.
.
Jaejoong memutar-mutar kabel telepon dengan kesal. Bagaimana tidak kesal bila dirinya digoda sedemikian rupa oleh nonna dan hyungnya? Hari ini Jaejoong mendapat telpon dari Ahra dan Yoochun. Kedua kakaknya itu menanyakan bagaimana kabarnya selama tinggal di Bussan, tempat mana saja yang sudah didatanginya dan yang terpenting apa saja yang sudah dilakukannya dengan Yunho.
Jaejoong semakin kesal ketika dengan ringannya Ahra mengatakan kalau Yunho tidak menyuakai Jaejoong, karena ketika Ahra bertanya apakah mereka tidur satu kamar, Jaejoong menjawab dirinya dan Yunho tidur di kamar yang terpisah.
"Aish.... Kasihan nae yeopo dongsaeng.... Pasti Yunho sshi tidak menyukai Joongie ne karena Joongie manja sehingga kalian tidur di kamar yang berbeda.... Omo! Atau mungkin saja Yunho sshi menyukai salah satu pegawai di kantornya?"
Mendengar omongan sang nonna membuat dada Jaejoong panas, rasanya namja cantik itu ingin melempar Jiji ke arah sang nonna yang sudah bicara seenaknya. Yunho tidak mungkin seperti itu, kan? Bukankah Yunho sangat menyayanginya? Iya, kan? Wajah menawan Jaejoong sedikit cemburut mendengarkan celotehan sang nonna.
"Nonna ya.... Joongie ingin bicara dengan Umma." Ucap Jaejoong terdengar sedikit manja.
"Eh? Umma...? Umma sedang belanja. Ottoke?" sahut Ahra.
"Ish! Kalau begitu berikan telponnya pada Chunie hyung!" perintah Jaejoong.
"Chunie? Ah.... Dia sedang mengerjakan tugasnya dengan Junsu." Jawab Ahra.
"Suie hyung? Joongie rindu Suie hyung...." lirih Jaejoong. Kim Junsu adalah sahabat Yoochun merangkap namja chingunya sejak SMA. Junsu sangat dekat dengan Jaejoong, mereka sering belanja bersama, pergi bermain game bersama, pergi ke tempat karoke bersama-sama. Jaejoong benar-benar merindukan masa-masa itu.
"Joongie...." panggil Ahra.
"Nonna, mian.... Hari ini Joongie harus mengerjakan PR dari Seosengnim. Sampaikan salam Joongie untuk Appa dan Umma, ne.... Saranghae...." ucap Jaejoong, sedikit tergesa namja cantik itu menutup telponnya kemudian mengusap kedua doe eyesnya yang berair. Ugh.... Jaejoong merindukan teman-temannya, keluarganya....
"Tuan...."
"Ahjumma, Joongie haus. Bisa minta tolong ambilkan susu strawberry untuk Joongie?" pinta Jaejoong. Moodnya berubah seketika setelah mendapatkan telpon dari Ahra.
"Ne, tuan...."
.
.
Jaejoong menutup buku-buku pelajarannya. PR sudah dikerjakannya, jam dinding baru menunjukkan pukul dua siang. Chery lips merah namja cantik itu mengerucut kesal. Kenapa waktu lama sekali? Kenapa Yunho belum pulang juga? Jaejoong sangat bosan sekarang. Benar-benar bosan.
Doe eyes kelam itu menatap beberapa bungkus keripik kentang dan gelas yang tadinya berisi susu strawberry namun sekarang sudah habis. Jemari lentiknya meraih remot tivi yang berada di sampingnya, menyalakan tivi dan menonton drama. Ah.... Andaikan Ummanya ada di sini sekarang, Jaejoong pasti tidak harus menonton tivi sendirian.
"Ugh.... Joongie rindu Umma...." gumam Jaejoong.
Namja cantik itu menonton tivi sembari menggerutu dalam hati hingga akhirnya jatuh tertidur bersama buku-bukunya dan bungkus keripik kentangnya yang berserakan di atas karpet berwarna marron, sangat indah dan elegan.
YOU ARE READING
PRIDE
Fanfiction"Bila aku tidak bisa memilikinya, maka aku akan menghancurkannya...."