9- MaaF

559 28 1
                                    

Bel telah berbunyi memberi tanda bahwa PBM (Proses Belajar Mengajar) sudah berakhir. Siswa/i sudah berpergian sejak tadi ada yg langsung pulang, ada yg pergi ke kantin, dan ada yg masih dikelas seperti Anneth sekarang. Dia masih saja duduk dibangkunya. Jari jari nya terus bergerak sejak tadi di atas HP.

"neth" sapa Deven sambil duduk dibangku di sebelah anneth. Joa sudah pulang sejak tadi karena dia dijemput ayahnya. Sama juga dengan nashwa.

Setelah mendengar suara itu anneth merapikan buku buku nya. Lalu manyandang tasnya berniat untuk pergi dari tempat itu.

"Neth gue pengen ngomong bentar" pinta deven dengan suara kas dinginya.

Anneth melirik deven sekilas lalu kembali melanjutkan jalannya.

"Neth. Sebentar" pinta deven lagi sambil menarik tangan anneth. Otomatis anneth berhenti.

"Silahkan" jawab anneth dingin sambip melihat kearah lain. Sambil melepaskan tangannya dari gemgaman deven.

"Gu- Gue- Gue minta maaf" ucap deven terbata bata.

"Minta maaf? Masih ada kalimat itu di kamus lo?" Tanya anneth dingin sambil tertawa remeh.

"Gue serius neth" jawab deven tegas. Anneth terdiam sambil menatap deven. Mata itu menjelaskan segalanya. Dia benar Deven serius dengan kalimatnya itu.

"Iya gue maafin lo" ucap anneth. "Tapi kalau untuk dekat dengan lo lagi. Gue ga BISA" lanjut anneth dengan menekankan kata BISA.

"Iya gue ngerti" jawab deven lemas." Dan untuk isu itu. Biar gue yg urus" lanjut deven. Anneth menggangguk lalu pergi meninggalkan deven tanpa mengatakan apapun.

◽◽◽◽

"Neth,wa ga kerasa ya udah hampir 3 bulan kita sekolah disini" joa memecahkan keheningan yg sejak tadi terjadi. Anneth, Joa , dan Nashwa mereka sedang duduk di bangku yg berada di pinggir lapangan bola volly.

"Iya bener. Rasanya waktu ceoat bgt berputar ya" sahut nashwa sambil memakan cemilan kesukaannya yaitu coklatos mama mia lojatos. Ehh.. kok malah jadi bernada ya?

"Eh wa jangan makan mulu. Entar tuh pipi makin gede lo" ledek anneth.

"Makan mulu sihh wa. Ga bagi bagi lagi" sahut anneth yg dibalas anggukan oleh anneth.

"Kalau mau bilang. Ga usah sok.ngeledek gitu" cibir nashwa kesal karna di mulu yg menjadi topik ledekan diantara mereka.

"Makanya yg pek -" ucapan joa terpotong. Tak sengaja mata nya terarah ke arah lelaki yg berjalan menuju mereka.

"Neth" panggil seseorang sambil berjalan ke arah mereka sambil tersenyum ramah tanpa ada rasa bersalah.

Anneth hanya melirik orangitu sekilas lalu beranjak pergi. "Neth sampai kapan sih?" Tanya lelaki itu dengan suara yg cukup kuat. Langkah annethterhenti. " sampai kapan lo cuekin gue kayak gini?" Tanya nya lagi sambil jalan mendekati anneth. "Sampai kapan neth?" Tanyanya lagi dan lagi dengan suara yg mulai memelan.

"Gue ga punya alasan lagi buat ngomong sama lo. Dev" jawab anneth. Ya, lelaki itu adalah Deven Cristiandi Putra.
Lelaki yg pernah membuat anneth tak habis pikir dengan kelakuannya.
Lelaki yg membuat anneth terjerumus dalam masalah.
Lelaki yg buat anneth jadi tidak disukai banyak orang.

"Tapi kenaoa neth?" Tanya nya lagi.anneth hanya diamtak menjawabnya.lelaki itu pasti sudah tau alasannya.
"Soal isu itu? Semuanya sudah berakhir" Ucap deven tegas dan dengan percaya diri.

"Iya memang isu itu sudah berakhir" sahut anneth sambil tersenyum tipis. "tapi itu semua tak merubah pandangan mereka terhadap gue!" Ucap anneth tegas. Emosi nya mulai memuncak. Lagi lagi karena lelaki ini.
Orang yg tiba tiba datang ke kehidupan anneth dan mengusik dirinya.
Dia sudah seperti ular bagi anneth. Datang secara diam diam, lalu mendekatinya secara berlahan. Setalh itu mencotoknya dan menyalurkan bisa yg cukup mematikan.
Sangat jelas bukan?

"Tapi itu ga akan mengubah rasa sayang gue sama lo neth" sahut deven tegas sambil terus menatap anneth.
Anneth hanya meliriknya sekilas lalu tersenyum tipis lalu pergi.

◽◽◽◽

Penasaran gak selanjutnya?
Yokk up Tapi jangan lupa buat follow and vote serta komen okk sipp
Lanjuttt ....

Follow ig aku ya
@nadyaagl

Terima kasih :)

BUCIN  - DenNeth | On Going | Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang