~6. SYAHILA~

60 7 1
                                    

Sesusah susah nya aku saat ini, aku tidak akan pernah mau menyulitkan kalian.

Happy reading

"Ini kak bakso nya, maaf agak lama." Ucap Syahila sambil mengasihi bakso nya.

Tetapi kejadian tak terduga terjadi kembali. Entah Raka sadar atau tidak, Raka malah menumpahkan semua isi mangkuk bakso ke seluruh tubuh Syahila. Dan itu membuat tubuh Syahila panas sekujur semua nya. Rambut nya lepek karena kuah bakso dan juga ada beberapa mie bakso yang menempel di tubuh nya.

"Lama banget lo! Dari mana aja?! Lo tau gak gue disini kelaparan?!" Murka Raka. Santuy bang!

"Stt.. Maaf kak tadi ada urusan sebentar." Ucap Syahila dengan tubuh yang bergetar hebat. Kulit nya sudah banyak yang melepuh. Dan bersyukur air kuah bakso itu tidak mengenai wajah Syahila.

"Seenggaknya kan lu bisa beli dulu, baru ngurus urusan Lo!" Lagi lagi Raka membentak nya. Syahila sangat rapuh hati nya jika ia ada yang membentak nya. Seumur umur Syahila tidak pernah di bentak termasuk umi nya. Jadi Raka yang pertama kali yang pernah membentak Syahila.

"Maaf kak sekali lagi,"

"Gak ada guna nya lo minta maaf ke gue. Sekarang lu gue hukum. Jalan sekarang Lo ke lapangan dengan pakaian lu yang kayak gini!"

"Ta-api in-i panas banget kak. Sak-it." Rintih Syahila yang kulit nya lama lama melepuh. Sedari tadi pun Syahila sudah menangis kesakitan.

"Bodo. Cepet gak pake lama. Atau gue kasih hukuman yang lebih dari ini!" Perintah Raka tanpa iba. Kejam.

Demi keselamatan nya pun Syahila rela melakukan perintah Raka. Dia pun berjalan ke arah lapangan dengan diikuti Raka dan sahabat sahabat nya.

Di tengah lapangan lah Syahila sekarang dan di kelilingi oleh Raka dan beberapa murid yang ikut penasaran karena kejadian ini. Bagi mereka ini adalah suatu tontonan yang menarik.

"Eh anjir Syahila di bully lagi bakalan seru!"

"Antara kasian sama seneng jadi nya."

"Liat deh, Syahila kayak nya abis di tumpahin air panas sama Raka deh."

"Mampus noh Syahila di bully lagi sama Raka."

"Kasian banget Syahila hidup nya udah susah tambah di buat susah sama mereka."

Sedangkan Syahila merasa dirinya sudah tidak kuat lagi, akhirnya ia memutuskan untuk duduk di tengah lapangan dan sekarang murid murid malah bertambah banyak yang menonton kejadian ini.

"Haha.. seneng banget gue kalo si Nesha gak ada disini dan gak bakal bisa bantuin Lo." Ucap Rivan yang sangat amat bahagia atas kejadian ini.

"LO ITU GAK PUNYA MALU APA? MASIH MAU AJA LO SEKOLAH DISINI. DASAR ANAK KORUPSI."

Sebenernya selain Syahila bocah miskin disini ternyata ayah nya yang selama ini ia sangat sayangi telah berbuat kasus korupsi dan akhirnya ayah nya Syahila dipenjara. Akan tetapi beberapa bulan kemudian penyakit jantung ayah nya kambuh dan sempat dilarikan ke rumah sakit. Tetapi tuhan berkehendak lain, ayah nya Syahila meninggal dan segala harta yang dimiliki keluarga nya sudah habis untuk membayar hutang.

Ditengah lapangan syahila hanya diam tak berkutik. Sudah tak kuat dengan keadaan nya. Dan Syahila hanya bisa mendengarkan caci makian dari semuanya, Syahila sudah menerima apa yang akan mereka lakukan kepadanya.

SYAHILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang