~8. SYAHILA~

98 6 4
                                    

Seminggu ini Syahila sering sekali melihat Nesha melamun sendiri. Entah itu karena apa, soalnya Nesha belum menceritakan nya sih. Jadi Syahila harus pendem penasaran ini sampai Nesha bisa membuka diri nya untuk bercerita keluh kesah nya.

"Nesha kita ke kantin yuk aku laper." Ajak Syahila. Sudah seminggu ini juga Nesha sering kali menolak ajakan Syahila ke kantin dan tidak makan siang. Tapi tidak tahu jika dirumah nya Nesha makan atau tidak.

"Enggak ah. Lo sendiri aja dulu." Jawab Nesha yang selalu itu itu saja banyak alasan.

"Yaudah deh gue gak jadi ke kantin kalo gitu."

"Loh kenapa?" Tanya Nesha bingung.

"Ga seru kalo gak ada kamu. Masa aku sendirian disana." Jawab Syahila yang sedikit merajuk.

"Yaudah." Dan hanya itu Nesha merespon nya lalu kembali melamun yang entah sampai kapan Syahila bisa tau kenapa Nesha sekarang.

"Kamu kenapa sih nes?" Tanya penasaran Syahila.

"Gak kenapa napa." Setiap kali juga Syahila menanyakan kenapa pasti jawab nya selalu gak papa. Biasanya cewek itu kalo bilang gak kenapa napa berarti ada apa apa nya.

Syahila sudah capek menanyakan terus kenapa masalah Nesha yang ujungnya hanya di jawab gak kenapa napa, gue gak ada masalah,  dan banyak alasan lain nya.

Syahila juga ikut merenung memikirkan apa masalah Nesha, tapi takut nya nanti di bilang dia malah ikut campur lagi. Jadi dia tidak ambil pusing aja, mau Nesha bercerita keluh kesah nya ya bersyukur jika tidak ya sudah lah.

"Syahila! Lo dipanggil tuh sama kak Raka di kantin." Ucap salah satu teman sekelasnya.

"Hah sekarang?"

"Iya, katanya kalo lo telat 5 menit bakalan di hukum." Jelas cewek itu.

"Kebiasaan." Gerutu Syahila dan langsung pergi ke kantin.

Sesampai nya di kantin banyak sekali siswa siswi yang sedang makan siang atau pun sekedar bercerita.

Mata Syahila menajam kala melihat geng 4R di pojok kiri kantin. Langsung saja Syahila berjalan buru buru ke arah meja geng 4R.

"Ada apa ya kak?" Tanya Syahila yang sudah ada di hadapan mereka semua.

"Beliin bakso empat!" Kata Raka sambil mengasih uang kepada Syahila.

Tanpa mengucapkan pamit Syahila melenggang begitu saja ke stan bakso. Sedangkan Radhi dan Rivan menggelengkan kepalanya, heran.

Tak lama kemudian Syahila datang dengan mang Asep penjual bakso. Mang Asep menaruh empat mangkuk bakso di meja Raka.

Setelah melaksanakan tugas nya Syahila segera balik menuju kelasnya ingin menemani Nesha.

"Mau kemana lo?!" Tanya Raka yang fokus dengan makanannya.

Syahila berbalik badan sambil memasang muka kesal nya. "Ke kelas, aku pengen temenin Nesha."

"Ga boleh."

Mata Syahila membola, tak suka dengan jawaban yang di berikan Raka. Raut wajahnya bertambah kesal.

"Terus aku ngapain disini?"

"Tunggu sampai gue selesai makan."

"Haaa?" Kesal Syahila dan mendengus kasar.

Setelah menghabiskan makan selama sepuluh menit dan Syahila pun juga sangat pegal berdiri selama sepuluh menit lamanya berdiri tetap di tempatnya.

"Kan kak Raka udah selesai makan nya, aku balik ke kelas dulu ya." Pamit Syahila.

"Yaudah sana!" Usir Raka dan Syahila lagi lagi menganga lebar dan memdumel tidak jelas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SYAHILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang