Zia terus menangis, dan Yohan hanya bisa diam menunggu tangisan Zia mereda. Kini mereka tengah berada di dalam mobil Yohan.
"Hyunjin bilang, kalo gue sama dia harus sama sama sampai nanti" Ujar Zia di sela tangisannya.
"Hati gue sakit hiks, sakit banget"
"Kalian emang bakal sama sama sampai nanti, bahkan sampai mati" Ujar Yohan yang membuat Zia menoleh.
"Maksud lo apa?"
"Mau gue antar ke makam Hyunjin?" Tawar Yohan.
"Mau, tapi jangan sekarang. Gue enggak bisa, sakit banget Yo" Lirih Zia.
"Iya gue ngerti. Jangan nangis lagi, karena bakal ada kenyataan lain yang harus lo hadapi"
Zia terdiam sejenak, tangisannya mereda. Matanya terlihat bengkak dan sayu, membuat Yohan merasa iba.
"Eunsang Adik tiri lo?" Tanya Zia, dan Yohan mengangguk.
"Apa ada alasan kenapa lo sama Eunsang gak akur? Apa itu karena kalian tiri?" Tanya Zia lagi.
"Ya, gue benci Eunsang karena dia adik tiri gue. Gue benci dia karena dia selalu ingin lebih dari gue, mengambil hak gue, mengambil kepercayaan bokap gue, dan gue benci karena nyokapnya nyembunyiin sesuatu di balik kematian Hyunjin"
"Lo tau dari mana? Soal nyokapnya Eunsang"
"Semua orang akan tahu melihat jawaban dia saat setelah kecelakaan, dan gue feeling gue kuat Zi, gue yakin dia nyembunyiin sesuatu"
Zia meremat roknya di atas paha.
"Biarin Hyunjin mati, biar pewaris keluarga kim berkurang" Gumam Zia yang membuat Yohan mengerutkan dahinya.
"Itu yang tante Yuri bilang ke gue"
Yohan mengeraskan rahangnya "feeling gue semakin kuat, Hyunjin di bunuh"
"J-jangan bilang gitu, kita enggak tahu" Lirih Zia.
"Semuanya jelas-
"Belum jelas! G-gue cuma takut li salah menyangka Yo, jangan simpulkan sesuatu kalo belum dapat bukti"
Yohan mendengus kasar, ia terlihat emosi namun sekuat mungkin ia tahan.
"Gue bakal bantu lo, buat ngungkapin semuanya" Ujar Zia, dan Yohan mengangguk.
**
Zia sudah sampai rumah, pandangannya berhenti pada sbuah foto masa kecilnya dengan seorang anak laki-laki. Lalu ia meraih foto itu dan memandangnya.
"Hyunjin, ternyata kita kenal sejak kecil" Lirih Zia.
"Tapi kenapa gue melupakan semua tentang lo? Kenapa cuma lo yang harus lupakan?"
"Entah kesalahan apa yang gue perbuat di masa lalu, sampai melupakan orang yang gue sayang seperti lo"
Zia menghela nafasnya, semenjak ia mengingat potongan-potongan ingatannya yang hilang, ia menjadi sulit bahagia. Entahlah, rasanya sangat sedih di setiap detik, ia hanya ingin mengingat semuanya.
**
Drttt
DrrttYohan : indomaret dekat rumah lo.
Zia mengerutkan dahinya, namun ia tetap beranjak dan pergi dari rumah menuju minimarket terdekat.
Dari kejauhan, Zia dapat melihat Uohan yang duduk di kursi depan Minimarket dengan satu Cup mie dan satu cup Kopi.
KAMU SEDANG MEMBACA
WAKETOS ✔ || Maze of memories + Yohan
FanfictionBerawal dari ketahuan baca FF NC sama wakil ketua osis! One It 💕💕 . . Ketosnya disiplin, pinter, patut dijadiin panutan. Berbanding terbalik sama waketosnya, brandal gak tau aturan. Gak ngerti lagi kenapa Guanlin milih Yohan sebagai wakilnya.