PROLOG

106K 4.4K 23
                                    

"Itu Panji bukan sih?"

Panji menoleh, dan menyeringai saat mendengar beberapa mahasiswa berbisik-bisik. Ia tahu kalau kedatangannya ke sana akan menjadi sumber berita. Tapi, walau bagaimana pun Panji adalah Panji.

Ia tak mempedulikan orang lain. Dia hanya punya satu tujuan. Mencari tahu siapa pria yang berani mendekati kekasihnya.

"Lo kenal Irawan enggak?" tanya Panji pada sekumpulan mahasiswa yang sedang asyik bermain gitar. Mereka kaget saat si keponakan kesayangan rektor bertanya pada mereka. "Kalian tahu enggak? Kalau enggak tahu, gue bisa nanya yang lain. Jangan buang waktu gue lah!"

Salah satu dari sekumpulan mahasiswa itu menunjuk ke lapangan basket yang berada di antara Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Komunikasi. "Itu, Irawan."

Panji mengikuti arahan, dan langsung melihat beberapa orang yang sedang bermain basket, "orangnya yang mana?"

"Pakai kaos biru, celana jeans, sama sepatu putih. Lo ada masalah apa sama Irawan. Ini bukan fakultas lo, Ji."

Panji menoleh malas ke arah mahasiswa itu. Ia menatapnya dengan tajam sehingga mampu membuat sang mahasiswa ciut nyalinya. Namun, Panji bukan datang untuk bertengkar dengan yang satu itu. Tujuannya cuma satu, Irawan.

Jadi, Panji memilih pergi. Berlari menuju Irawan yang sedang kegirangan, karena berhasil mencetak angka. Alih-alih menyapa dengan ramah, Panji justru mendekati Irawan dengan tinju. Membuat semua orang di situ langsung menghadang Panji.

"PANJI, NGAPAIN LO? GUE TAHU LO KEPONAKAN REKTOR, PEMILIK YAYASAN KAMPUS INI JUGA, TAPI JANGAN ASAL TONJOK DONG!"

"LO GANGGU CEWEK GUE, BRENGSEK!"

Irawan hanya bercanda saat mendekati Olivia. Ia ingin tahu bagaimana posesifnya Panji, saat mendengar ia mengganggu pacarnya. Ternyata seperti dugaannya. Panji menggila, dan sejak saat itu ia tahu, ia sedang dalam masalah besar.

***

Pacar PosesifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang