~1. SYAHILA~

109 9 0
                                    


Kadang kala kita bisa menyerah.
Kadang kala kita bisa bangkit.
Tapi aku tak yakin dengan semua ini.
Semuanya terasa sulit untuk aku hadapi.

Happy reading

Syahila Humaira. Gadis cantik nan pinter. Ke pinteran nya ini yang bisa masuk ke sekolah ter favorit itu SMA Tunas Bangsa. Ia ingin sekali hidup dengan bahagia dan tidak mau mempunyai masalah dengan siapa pun. Tetapi tuhan berkehendak lain kehidupan yang sekarang suram. Setiap di sekolah pasti ada apa saja ia dibully. Kehidupan ekonomi dia sekarang pun tidak baik malah bisa dibilang ia miskin. Rumah nya saja hanya terbuat dari kardus dan lingkungan sekitar rumah nya hanya sampah dan rumah kardus lain nya. Kamar mandi hanya satu dilingkungan nya dan itupun diluar dengan keadaan hanya kain agar tertutup.

Sehari hari nya Syahila bekerja paruh waktu pada sore hari hingga malam hari. Ia bekerja di cafe sebagai waiters. Gaji yang ia dapat tiap bulan pun di cukup cukupkan untuk kebutuhan sehari-hari nya keluarga Syahila. Tetapi ia masih bisa bersyukur karena masih di berikan kesehatan dan rezeki untuk keluarganya.

Kini Syahila sudah berada di kelas IPA X-A. Hanya baru beberapa orang yang baru datang. Karena Syahila merasa jengah, mendingan ia membaca buku pelajaran fisika karena hari ini katanya akan ada ulangan fisika jadi ia sempat kan untuk belajar.

Tak lama kemudian datang lah gadis berambut pirang menghampiri Syahila. Merasa dirinya tak dilihat oleh Syahila, dia segera menyapa dengan suara cempreng nya.

"Assalamualaikum ukhti," Sapa gadis pirang itu dengan suara cempreng nya.

"Walaikumsalam Nesha," Sapa balik Syahila. Gadis pirang itu tersenyum dan menaruh tas nya di samping dan duduk di sebelah Syahila.

Kanesha Felyn Audrelya kerap disapa dengan sebutan Nesha. Gadis pirang nan ceria. Nesha sangat cantik dan pintar. Nesha ini orang nya sangat friendly. Sangat baik terhadap siapa saja termasuk Syahila. Syahila adalah salah satu sahabat nya. Sebenarnya banyak sekali yang mau berteman dengan Nesha tetapi Nesha hanya mengganggap hanya Syahila lah sahabatnya. Nesha ini orang yang terkenal karena keluarga nya dari kalangan teratas. Tetapi dengan begitu Nesha tidak lah sombong. Ia pun tidak memilih milih teman.

"Lagi baca buku apa, sha?" Tanya Nesha yang hendak mengambil handphone nya di tas.

"Fisika. Nanti kan mau ada ulangan," Jawab Syahila sambil sesekali melirik ke arah Nesha

"Astaga gue lupa. Eh..Sha, nanti bantuin gue ya kalo gue gak tau." pinta Nesha dengan cengiran nya.

"Iya iya." pasrah Syahila.

♪♪♪

Bel pun telah berbunyi. Para murid yang berada di kelas maupun dikantin langsung melenggang ke lapangan untuk memulai upacara pada hari Senin. Begitupun dengan Syahila dan Nesha ia segera menuju ke lapangan.

Kini lapangan SMA Tunas Bangsa sudah dipenuhi oleh siswa dan siswi yang akan mengikuti upacara. Adapun anak PMR yang menjaga dibelakang lapangan. Dan ada pula anak OSIS yang berkeliaran mencatat murid yang tidak berpakaian lengkap.

Di sisi lain, ada pula anak yang membolos untuk tidak melakukan upacara. Memang itu adalah kebiasaan mereka. Mereka pun mempunyai markas tersembunyi dan hanya orang tertentu yang tau markas itu berada.

Geng TUBA itu lah nama nya singakatan dari 'Tunas Bangsa'. Geng TUBA banyak yang ditakuti oleh banyak orang. Terdiri dari Beratus ratus orang dari SMA Tunas Bangsa yang ikut dalam geng ini. Jika mereka ingin masuk Geng ini sangatlah susah sehingga mereka tidak mau menyia nyiakan hal ini. Geng nya ini sering kali tawuran atau tempur antar sekolah lain. Dan mereka suka membully orang. Tetapi mereka punya hal positif dari geng ini yang jika kalian liat pasti tidak percaya. Mereka setiap tanggal merah, mereka selalu berbagi sedekah berupa sembako atau uang kepada fakir miskin, perbuatan mulia bukan. Percaya ga?

SYAHILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang