.
.
.
.
.
.
.
Yoochun diam, otaknya sibuk berpikir... kalau Yunho menikahi Jaejoong artinya dirinya akan punya adik ipar seusia ayahnya?
"ANDWEEEEEEEEEEEEEEEE!" pekik Yoochun histeris mendatangkan tatapan binggung dari ayah, ibu, kakak serta Yunho.
"Waeyo Chunie?" tanya Ahra binggung.
Yoochun menggelengkan kepalanya cepat-cepat, menelan ludahnya susah payah begitu mendapatkan tatapan tajam dari Appanya.
"Yunho sshi, apa kau akan menginap di sini?" tanya Kibum, "Biar ku siapkan kamar untukmu."
"Bolehkah?" tanya Yunho.
"Kalau kau ingin menikahi Joongie harusnya kau mulai mendekatkan dirimu pada calon keluargamu." Sahut Ahra yang langsung diam begitu mendapatkan pelototan dari sang ayah.
Kibum tersenyum, "Aku tidak keberatan bila kau mau menginap di rumah kami, Yunho sshi."
"Kalau tuan rumah mengijinkan tentu saja aku tidak akan menolaknya." Ucap Yunho, "Hanya saja.... Bolehkah aku tidur di kamar Boo Jae saja?" tanya Yunho.
Siwon, Kibum, Ahra dan Yoochun menatap binggung Yunho. Ada beberapa kamar tamu yang layak ditiduri di rumah keluarga Choi, tapi kenapa Yunho ingin tidur di kamar yang dulunya ditempati oleh Jaejoong? Bukan apa-apa, hanya saja... yah, kamar itu sedikit unik mengingat pemiliknya juga sedikit unik.
"Yunho sshi, kamar Joongie sedikit...." Kibum ragu mengatakannya pada Yunho.
Yunho tersenyum, "Oh, tidak masalah Kibum sshi. Boo Jae bahkan mengubah ruang kerjaku menjadi taman boneka gajah dan hello kitty." Ucapnya.
"Eh? Benarkah?" tanya Kibum, "Ish! Anak itu.... Mianhae. Pasti Joongie kami merepotkanmu."
"Ani. Boo Jae sama sekali tidak merepotkan." Ucap Yunho.
Membiarkan istrinya dan Yunho berbicara tanpa berkeinginan untuk menimpali, Siwon diam membisu, berkutat dengan pemikirannya yang rumit. Kedatangan Yunho yang ternyata bertujuan meminta ijin padanya untuk menikahi Jaejoong kecilnya sama sekali diluar perkiraan Siwon. Ayah tiga anak itu semula berpikir kedatangan Yunho untuk menagih 70% saham yang sudah dijanjikannya, tapi ternyata.... Sama seperti apa yang Yunho katakan sebelumnya, namja bermata musang itu sama sekali tidak menginginkan saham perusahaan Choi. Yang Yunho inginkan dari awal adalah Jaejoongnya, dan sekarang Siwon benar-benar sedang sangat kebinggungan....
Drttttt.....
Drrrttttt....
Suara getaran yang dihasilkan oleh handphone berwarna merah muda itu membuyarkan lamunan Siwon.
"Ahra ya, sudah berapa kali Umma katakan kalau kita sedang makan simpan dulu handphonemu!" omel Kibum.
"Dari Joongie." Ucap Ahra ketika melihat siapa orang yang sudah mengganggu acara makan malam hangat itu, "Haruskah aku mematikannya, Umma?" tanya Ahra yang menatap ke-4 orang yang sedang berada satu meja dengannya.
"Tolong angkat...." pinta Yunho, "Jangan lupa untuk menloudspeakernya."
Begitu melihat Ibu, ayah dan adiknya menggangguk Ahra segera menerima panggilan dari Jaejoong itu dan meloudspeaker suara handphonenya.
YOU ARE READING
PRIDE
Fanfiction"Bila aku tidak bisa memilikinya, maka aku akan menghancurkannya...."