.
.
.
.
"Andwe!" jerit Jaejoong saat Yunho hendak pergi meninggalkannya, "Yunie tidak boleh pergi! Tidak boleh!" teriaknya.
Yunho menatap Boo Jaenya sedikit sedih, tidak tega melihat wajah indah itu memerah, tapi Yunho memang harus tetap pergi, "Tapi Boo, aku hanya..."
"Andwe! Siro! Siro! Yunie tidak boleh pergi! Tidak boleh!" Jaejoong masih setia menjerit-jerit, andaikan dua kakaknya tidak mencekal lengannya Jaejoong pasti sudah berlari menghampiri Yunienya, "Umma... jangan biarkan Yunie pergi. Jebbal...." doe eyes itu berkaca-kaca, siap menumpahkan air mata kurang ajarnya.
"Baby.... Yunho hanya akan pergi sebentar. Lagi pula Yunho pergi dengan Appa, kan?" ucap Kibum mencoba memberi pengertian pada putra bungsunya.
Ya, siang tadi Yunho datang lagi ke kediaman keluarga Choi bersama Jaejoong. Sama seperti dugaan Kibum sebelumnya, putra bungsunya itu kembali dengan keadaan yang sedikit berbeda. Bukan karena Jaejoong menjadi aneh atau bagaimana, hanya saja putranya kecilnya itu menjadi semakin manja. Dan, Jaejoong sama sekali tidak mau berpisah dari Yunho. Bahkan ketika Yunho harus ke kamar kecil pun Jaejoong mengikutinya dan memastikan Yunho benar-benar ke sana, bukan ke tempat lain.
Dan sekarang....
Jaejoong menjadi sangat rewel ketika Yunho dan Siwon akan pergi ke kantor. Hanya ke kantor! Ya, Yunho dan Siwon hanya akan pergi ke kantor untuk mengurus sesuatu dan Jaejoong sudah histeris seperti itu.
"Yuniee...." Jaejoong mulai menangis.
Yunho akhirnya mengalah. Namja yang sudah berdiri di samping mobil bersama Siwon itu akhirnya berjalan kembali ke arah teras rumah keluarga Choi, dimana di sana tengah menangis Boo Jae tercintanya, "Boo...."
"Yunie...." Jaejoong segera memeluk Yunho erat, "Jangan pergi!" rengeknya manja. Diusap-usapkannya wajahnya pada dada bidang namja bermata musang itu.
Yunho memeluk Jaejoong, mengusap kepala dan punggung namja cantik itu, "Boo, aku dan Appa hanya akan ke kantor sebentar untuk membicarakan...."
"Siro!" jerit Jaejoong.
"Uri Joongie semakin manja, kan? Aku benar, kan?" tanya Ahra entah pada siapa.
"Hm.... Sangat manja." Sahut Yoochun yang sebenarnya sedikit jengah pada sikap adik kesayangannya yang semakin manja sejak terakhir kali mereka bertemu.
"Kalian ajak Joongie saja." Ucap Kibum akhirnya, "Lagi pula sepertinya sekarang memang hanya Yunho yang bisa menenangkannya."
.
.
"Lihat! Untung Yunho sshi sudah meminta ijin untuk menikahinya, kalau tidak bisa saja uri Joongie hamil diluar nikah karena kelakuannya sendiri." Gerutu Ahra yang sedang membantu ibunya memilih dekorasi yang akan digunakan untuk resepsi pernikahan adik bungsunya yang akan diselenggarakan dua minggu lagi.
Ya, dua minggu lagi Yunho dan Jaejoong akan menikah.
Kenapa terkesan sangat tergesa-gesa?
Itu dikarenakan kekhawatiran Siwon dan Kibum sebagai orang tua. Keduanya tidak ingin terjadi sesuatu yang membahayakan pada putra kecil mereka sebelum menikah sehingga mau tidak mau prosesi pernikahannya dipercepat.
YOU ARE READING
PRIDE
Fanfiction"Bila aku tidak bisa memilikinya, maka aku akan menghancurkannya...."