Saya hanya mengepost, isi dan cerita milik NaraYuuki
.
.
Jaejoong hanya mampu menunduk takut ketika yeoja seusia kakak sulungnya itu mengamati penampilannya.Memang begitu pulang sekolah Jaejoong bergegas mendatangi gedung berlogo huruf konsonan YJ itu tanpa pikir panjang.Jaejoong hanya mampir ke rumahnya untuk berganti baju, tanpa mandi, tanpa mengusap peluh yang membasahi wajahnya.Jaejoong benar-benar ingin menemui orang yang bernama Jung Yunho, namja yang bisa membantu keluarganya secepatnya.
Jaejoong pergi diam-diam menggunakan sepedanya tanpa sepengetahuan orang tua dan kakak-kakaknya yang kebetulan tidak ada di rumah.Namja berusia enam belas tahun itu nekat pergi dengan harapan bisa bertemu dengan Yunho untuk memohon pertolongan pada namja yang katanya merupakan pengusaha muda terkaya di seluruh daratan Asia itu. Yah walaupun Jaejoong tidak tahu rupa Yunho dan apa yang akan dilakukannya ketika berhadapan langsung dengan namja itu, tapi setidaknya Jaejoong sudah berusaha....
"Masuklah! Beliau sudah menunggumu...." Perintah yeoja bernametag Tiffany Hwang itu.
Jaejoong menggangguk pelan, dengan kegugupan yang tiba-tiba saja menyergapnya, namja yang memiliki paras menawan itu berjalan pelan menuju pintu bertuliskan Presiden Direktur.
.
.
Jaejoong hanya bisa menunduk takut ketika pemilik mata setajam musang itu menatapnya intens seolah-olah hendak mengulitinya, atau lebih parahnya hendak memakannya? Tidak! Jaejoong tidak mau kalah oleh ketakutannya, Jaejoong harus mengumpulkan keberaniannya untuk menolong Appa dan Ummanya.
"Jadi Choi Jaejoong.... Apa yang kau inginkan dariku, hm? Kau membuatku terpaksa membatalkan sebuah rapat penting, karena kedatanganmu...." Jung Yunho, namja berusia 34 tahun itu menatap raut kegugupan di wajah Jaejoong lekat-lekat, mengamatinya seolah itu adalah sesuatu yang sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja.
"Ah.... Ahjushi.... So.... Soal...." Gagap Jaejoong.
"Jangan gugup seperti itu! Aku tidak akan memakanmu. Apa kau mau permen untuk mengurangi kegugupanmu?" Tanya Yunho.
Jaejoong menggelengkan kepalanya kuat-kuat.Namja yang memiliki bibir penuh semerah chery itu bersumpah tidak akan memakan permen lagi karena ketika usianya lima tahun Jaejoong terpaksa dibawa ke dokter gigi yang dibencinya akibat giginya sakit dan gusinya bengkak parah. Kecuali bila Jaejoong ditawari icecream.Namja berparas ayu itu pasti tidak akan menolaknya.
Ani!
Jaejoong datang kegedung lantai 40 ini bukan untuk icecream, tetapi untuk memohon bantuan pada Yunho.
"Ahjushi...."
"Bagaimana kalau kita makan icecream?" ajak Yunho.
Doeeyes gelap yang diwarisi dari sang Umma itu berbinar cerah, "Joongie mau yang rasa vanilla, tiga cup ukuran besar." Sahutnya penuh semangat.
Yunho hanya mampu tersenyum, dugaannya sama sekali tidak meleset. Namja cantik yang begitu diinginkannya itu benar-benar mampu membuatnya tertawa lepas, hal yang seumur hidup belum pernah dilakukannya.
.
.
"Joongie ingin membantu Umma dan Appa, karena itu Joongie menemui Ahjushi." Celoteh Jaejoong sembari mengusapkan icecreamvanilla ke dalam mulutnya, "Kaki Joongie pegal karena mengayuh sepeda, tapi Joongie tidak menyerah karena ingin menemui Ahjushi...."
YOU ARE READING
PRIDE
Fanfiction"Bila aku tidak bisa memilikinya, maka aku akan menghancurkannya...."