4- PHP

823 35 0
                                    

"eh.. kalian kesini mau debat atau mau latihan sih?" Tanya Deven yg kesal mendengar perdebatan mereka yg tadak hentinya.
"Eh.. Deven" jawab Anneth kaget sambil melihat Deven yg ada disampingnya.
"Kenapa neth? Kok kaget gitu?" Tanya Deven bingung.
"Gapapa kok" ucap Anneth lalu pergi meninggalkan Deven yg masih bigung akan reaksi Anneth tadi.
"Yaudah sekarang kita mulai latihannya" ajak Deven yg memandu dari depan.
"Pengurus kelas mari kesini" pinta Deven lalu Anneth, Joa dan Friden maju ke depan mendatangi Deven.
"Ini tolong bantu aku atur barisannya ya dan kamu friden tolong fotocopy kertas ini" pinta Deven sambil memberi selembar kertas lagu Mars SMA BT kepada friden.
"Ok" jawab friden sambil menerima kertas tersebut lalu pergi.
"Okey semua mari maju dan mengatur barisan sesuai tinggi kalian" pinta Deven. Lalu semuanya maju kedepan. Meskipun ada yg ngeluh atau apa aja yasudah lah.
"yg tinggi dibekang, dan yg pendek didepan!" Ucap Deven tegas.
"Oke, mari kita mulai" ajak Deven. Lalu mereka mulai latihan.

Skip (lomba)

*Kelas
"Hai neth" sapa Deven sambil duduk disebelah Anneth.
"Haii Dev" jawab Anneth sambil tersenyum.
"Puas ga sama penampilan tadi?" Tanya Deven.
"Puas kok. Semoga kita menang.." jawab Anneth sambil tersenyum manis.
"Aminn" jawab Deven seperti berdoa.
"Neth.. entar pulangnya bareng aku ya?" Ajak Deven.
"Emm... Gimna ya Dev?" Jawab Anneth sambil berfikir iya takut salah jika menolak, dan Anneth takut jika dia semakin dekat dengan Deven perasaannya akan semakin dalam.
"Ayooo laaa" ajak Deven membujuk.
"Nanti Joa pulang bareng siapa?" Tanya Anneth mencari alasan. Belakangan ini Anneth dan Joa sering pulang bareng dengan menaiki angkot karena mereka malas jadi bahan Bulian kakak kelas yg mengatai mereka "anak manja", "anak orang kaya mah gitu", dll.
"Sama friden neth..." jawab Joa yg tiba tiba datang.
"Ga enak naik angkot.." jawab Anneth kembali mencari alasan.
"Masa naik angkot motor aku mau dibuat dimana neth? Masa ditarik? Atau di angkat gitu diatas nya? Biar langit langit angkot nya jadi penyet?" Jelas Deven dengan nada yg masih membujuk.
"Huft... Yaudah deh.." jawab Anneth pasrah.
"Yey...." Sorak Deven bahagia.

Kring kring

"Deven! Ngapain kamu teriak teriak?" Tanya guru wanita yg slalu datang tepat waktu.
"Eh ibu... Ngagetin aja sih ibuuu" jawab Deven mencoba mengelak supaya tidak terkena amarah dari guru tersebut.
"Memang ya kamu Deven" jawab guru itu sambil melanjutkan jalannya lalu meletakkan buku nya diatas meja.
Lalu ia memperhatikan kesekeliling kelas.
"Deven!" Panggil guru tersebut terlihat kesal kepada Deven.
"Apa Bu?" Tanya Deven santai terlihat tak berdosa.
"Ngapain kamu duduk di sebelah Anneth? Kan tempat duduk mu di belakang" omel guru tersebut.
"Enakan disini Bu.."ja ab Deven santai.
"Kenapa? Ada apa kamu dengan friden? Kalian berantam?" Tanya wanita itu bertubi tubi, wajah nya terlihat kesal karena dia tidak suka dengan bermusuhan.
"Friden jelek Bu... Gaenak diliat. Enakan Anneth cantik...." Lirih Deven sambil tersenyum melihat Anneth.
Deg! Anneth salting
"Dasar Lo Dev! Giliran yg lain deketin Lo. Lo dingin nya ke es yg ada di Kutub sana" omel friden kesal. Seketika 1 kelas terkekeh melihat tingkah Deven.
"Yaudah terserah kamu aja Dev" jawab guru tersebut pasrah.
"Cieee ibu kalahhh" goda Deven sambil tertawa mengejek.
"Deven!" Pekik guru tersebut kesal.
"Deven kamu apaan sih" omel Anneth sedikit berbisik. Sambil mencubit pergelangan Deven.
"Aduhhh.. ampun neth" jawab Deven meringis kesakitan.
"Minta maaf" suruh Anneth tegas. Sambil menatap Deven tajam.
"Maaff Buu.." ucap Deven. Lalu Anneth melepaskan cubitannya.
"Eh.. kesantet apa Lo Dev kok tiba tiba mau minta maaf gitu? Ga biasanya Lo Dev" ledek friden.
"Udah diam aja Lo den" jawab Deven kesal.
"Sudah sudah!" Ucap guru tersebut sambil menatap tajam ke arah Deven dan Friden.
"Awas Lo yaa" ancam Deven yg terlihat kesal.
"Awas kenapa?" Tanya Anneth meledek.
"Eh.. gapapa neth" jawab Deven terlihat ketakutan.
"Lo yg awas!" Ucap Anneth tegas.
"Nyerah gue dekat Lo neth.. galak amat" omel Deven.
"Suka suka gue laa. Kalau Lo ga suka yaudah pindah sana" suruh Anneth santai.
"Ga mau... Mager" jawab Deven.
"Bilang aja Lo betah duduk disamping gue" ucap Anneth denevn maksud meledek.
"Emang" jawab Deven santai.
Deg!
Anneth kembali salting.

*Pulang

"Neth?" sapa seseorang dari belakang anneth.
"Eh? Dev? Udah yok balik" ajak anneth yg sudah mencari deven sejak tadi.
"Eh gini neth. Maap dulu ya hari ini lo Baliknya sendiri lagi ya. Soalnya gue ada urusan mendadak" pinta deven gugup takut anneth ngambek.
"Huft.. Iya deh dev luan ya" pamit anneth lalu pergi dengan rasa kesal.
"Apasih maunya deven tadi ngajak balik bareng, sekarang dia malah ada urusan mendadak. Gajelas amat sih jadi orang" ucap batin anneth kesal karena dia sudah mencari cari deven sejak 30 menit yg lalu dan ternyata dia malah pulang sendiri.
"Eh? Uwa? Kok masih disini?" tanya anneth bigung.
"Lagi nunggu joa neth. Kok kamu belum Balik?" tanya uwa bingung.
"katanya Deven ada urusan mendadak." jawab anneth dengan rasa malu.
"Yaudah gapapa la neth... Kita kedepan yok nemuin joa" ajak uwa. Lalu anneth hanya mengangguk dan mengikuti langkah uwa.
"Hai joa? Udah? Lama amat? " sapa uwa yg melihat joa sedang memilih cemila di supermarket.
"Eh? Kalian ternyata.. Udah feeling aku pasti deven ada urusan kan? Sama kayak friden kesal aku" ucap joa sambil melihat anneth sekilas lalu memilih cemilan.
"Udah la gausah dibahas kali" jawab anneth sambil tersenyum pasrah.
"Yang sabar ya klend dua" ucap Uwa dengan nada meledek.
"uwaaaaa..... " pekik Joa dan Anneth kesal.
"Yodah yuk balik"Ajak uwa sambil menggenggam tangan Joa dan Anneth.
"Dasar emang uwa" omel Anneth kesal.
"Hehehe maap nethi" jawab uwa sambil terkekeh.
"Naik mobil papah aku aja yuk" ajak uwa.
"Yoda" jawab joa dan Anneth bareng.

*
Maap ya part ini singkat bangettt soalnya lagi sibuk belajar online
Maap ya semua :))

Penasaran gak selanjutnya?
Yokk up Tapi jangan lupa buat follow and vote serta komen okk sipp
Lanjuttt ....

Follow ig aku ya
@nadyaagl

Terima kasih :)

BUCIN  - DenNeth | On Going | Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang