~2. SYAHILA~

89 11 0
                                    


Selalu mendapat cobaan itu memang hal yang wajar bagi semua manusia bukan?
Tapi jika kita terus menerus mengeluh dalam menghadapi masalah, bukan kunci keluar yang kita dapat..tetapi hanya sebuah kekosongan.


Happy reading



"Jadi mau lo gimana?" Tanya Radit

Raka pun tersenyum miring. Di dalam otak nya sudah ada beberapa hal yang akan ia rencana kan oleh bocah miskin itu.

"Tenang gue punya ide." Ucap Raka dengan tatapan yang tidak dimengerti

"IDE APAAN COEG. LO MAU PACARIN BOCAH MISKIN?" Ucap Radhi sambil membeo.

"Ga nyambung Lo dhi." Kesal Radit, dia pun memukul kepala Radhi. Dan Radhi hanya sinis kepada Radit. Males untuk berantem katanya.

"Udah lu gak usah banyak bacot ah." Ucap Rivan dengan menyumpal kertas ke mulut Radhi.

"Anjing! Bangsad lo," Marah Radhi, dan akhirnya mereka saling kejar mengejar kayak Tom and Jerry

"Stop! Lu lu pada gak malu diliatin? Kita ini geng TUBA yang paling ditakutin di SMA ini!" Ucap Radit dengan wajah nya yang datar.

"Kalian malah bercanda." Lanjutnya dengan tatapan ketus. Dan seketika Rivan dan Radhi terdiam di tempat.

"Hehe maap babang Radit...aku khilap." ucap Radhi dengan cengiran nya dan tampang imut nya yang semua pada mau muntah. Canda deh

"Mendingan kalian duduk deh!" Perintah Raka, Rivan dan Radhi pun mengikuti perintah nya. Tanpa di kode Raka dan Radit pergi meninggalkan mereka. Sudah biasa sih diperlukan seperti ini. Tapi tetap saja tidak mau.

"Jahad ya anjing kalian!" Ucap Rivan yang berdiri lalu menghampiri Raka dan Radit. Sedangkan Radhi masih duduk dengan muka kesalnya.

"Awas aja kalian. Ninggalin gue Mulu bisanya. Gapape gue mah ganteng dan kaya raya jadi harus bersabar." Ucap Radhi bermonolog dalam hati. Dan ia pun langsung berlari mengejar mereka yang sudah terlihat keluar dari markas nya.

~*~

Bel istirahat pun berbunyi. Semua murid segera keluar kelas untuk mengisi perut nya yang sedari tadi kelaparan. Dan ada pun yang ke perpustakaan untuk membaca buku dan ada juga yang ke toilet.

Kini Syahila dan Nesha pun sudah berada di kantin. Niatnya Syahila tidak ingin ke kantin ia mau ke perpustakaan untuk membaca buku kimia. Selain ia ingin membaca buku, ia juga sekarang tidak punya uang untuk membeli makanan di kantin yang harga nya mahal. Biasanya saja ia makan sehari hari hanya tempe, tahu dan kecap. Dan ini makanan di kantin ada nasi goreng, ayam bakar, bakso, mie ayam, dll yang harga nya mahal menurut Syahila.

Dan karena dipaksa oleh Nesha untuk ke kantin dengan muka yang memelas, akhirnya ia tak tega pun mengikuti permintaan Nesha.

"Ayo sha, kita ke kantin." ajak Nesha yang sedari tadi memohon mohon kepada Syahila dengan muka yang memelas.

"Nesha, tadi kan udah aku bilang, aku gak punya uang untuk sekarang beli makan di kantin. Maaf ya Nesha lain kali aja aku temenin kamu di kantin kalo aku udah punya uang." Ucap baik baik Syahila dengan senyuman nya yang indah dan menawan.

"Huft.. Gini aja deh, lo harus ikut sama gue ke kantin. Dari tadi gue denger suara perut lo terus pasti laper kan? Gue traktir deh."

SYAHILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang