Eunsang udah di bawa kerumah sakit, dia sekarang udah sadar. Gue ikut nganterin Eunsang kerumah sakit sama kak Guanlin dan Pak Seungyoun.
"Kok lo bisa di pukulin Kak Yohan sih?" Tanya gue yang bener-bener penasaran.
"Orang baru sadar, nanti di tanyainnya" Kata Pak Seungyoun.
Eunsang diem, tapi matanya gerak gerak gelisah gitu.
"Gak usah cerita, nanti aja" Kata Kak Guan.
"Gue cuma enggak sengaja nyenggol kak Yohan dan kameranya jatoh, kayaknya sih rusak" Ujar Eunsang.
"Terus? Dia langsung mukulin lo?" Tanya gue, dan Eunsang ngangguk.
"Yohan emang sayang banget sama kameranya, itu kamera mahal" Gumam kak Guan.
"Tapi gak mungkin karena kamera jatoh dia mukulin lo, bahkan dia bisa beli 10 kamera kayak gitu" Lanjut kak Guan, seolah dia enggak percaya sama perkataan Eunsang.
"Enggak tau, tapi dia emang mukulin gue karena itu" Gumam Eunsang.
Gue noleh ke pak Seungyoun. Dia cuma diem sambil ngusap ngusap dagunya, padahal mukanya mulus gak ada jenggot.
"Kamu mau bawa serius masalah ini? Enggak mau damai?" Tanya pak Seungyoun.
"Ya ini masalah serius pak, liat Eunsang sampe babak belur gitu masa damai?" Kata gue.
"Sayakan nanya ke Eunsang, bukan kamu"
"Huh, laporin ke kepala sekolah sang, kalo perlu tuntut" Kata gue manas-manasin Eunsang.
"Gak usah pak, biarin aja. Lagian saya yang salah" Kata Eunsang yang bikin gue kesel. Kalo gue jadi Eunsang udah gue tuntut tuh si Yohan atas penganiayaan.
"Lemah lo, gitu aja damai" Gumam gue sebel.
"Udahlah, kok lo yang sewot sih?" Kata kak Guan.
"Ya kan gue kasian sama Eunsang"
"Eunsangnya udah di obatin, tenang aja"
**
Gue kembali ke sekolah sama kak Guanlin, sedangkan Pak Seungyoun di rumah sakit nemenin Eunsang, dan kebetulan Pak Seungyoun ini Wali kelasnya kelas 10 ipa 2. Jadi Pak Seungyoun mau nemuin orang tuanya Eunsang.
Saat gue dan kak Guanlin ngelewatin gerbang sekolah, gue ngeliat Yohan yang lagi duduk di kantin sambil mainin hpnya, dan kameranya ada di atas meja.
"Heh mau kemana? Masuk kelas" Kata Kak Guan sambil nahan tangan gue.
"Liat kan? Mau gue maki-maki tuh orang" Kata gue sambil nunjuk Yohan.
"Gak usah, biarin aja. Berurusan sama Yohan gak bakal ada habisnya"
Gue pun ngehela nafas, ngurungin niat buat maki-maki si Yohan tepat didepan mukanya. Ayolah, gimana gue enggak kesal? Orang baik kayak Eunsang di pukulin abis-abisan cuma gara-gara kamera, dan parahnya Yohan enggak ngerasa bersalah sama sekali lihat Eunsang gak sadar tadi.
Jujur ya, gue nyaman temenan sama Eunsang, soalnya Eunsang ini baik, lucu, manis, tapi punya jiwa pemimpin. Dia juga orangnya peduli sesama, orang kayak Eunsang gak boleh di perlakuin buruk.
.
Untuk hari pertama sekolah, kita enggak langsung belajar, tapi rata-rata kita cuma ngobrol-ngobrol aja sama guru yang masuk, katanya buat awalan perkenalan aja. Jadi hari ini kita lebih banyak mainnya ketimbang belajar, malah gak belajar sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
WAKETOS ✔ || Maze of memories + Yohan
FanfictionBerawal dari ketahuan baca FF NC sama wakil ketua osis! One It 💕💕 . . Ketosnya disiplin, pinter, patut dijadiin panutan. Berbanding terbalik sama waketosnya, brandal gak tau aturan. Gak ngerti lagi kenapa Guanlin milih Yohan sebagai wakilnya.