13

857 140 10
                                    

Jangan lupa tekan bintang sebelum membaca   :)
HAPPY READING YEOROBUN

"Kau ini kenapa, sih? Datang-datang dengan wajah sekacau ini. Kau habis menangis? Karena apa?"

Sowon meletakkan secangkir cokelat panas kesukaan Yerin di meja.  Ia sedikit terkejut begitu Yerin datang kerumahnya dalam kondisi yang jauh dari kata baik-baik saja.

"Aku akan menginap dirumahmu malam ini"balas Yerin.

"Tidak seperti biasanya. Kau ada masalah? Katakan, Yer!"protes Sowon menyenggol lengan sahabatnya itu.

Yerin tak bergeming. Ia merasa tak perlu berbicara pada Sowon tentang apa yang ia alami. Baginya, semua yang terjadi padanya kali ini adalah murni kesalahannya.

"Aku baik-baik saja. Hanya terkadang...aku merindukan eomma"

"Ibumu? Hei, kau kan sudah menganggap ibuku sebagai eommamu. Kenapa tak mengatakannya padaku, eoh?!"

"Makanya aku datang hari ini. Aku tak melihat ibumu sejak tadi"

Sowon mendengus kesal, "Eommaku belum pulang bekerja. Padahal aku sudah melarangnya pergi"

"Jangan melarang ibumu untuk  bepergian! Kata eommaku, dimasa seperti ini, orang tua memang lebih menyukai keadaan luar rumah. Eomma selalu bilang berkali-kali padaku"

"Iya, aku tahu. Tapi aku kan sudah bekerja. Gajiku juga lebih dari cukup. Aku hanya tidak ingin ia terlalu lelah karena harus pergi ke pasar"

Yerin menoyor dahi Sowon pelan.

"Kau memang sangat lembut. Kau juga tidak pandai berbohong. Dasar Nyonya Kim!"ledeknya

"Ini, minumlah"

Cangkir yang tadi digeser oleh Sowon agar lebih mudah diambil Yerin.

"Terimakasih"

"Terimakasih?"tanya Sowon

Yerin mengangguk.

"Hei, kau bahkan hampir tak pernah mengatakan terimakasih padaku. Kenapa sekarang seperti ini? Kau salah makan sesuatu?"tanya Sowon lebih penasaran.

"Aku hanya ingin mengubah hidupku. Itu saja"

"Tidak..tidak! Kau menyembunyikan sesuatu. Aku sangat yakin itu!"

Yerin menatap Sowon. Ia memang tidak bisa membohongi sahabatnya ini.

"Aku tidak bisa berbohong, ya? Huhh"

"Aku pasti benar. Katakan! Kau pasti memiliki segudang kebohongan yang tak kau beritahu padaku, kan?"

"Apa kau akan membenciku setelah tahu semuanya?"tanya Yerin

"Ya! Kalau aku bisa seperti itu, sudah dari dulu aku membencimu. Tapi kau pasti kenal aku, bukan? Aku adalah sahabat yang sangat dan sangat mengertimu"

"Kau janji? Awas saja kalau kau mengingkarinya dan membenciku!"

"Katakan saja..."

______

Kedua kakinya yang berbalut flatshoes berwarna kulit berhenti didepan lift. Kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku hoodie yang dipakainya.

Seketika tubuhnya membeku setelah pintu lift terbuka dan menampilkan sosok Direktur Jeon. Tatapan Yerin begitu terkejut, sedangkan Direktur Jeon sama sekali tak menatapnya.

Yerin membow kecil dan masuk kedalam lift tersebut. Keadaan hening begitu keduanya berada dalam satu lingkup ruang yang sama. Tak ada percakapan hingga pintu lift terbuka di lantai 37.

SECRETLY MY SECRETARY ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang