30

822 73 1
                                    

Jungkook duduk mengamati kepulan asap yang berusaha meninggalkan cangkir kopinya. Saat ini cuaca masih meredup. Hujan juga masih gemar menyambangi seluruh kota Seoul.

Ia menunggu kedatangan Yerin. Mereka sudah membuat perjanjian untuk bertemu hari ini. Tapi, mungkin wanita itu terlambat karena hujan.

Memainkan ponsel bukan aktivitas yang bisa mengusir kebosanannya kali ini. Ia terus mencoba melihat-lihat luar cafe tersebut yang mulai sepi. Hujan membuat orang-orang bahkan enggan keluar rumah.

Jungkook menyesap kopinya lagi. Terasa pahit namun detik berikutnya teras manis. Ia sengaja memesan latte. Suasana hari ini sangat cocok dengan secangkir latte.

"Kau sudah lama menunggu, Direktur Jeon?"

Suara Yerin membuatnya menoleh ke pintu masuk. Ia mendapati Yerin, Taehyung, dan juga Sinb tengah bersama menuju ke arahnya.

Kedua matanya tentu terbelalak melihat hal ini. Netranya mengisyaratkan Yerin tentang kehadiran 2 orang lainnya yang tak terjadwal dalam perjanjian mereka.

"Double Date, Kook"tukas Taehyung merangkulnya.

Yerin terkekeh bersama Sinb. Hari ini ia sengaja mengajak Taehyung dan Sinb. Taehyung juga ada perlu penting dengan mereka berdua.

"Tapi, Yer-"

"Aku tahu apa yang ingin kau bicarakan dengan Yerin. Kita akan menyelesaikan semuanya hari ini"sahut Sinb yang duduk di samping Jungkook. Ia mengeluarkan sepucuk undangan dan meletakannya di depan Jungkook.

"Kau hanya 2 pilihan. Mendengar berita baik atau buruk terlebih dahulu?"

Jungkook tak mengerti maksud pertanyaan Sinb. Ia hendak mengambil undangan tersebut namun tertahan olehnya.

"Katakan kau ingin mendengar berita baik atau buruk, Tuan Jeon?"tukasnya.

"Buruk"

Yerin terkekeh. Ia segera mengambil sebuah kertas dari dalam tasnya dan memberikan kepada Jungkook.

"Ini kabar buruknya"

Jungkook membuka sebuah lembaran putih yang diberikan Yerin. Ia segera membacanya.

Raut wajah Jungkook berubah total dengan sorot mata bingung.

"Ini pelatihan kerja di Milan? Ini program 3 tahunan TNT Mobile dan perusahaan redaksi di Milan, bukan? Lalu-ini-......"

Yerin mengangguk. Taehyung merangkul pinggang wanita itu.

"Kabar buruknya, aku akan menikah dengan Yerin di Milan. Ia hanya punya waktu 3 hari untuk segera terbang ke sana. Sudah tentu itu akan membuat biaya pernikahan yang aku rancang lebih dari target"

"Kalian benar akan menikah?"tanyanya

"Kalau bisa aku ingin memiliki 4 orang anak darinya tanpa menikah..."

"Yaaa!"protes Yerin.

"Apanya yang buruk dengan kabar ini?"tanya Jungkook.

"Itu buruk karena aku akan menikahinya"

Jungkook terkekeh. Ia benar-benar tak habis pikir dengan celotehan Taehyung. Mereka sama-sama tahu jika Yerin adalah wanita yang membuat mereka bertengkar sementara waktu. Tapi tampaknya, Jungkook sudah tak mempermasalahkan hal itu.

"Itu kabar baik untukku. Jadi, ini undangan pernikahan kalian?"

Sinb memberikan undangan tersebut padanya.

"Sebenarnya, aku juga ingin mengatakan ini padamu, Yer...."

"Aku akan membahagiakan Sinb. Sama seperti Taehyung yang selalu berusaha membahagiakanmu"

Ketiga temannya tentu terdiam mendengar pernyataan Jungkook. Mereka berdiam sesaat sebelum akhirnya tertawa bersama.

"Kau mengucapkan ikrarmu di cafe ini?"tegur Taehyung belum berhenti tertawa.

"Apa salahnya? Aku harus meyakinkan kalian berdua agar tak berpikir aku masih menyukai Yerin!"

"Lalu kau mencintaku?"tanya Sinb cepat.

Jungkook menggeleng.

"Lalu?"tukas Sinb protes.

"Berikan tanganmu!"pinta Jungkook.

Sinb menurut, sedangkan Taehyung dan Yerin mengamati sepasang manusia itu.

Jungkook memegang jemari Sinb dan memasangkan sebuah cincin di jari manis wanita tersebut. Sinb yang tak mengira semua ini tentu terkejut dengan tindakan Jungkook.

"Aku tidak mencintaimu. Tapi, setelah ini aku sangat mencintaimu"ujarnya.

Sinb berkaca-kaca. Ia terharu dengan lelucon Jungkook yang sama sekali tidak romantis. Wanita itu memeluknya dan mengucapkan terimakasih.

Yerin dan Taehyung bertepuk tangan. Mereka juga saling merangkul. Kebahagiaan pasangan Sinb dan Jungkook ternyata menular pada mereka juga.

"Jangan terlalu senang dulu...ini, bagaimana dengan pernikahanku dengannya?"tanya Taehyung.

"Kau ingin aku membuat proposal kerjasama untuk anggaran pernikahanmu?"sahut Yerin.

"Ya, kau harus membuatnya, Sekretaris Jung!"tukas Jungkook.

"Aku yang akan menanamkan modal untuk anggarannya!"celoteh Sinb.

"Kalau bisa, aku ingin menggenggam tangan Yerin saat menuju altar"sahut Jungkook menatap Yerin.

Taehyung melihat Jungkook dan Yerin yang masih saling menatap. Namun, Jungkook kembali membuka suara.

"Aku ingin menggantikan Ayahnya dan menyerahkan Yerin pada pria yang tepat, Taehyung-ah"

Taehyung mengulurkan tangannya. Menjabat tangan Jungkook sebagai akhir dari kisah asmara mereka sebelumnya.

"Aku berusaha berpikir positif kalau kau sudah tak mencintai Yerin. Tapi, aku yakin cintamu sangat besar pada Sinb"tukasnya

Jungkook mengangguk dan merangkul sahabatnya.

"Berbahagialah! Kata ayahku, kita berhak bahagia saat ini"balasnya.

SECRETLY MY SECRETARY ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang