part 01

269 13 1
                                    

✏Selamat membaca✏

"Zina itu ada berbagai macam,zina mata,zina pikiran,zina hati,zina tangan."

Cadarku sayang,cadarku malang

Mimpiku hanya satu aku hanya ingin mendapatkan syafa'atmu wahai nabi muhamad dan aku hanya ingin mempriotaskan akhirat dibanding dunia tetapi itu sangat sulit dijaman sekarang.

Hari pertamaku memakai cadar lumayan bagus respon dari keluargaku dan orang lain tetapi hari kedua aku memakainya rasanya hatiku hancur seketika dengan perkataan mereka, tetapi inilah konsikuensiku dari jalan yg aku ambil,terkadang aku merasa terasingkan dari lingkungan karna cadarku yg menutupi wajahku.

"Dek, ngapain sih kamu makai cadar segala dan cuma matanya doang yg keliatan gk pantes tau." Ucap ibuku dengan tatapan tak suka.

"Bu cadar itu sunah dan menghormatinya wajib lalu yg menghinanya haram." Ucapku dengan lembut dan menatap ibu.

"Kamu tuh jangan sok-sok an ngajarin ibu." Ucap ibuku.

Sungguh rasanya aku ingin menangis dan kecewa ketika ibuku berkata seperti, apa salahnya jika aku mengenakan cadar aku hanya ingin menjalankan sunah saja. Ternyata benar menjalankan sunah dijaman sekarang seperti  mengenggam bara api.

"Ya sudah bu, Zahra berangkat sekolah dulu." Ucapku dan mencium tangan ibuku.

"Assalamualaikum." Sambungku dan berangkat kesekolah.

Diperjalanan menuju sekolah banyak yg menatapku aneh mungkin mereka belum terbiasa dengan cadar yg kupakai, tetapi rasanya diri ini nyaman memakainya.

"Permisi bu." Ucapku dengan seuntai senyum dan dibalas senyuman oleh para ibu-ibu di jalan.

Perjalanan menuju sekolah dari rumah tak jauh hanya 15 menit berjalan kaki pun sampai.

"Eh, ada ustadzah." Ucap Lola kakak kelasku.

"Permisi kak." Ucapku dengan senyuman.

"Dasar sok suci banget jadi cewek, kaya ilmu agamanya udah tinggi aja." Ucap Lola dengan nada mengejek.

Aku hanya bisa sabar dan beristigfar didalam hati, mungkin ini ujian dari proses hijrahku.

Aku langsung masuk kedalam kelas dan langsung membaca buku untuk menunggu jam masuk.

"Zahra." Teriak Nana diluar kelas.

Ya, Nana sahabat terbaikku aku kira disaat aku memutuskan untuk memakai cadar Nana akan menjauh dariku! Tetapi aku salah Nana masih setia denganku dan membuatku yakin dengan keputusanku untuk memakai cadar.

"Zahra kamu tau gk tadi aku ketemu sama a zaki loh di tempat parkir." Ucap Nana dengan wajah yg sumringah.

"Astagfirullah Na, awas loh takut jadi zina." Ucapku dan menatap Nana.

"Lagian aku gk pacaran kok sama a Zaki." Ucap Nana dengan menatap balik Zahra.

"Masyaallah sahabatku yg sholeha ini, zina itu ada macam-macam Na." Ucap Zahra sambil tesenyum.

"-----."

"Pertama zina mata, zina hati, zina pikiran--." Ucap Zahra yg terpotong bel.

"Terus apa lagi?." Tanya Nana dengan raut wajah penasaran.

"Nanti istirahat kita lanjutin ini udah masuk." Ucap Zahra yg membuat Nana kesal.

Pelajaran dimulai dengan kebisingan yg dibuat oleh Nana dikelas yg membuat pak Adnan kesal dengan tingkah muridnya yg satu ini.

cadarku sayang,cadarku malangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang