~3. SYAHILA~

77 7 0
                                    


Aku tak butuh belas kasian mu. Karena aku juga bisa berjuang sendiri tanpa bantuan dari orang lain.
Aku tak perlu dikasihani oleh mu. Karena aku bisa menjaga diriku sendiri.

Happy reading

Dan Syahila pun sudah sampai di pinggir jalan yang ada tukang nasi goreng. Ia pun dengan senang nya langsung lari ke arah tukang nasi goreng dan menghampiri nya.

Tapi tiba tiba dia tidak sengaja menabrak seseorang hingga makanan yang orang tadi beli tumpah gegara Syahila. Pas Syahila mendongak ternyata orang yang ia tabrak adalah,

Raka. Sang ketua geng TUBA. Dan yang paling ditakutkan semua orang. Terlihat kini di muka nya ia sedang menahan amarah.

"Aaaghhh bangsad. Lo lagi lo lagi!" Kesal Raka. Muka nya yang tadi nya datar berubah menjadi sangar. Singa bangun hayoloh...

"Maaa...aaaf kak aku bakalan ganti punya kakak."

"Alah miskin aja belagu lo pake mau ganti segala." Ejek Raka. Dan tanpa disadari dan tanpa di minta air mata Syahila pun lolos begitu saja. Lemah memang, tapi ia sudah tidak kuat dengan ucapan yang ia terima selama ini dari Raka.

"Maaf ya kak aku emang miskin. Tapi aku masih sanggup untuk membeli nasi kakak. Walaupun aku juga yang enggak makan hari ini aku gak papa." Ucap Syahila dari lubuk hati yang paling dalam. Dan ia pun sekarang sudah berhenti menangis. Dan yang ia lihat Raka sudah diam tidak berucap.

"Maaf kak, Kakak boleh nge hina aku tapi jangan kelewatan kak." Pesan Syahila dengan baik.

"Bodo amat serah gue mau nge hina lo kayak gimana. Dan gue juga gak peduli kalo hari ini lo gak makan." Ketus Raka seperti biasanya.

"Iya aku paham kok. Yaudah aku beliin kakak nasi goreng dulu ya. Kakak tunggu sini aja."

"Gak usah sok baik deh lo." Dan hanya di balas senyuman oleh Syahila.

"Heh babu, gue kasih tau sama lo jangan lupa lo bawa gue sarapan buat besok. Lo langsung ke markas gue. Kalo lo sampai telat bakal dapat hukuman. Ga ada tapi tapian."

"Ah iya kak,"

Syahila pun langsung ke tukang nasi goreng dan memesan nya untuk Raka, umi nya dan adik nya.

Memang sebenarnya dari tadi pagi ia belum memakan nasi. Tapi yasudah lah tidak apa menolong sesama. Dan lagi ini memang salah nya jadi ia harus bertanggung jawab.

Nasi goreng pun sudah jadi dan Syahila mengantarkan nya ke Raka yang sedang duduk manis sambil memainkan ponsel iPhone nya.

"Maaf kak, ini nasi goreng nya." Ucap nya sambil menyerahkan sebungkus nasi goreng. Dan di terima langsung oleh Raka. Dan tanpa mengucap pamit atau berterima kasih Raka langsung pergi dari hadapan Syahila. Dan Syahila pun hanya tersenyum mengerti.

Setelah perginya Raka, Syahila melihat kakek kakek sedang berada di pinggir jalan sedang mengemis minta makan. Dan dengan perasaan iba Syahila menghampiri kakek itu.

"Permisi kek." sapa Syahila dan kakek itu langsung menengok karena diri nya merasa di panggil.

"Iya kenapa nak?" Ucap kakek itu.

"Kakek mau makan?" Dan kakek itu mengangguk lemas.

"Sebentar ya kek aku mau beli makanan untuk kakek, kakek tunggu disini aja nanti aku kembali lagi." Dan lagi kakek itu mengangguk

Syahila segera membeli lagi seporsi nasi goreng untuk kakek itu. Sebenarnya uang itu untuk makan nya besok dan keluarga nya. Tetapi ia tidak tega melihat orang yang sedang kelaparan, apalagi sudah tua. Sedekah sedikit saja tidak apa.

SYAHILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang