Jangan Pergi

25.7K 3K 298
                                    

Yohan tiba di rumah sakit dengan beberapa kotak makan, karena Eunsang, Minhee, dan Sena masih berada di rumah sakit untuk menemani Zia.

Mereka tampak tengah duduk di kursi tunggu ruang Rubby.

"Setelah ini kalian boleh pulang, biar gue yang jagain Zia, ada mamanya Zia juga" Ujar Yohan seraya memberikan makanan pada teman-temannya.

Yohan menghampiri Eunsang yang tengah duduk dengan menundukan kepalanya, lalu ia memberikan makanannya, membuat Eunsang mengangkat wajahnya dan menatap Yohan.

"Ambil" Ujar Yohan, dan Eunsang pun menerimanya.

"Sang, lo baik-baik aja?" Tanya Sena yang melihat Eunsang terlihat pucat, sebab sejak pagi ia masih memakai baju seragamnya yang basah hingga kering.

"Iya" Sahut Eunsang dengan singkat tanpa menatap siapapun.

Mereka pun makan malam bersama, tidak ada yang bersuara seorang pun.

Eunsang tampak menyelesaikan makannya lebih dulu, ia menyisakan banyak, sedangkan Yohan satu-satunya yang tidak makan disana, ia mengaku masih kenyang.

"Kenapa lo bisa tahu Zia pergi ke Danau?" Tanya Yohan pada Eunsang.

"Kemarin dia bicarain soal Danau di dekat sekolah terus, dia bilang dia suka danau itu dan bakal jadi tempat Favoritnya" Gumam Eunsang.

"Siangnya Zia minta gue buat ke atap nemuin dia, dan setelah sampai sana gue lihat dia lagi nangis kesakitan. Lo enggak akan sanggup liatnya, Zia benar-benar putus asa. Dia tahu semuanya, soal jantung dan mata Hyunjin" Lanjut Eunsang yangembuat Yohan terkejut, begitu pun dengan Sena, sedangakn Minhee tampak mengerutkan dahinya tidak mengerti.

"Lo yang ngasih tau?!" Tanya Yohan.

"Dia udah nangis kayak gitu, gue enggak pernah bilang soal itu ke Zia. Dia enggak berenti-berenti nangis sampai dia pingsan kemarin" Sahut Eunsang.

"Dan tadi pagi, pak Seungyoun bawa gambar milik Zia yang udah di warnain, entah kapan Zia naro gambarnya di meja pak Seungyoun. Karena kemarin Zia di rawat karena pingsan"

"T-terlihat jelas gambar itu nunjukin sebuah Danau dekat sekolah, Zia nambahin gambar cewek yang hampir tenggelam di tengah danau. Entah kenapa gue langsung berfikiran buruk tentang Zia, makanya gue langsung pergi ke danau pagi itu" Lanjut Eunsang, dan Yohan menghela nafas lirih.

"Sang, lo demam" Ujar Sena yang memegang tangan Eunsang, karena Eunsang terlihat tidak fokus sejak tadi.

"Gue baik-baik aja" Gumam Eunsang seraya melepaskan tangan Sena dari tangannya.

"Lo bahkan sempat pingsan, enggak mungkin lo baik-baik aja. Mending lo di periksa dulu, biar gue anter" Ujar Minhee, lalu Eunsang beranjak dari kursinya.

"Gue pulang duluan" Ujar Eunsang, lalu ia segera pergi meninggalkan Yohan, Sena, dan Minhee.

"Sen, balik sekarang kuy!" Ajak Minhee, dan Sena mengangguk.

"Kak, kita pulang duluan yah" Ujar Sena seraya beranjak, dan Yohan mengangguk. Lalu keduanya pergi menyusul Eunsang.

**

Pagi sudah menjelang, Zia tampak masih terlelap. Masker oksigen juga masih bertengger menutupi hidung dan mulutnya.

"Yohan, tante pergi dulu ya, mau anter Jinu sekolah" Ujar Nyonya Arin yang mulai melunak pada Yohan.

"Iya tan, biar aku yang jagain Zia"

"Iya makasih yo"

"Sama sama tan, hati-hati"

WAKETOS ✔ || Maze of memories + YohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang