Kenyataan

43.1K 5.3K 2.5K
                                    

Ini udah hari Senin lagi, kemarin Yohan langsung pulang, dan gue dirumah selama libur sabtu dan minggu.

Yohan enggak ada chat gue, bahkan dia enggak kerumah gue juga. Mungkin gak sih Yohan kecewa sama gue gara-gara gue enggak ngejawab pertanyaan dia?

Sebenarnya gue kecewa saat Yohan bilang 'lupain'. Kenapa harus di lupain?

Sakit ih. Tapi ya gimana, gue udah terlanjur enggak jawab.

Gue berangkat ke sekolah sama Eunsang, soalnya emang gue udah buat janji sama Eunsang.

Bel istirahat baru aja bunyi, gue sama Sena mau pergi ke kantin, dan gue kaget saat tiba-tiba Yohan datang dan narik kerah seragam Eunsang.

"Eh kak Yohan!" Bentak gue sambil ngejar Yohan yang udah narik Eunsang keluar kelas, terus Yohan mukulin Eunsang di depan kelas, sampe semua orang pada liatin mereka.

"Sebenarnya ada masalah apa sih?!" Teriak gue kesal, gue kasihan liat Eunsang di pukulin lagi. Gue mau misahin, tapi Yohan keliatan emosi banget, jadi gue takut.

Untung aja kak Yuvin sama kak Guanlin datang. Dia misahin Yohan buat ngejauh dari Eunsang.

"Bangsat!! Apa maksud lo ngomong gitu?" Teriak Yohan penuh amarah, gue pun bantuin Eunsang berdiri.

Eunsang gak jawab, dia malah nunduk.

"Gak usah sok lugu lo disini anjing!!"

"Kalo ada masalah selesaiin baik-baik kak!" Bentak gue.

"Udah Yo, jangan disini" Kata kak Yuvin.

"Malu-maluin pengurus osis aja lo, balik ke kelas!" Kak Guanlin mukul bahu Yohan dengan keras, tapi Yohan masih natap Eunsang dengan tajam.

Terus Yohan nepis kasar tangan Kak Guanlin dan Kak Yuvin, dia pun pergi di susul sama kak Yuvin.

"Sang, lo gak apa-apa?" Tanya kak Guanlin.

"Gak apa-apa" Sahut Eunsang, terus Eunsang pergi, gue pun ngikutin dia.

"Sang tunggu" Panggil gue sambil ngejar Eunsang.

"Gue gak apa-apa" Gumam Eunsang.

"Seenggaknya obatin dulu lukanya" Kata gue, dan gue narik dia buat masuk ke uks.

Gue ngambil kotak p3k. Sedangkan Eunsang duduk di atas brankar.

"Udah dua kali lo dipukukin kak Yohan, sebenarnya masalah lo apa sih?" Tanya gue sambil ngobatin lukanya.

"Cuma hal spele, dianya aja yang dibesar-besarin. Jujur ya Zi, gue dari awal benci sama si Yohan. Dia terlalu bersikap seenaknya dan bahkan dia berani mukulin gue di area sekolah. Dia bukan cowok baik-baik"

"Iya masalah lo apa sama Yohan?"

"Lo gak perlu tau" Gumam Eunsang, dan gue cuma ngehela nafas.

"Zi, gue kasih tau ke lo. Yohan bukan cowok baik, dia satu komplotan sama Yuvin, Lucas, dan Jeno" Kata Eunsang.

Sebenarnya gue lebih curiga sama Eunsang, dia kayak nyembunyiin sesuatu yang penting dari gue. Dan gue yakin omongan Eunsang soal dia di pukulin gara-gara jatohin kameranya Yohan itu enggak bener. Yohan enggak akan segitunya cuma karena kamera.

"Gue serius, kemarin malem gue lihat mereka kena rajia karena ngelakuin balapan liar dijalanan" Kata Eunsang lagi.

Ucapan Eunsang seolah-olah pengen ngebuat gue benci sama Yohan. Iya gak sih?

"Maaf Sang, gue bukannya enggak percaya, tapi Yohan selama sama gue dia orangnya baik. Mungkin lo bikin kesalahan terbesar sama dia, makanya dia bersikap kasar sama lo" Gumam gue, dan Eunsang ngedengus kecil.

WAKETOS ✔ || Maze of memories + YohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang