairunnisa. Adik nya itu kini mengalami lumpuh di karenakan terjatuh dari tangga sekolah nya. Dan mungkin agak lama untuk menyembuhkan nya karena keluarga mereka belum punya cukup uang.

Gadis itu pun mengangguk sambil salim kepada umi nya. Lalu ia mencium pipi kanan dan kiri lalu kening nya. Begitupun dengan Rana  ia melakukan hal yang sama.

Hari hari seperti biasanya gadis itu berangkat maupun pulang atau berpergian dengan menggunakan sepeda ontel nya. Lumayan sudah tua tetapi masih bisa dipakai untuk sehari harinya.

Kalian harus memperbanyak bersyukur karna kalian dikasih kelebihan oleh tuhan dari pada yang lain nya. Jangan iri dalam suatu hal kecil. Dan jangan pernah kalian sombong dalam hal apapun. -pesan gadis itu

Gadis itu menempuh jalan raya dengan kuat dan dengan hati yang gembira. Keringat di dahi nya bercucuran, tetapi itu sudah biasa dan lagi untuk olahraga di pagi hari gini.

Perjalanan ke sekolah nya lumayan jauh. Dan sekarang gadis itu memelankan goesannya. Dia berhenti sejenak di trotoar untuk menetralkan degup jantung nya yang sedari tadi menggoes terlalu kuat. Dia mengambil air mineral nya dari dalam tasnya, dan meminumnya tandas hingga setengah.

Tidak lama kemudian..

Cpratttt.... Byurrr....

Gadis itu terkena cipratan air yang sudah kotor di jalanan atau bisa dibilang becek. Gadis itu hanya bisa menatap nanar seragam nya yang sudah kotor bercak bercak hitam kecoklatan.

Dia segera mendongak ke arah mobil yang tadi mencipratnya. Dia mengingat ingat pemilik mobil itu. Dan benar saja. Pemilik itu ada lah tukang pengganggu atau yang suka bully gadis itu di sekolah nya.

Cowok sialan.

Dan ia tahu bahwa sebenarnya cowok itu sengaja melakukan ini. Gadis itu hanya bisa pasrah dengan ini. Sebenarnya ia ingin sekali membalas perbuatan nya itu tetapi tidak mungkin karna dia tidak bisa dalam hal beradu omongan atau pun membalas pembullyan. Dan juga dia diajarkan umi untuk selalu bersabar dan tabah karena pasti suatu saat mereka akan dibalas perbuatan nya oleh tuhan. Roda selalu berputar, suatu kala nanti mungkin ada saat nya mereka di balas perbuatan nya oleh tuhan.

Gadis itu sekali lagi menarik nafas panjang lalu membuangnya. Dia kembali menggoes sepedanya dengan hati lesu.

~*~

Gadis itu sudah sampai di gebang sekolah nya yang bertuliskan SMA Tunas Bangsa. Sekolah ini adalah sekolah para anak elit tetapi prestasi nya juga tertinggi. Ini adalah SMA terfavorit. Gadis itu beruntung karena bisa sekolah disini. Dan karna beasiswa nya.

Ia pun memasuki gerbang sekolah nya dan memarkirkan sepeda nya di parkiran sepeda. Setelah ia selesai memarkirkan sepedanya, ia langsung berbalik badan untuk menuju ke kelas nya. Tetapi cowok itu persis di hadapan nya sambil memasang muka cool nya, tetapi bagi gadis ini ia tidak cool ia adalah pengganggu.

"Hai bocah MISKIN. Baju lo kenapa?" Tanya nya sambil memasang muka polos seolah olah ia tidak tahu apa yang ia lakukan.

"Basah kak, kena cipratan air tadi dijalan." cicit gadis itu dengan sedikit menunduk karena takut.

"Ooo...berarti yang tadi gue SENGAJA cipratin itu elo dong?"

"Gak tau kak," cicit gadis itu

Seketika tawa cowok itu menggelegar di parkiran sepeda. Dan untung nya parkiran sepeda ini cukup sepi karena jauh dari lapangan sekolah.

"Ups, maaf yaaa," Dengan dilihat muka nya saja ia benar benar tidak ikhlas untuk mengucapkan kata maaf. Dan itu hanya drama nya saja.

Gadis itu pun hanya diam tidak bergeming malas untuk menjawab nya yang sudah pasti cowok itu akan melakukan hal yang seperti biasa nya.

Cowok itu berjalan mendekat ke arah gadis itu dengan muka serius dan menakutkan. Gadis itu hanya bisa menunduk dari tadi. Tiba tiba cowok itu menjambak rambut panjang gadis itu yang di kuncir kuda dengan keras.

"Lo kalo jadi orang itu ga usah munafik. Miskin miskin aja. Gak usah sok banyak uang padahal kenyataan nya ga punya." Cowok itu pun menariknya lebih keras lagi hingga gadis itu meringis kesakitan. Dan gadis itu pun hanya mengangguk pasrah supaya cowok itu melepaskan nya. Dan dilepaskan nya tangan cowok itu dari rambut gadis itu. Lalu cowok itu langsung pergi.

"Belum masuk aja udah ada musibah, tabah kan lah aku ya Allah." gumam gadis itu.

Gadis itupun langsung merapihkan tataan rambutnya, ia menguncir ulang lagi. Setelah selesai ia pun segera ke kelas nya yang berada di IPA X-A, kelas unggulan yang paling disukai banyak guru.

~*~


Vote dan comment nya ya!!! Maap kalo ada typo ges... Dan maap klo cerita nya g seru ini cerita pertama yang aku buat...
Semoga suka ya...
Ig : @naisha.husna pollow yak ges...!!!

SYAHILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang